Jumat, 18 Agustus 2017

MEIKARTA PROYEK REKLAMASI JILID 2

Apakah ini yang dikatakan merdeka untuk pribumi asli sebagai pemilik NKRI..!  Darurat..!! Muncul kota baru bernama kota Meikarta sebagai strategi neo imperialisme cina.

Setelah terhambatnya Proyek Reklamasi Jakarta senilai sekitar 500 triliun dengan luasan sekitar 5.100 hektar ( hampir 2x lipat kota Cirebon), karena telah terjadi pertarungan antara kubu Kapitalisme (Amerika) dan Neo Sosialis Komunis (CINA) dalam memperebutkan kursi nomor 1 dan 2 di Pilkada Provinsi DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Maka munculah proyek baru yang tiba-tiba muncul ke permukaan yang sebelumnya tidak diketahui oleh masyarakat luas.

Proyek tersebut adalah membangun kota baru dengan luasan wilayah sekitar 2.200 hektar (melebihi luas kota Magelang). Dengan perencanaan yang sudah dibuat sejak 2014 dan pembangunan fisik di mulai pada bulan Januari 2016 lalu. Pembangunan proyek ini dilakukan di sekitar Cikarang Selatan, Kab. Bekasi dengan anggaran biaya pembangunan sebesar 287 triliun. Dan proyek ini adalah milik James Riyadi bos Lippo Grup. James Riyadi memberi nama Kota Meikarta. Asal-usulnya dari nama ibunya sendiri yaitu Mei.

Infrastruktur yang luar biasa dibangun di kota ini, di antaranya:
● 100 gedung pencakar langit yang mempunyai tinggi lantai dari 35-46 tingkat yang sedang dibangun secara serentak.
● 250-400 ribu unit rumah dengan harga mulai dari 400 jutaan dengan harga tanah 12 juta/ m².
● 7 pusat perbelanjaan bertaraf internasional.
● rumah sakit internasional.
● pusat keuangan internasional.
● 10 hotel internasional berbintang lima.
● perpustakaan nasional, opera teather and art centre.
*● 100 SD internasional dan sekolah nasional plus, serta 50 SMP, SMA Nasional, dan Internasional.
● Dan kesemuanya ini dapat menampung sekitar 1-2 juta penduduk baru migrasi dari Cina yang akan siap huni pada bulan Desember 2018 mendatang.

Dan Kota Meikarta ini akan menjadi kota paling modern Se-Asia Tenggara karena tingkat perencanaan dalam menata kotanya sudah diperhitungkan sedemikian rupa. Proyek Meikarta mulai muncul ke permukaan sejak media memberitakan ketika dilakukan penjualan perdana pada 13 Mei 2017 lalu di Orange County Lippo Cikarang, para calon pembeli datang berduyun-duyun. Kemudian mereka memasang iklan display dua halaman berwarna di media harian Kompas dan di Harian Media Indonesia (22/5) bahkan sampai lima halaman berwarna.

Pada saat muncul ke permukaan, ternyata Pemprov Jawa Barat terkaget-kaget mendengar tiba-tiba ada sebuah kota baru yang sedang dibangun di Kawasan Cikarang Selatan, Kab. Bekasi. Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar pun mempertanyakan apa maksud pembangunan proyek tersebut, karena tidak ada pemberitahuan sama sekali kepada pihak Pemprov Jawa Barat serta tidak ada izin sama sekali yang dikeluarkan Pemprov pada pembangunan proyek tersebut, hingga Dedi Mizwar pun mengatakan bahwa proyek tersebut adalah bagaikan membangun negara di dalam negara.

Para ahli perencanan wilayah dan tata kota pun mengkritik keras akan proyek tersebut, karena itu benar-benar di luar hasil analisis mereka yang telah menjadi Perda Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat (RTRWP) Tahun 2009-2029 yang sudah ada perencanaan jangka panjang 20 tahun ke depan yang telah dibuat serta disahkan pada 30 November 2010 lalu.

Proyek tersebut telah mengacaukan perencanaan wilayah dan tata kota yang akan dilaksanakan Pemprov Jawa Barat dalam pembangunan kota metropolitan Bogor-Depok-Bekasi-Karawang dan Purwakarta ( BODEBEKARPUR ) untuk mengimbangi pertumbuhan Jakarta.

Ditambah lagi Kota Meikarta ini ternyata sudah berkorelasi dengan proyek sebelumnya yang dikuasai oleh Cina pula (perusahaan cina railway international), yaitu Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-bandung sepanjang 142 km yang pada saat ini masih dalam tahap pembangunan pula. Proyek kereta cepat ini pun 75% diantaranya didanai dari CDB (Central Development Bank) Cina dari total anggaran pembangunan sebesar 74,8 triliun (75% dari hutang CDB, 25% dari APBN) serta dengan menggadaikan 4 Aset BUMN yaitu :
• PT Wijaya Karya (Persero) Tbk,
• PT Jasa Marga (Persero) Tbk,
• PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan
• PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai gantinya jika proyek ini gagal.

Direktur PT KAI Ignasius Jonan adalah penentang keras proyek tersebut. Menurutnya proyek ini tidak berkeadilan dan tidak ada urgensinya dibangun. Apalagi bila proyek tersebut dibiayai dengan dana APBN. Jonan menilai jauh lebih penting mengembangkan Proyek Kereta Api Trans-sumatra, Trans-kalimantan, Trans-sulawesi atau Trans-papua. Padahal untuk jalur Jakarta - Bandung sudah terhubung dengan Jalur Tol Purbaleunyi, maupun jalur kereta api. Khusus untuk kereta api, tinggal dikembangkan beberapa ruas jalur rel ganda.

Akhirnya karena ketidaksepakatan Ignasius Jonan dalam proyek ini, maka dia pun segera diberhentikan dari kursi menteri perhubungan atas perintah Jokowi (Petugas Presiden).

Perlu diingat.. Strategi Cina dalam melalukan imperialisme neo-komunis-nya adalah menanamkan investasi dengan cara turnkey project. Turnkey project ini adalah paket yang dikeluarkan Cina pada saat negara peminta/ penjual aset meminta Cina untuk membangun infrastruktur di negara peminta tersebut. Paket turnkey project ini diantaranya dimulai dari :
● Pendanaan
● Mesin
● Bahan Baku
● Manajemen
● Tenaga Ahli
● Bahkan sampai kuli kasar didrop dari Cina.

Makannya jangan heran jika banyak berdatangan pekerja asing asal Cina, karena itu sudah Turnkey Project (satu paket) yang Cina tetapkan jika ingin mengundang Cina untuk berinvestasi di negara Indonesia kita ini.

Modus turnkey project ini sukses dijalankan di Afrika. Di antaranya negara Zambia, Gablon, Angola dan negara yang baru terbentuk yaitu Sudan Selatan. Bahkan jika sudah tidak sanggup mengganti hutang yang telah Cina keluarkan pada banyak pembangunan proyek, maka taruhannya adalah ekonomi, politik dan kekuasaan yang akan dikendalikan penuh oleh Cina. dengan kata lain negara itu kolaps dan milik Cina (luar biasa..)

Hal ini sungguh benar-benar berbahaya karena sedang Indonesia alami pula secara bertahap demi tahap menuju kehancuran..!! ditambah lagi saat ini pemerintah Indonesia pun mempunyai hutang luar negeri Per April 2017 tercatat sebesar USD 328,17 miliar atau setara dengan Rp 4.365 triliun. Angka utang ini naik dibanding bulan sebelumnya atau Maret 2017 yang tercatat hanya USD 326,45 miliar.

Hutang ini telah benar-benar membuat Indonesia tinggal tunggu kolaps total karena benar-benar dicengkram oleh Cina dan Amerika yang saling memperebutkan segala potensi sumber daya alam dan perebutan pengaruh politik dan kekuasaan di elit pemerintahan agar dapat dikendalikan penuh oleh salah satu di antara 2 Adidaya yang membawa masing-masing ideologinya ini.

Indonesia sudah benar-benar terjebak perangkap hutang asing (debt trap) dan asumsi perspektif ekonomi pertumbuhan ala kapitalisme yang ketergantungan akan investor asing dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

Kejadian ini sungguh benar-benar seperti Singapura yang sudah dikuasai oleh bangsa Cina dari tahun 1970an lewat Lee Quan Yew yang berhasil menarik perhatian pribumi dengan modus keperduliannya dalam membangun negeri dari berbagai sisinya, sehingga akhirnya setelah berhasil, peran pribumi pun sudah tergeser sepenuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar