Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebagai muslimah, ibu yang sedang hamil mendapatkan keringanan untuk tidak menjalankan puasa. Akan tetapi, bukan berarti mamil (mama hamil) tidak boleh berpuasa. Ibu tetap boleh berpuasa saat hamil, asalkan Mama dan janin dalam kondisi sehat, telah melakukan konsultasi dengan dokter obgin, dan dinyatakan aman untuk berpuasa. Selama ibu hamil telah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan sehat dan telah dikonsultasikan dengan ahlinya, maka ibu hamil diperbolehkan untuk melakukan puasa khususnya selama bulan ramadhan. Ibu hamil tentunya dalam menjalankan puasa akan sangat berbeda ketika tidak sedang hamil, diperlukan kiat-kiat khusus agar puasa yang sedang dijalankan benar-benar menjadi sebuah ibadah nan barokah dan juga tetap menjadikan kandungan yang sedang dijalani senantiasa sehat.
1. Ibu Hamil
Namun, bila kondisi kesehatan ibu dan janin tidak mendukung untuk berpuasa saat hamil, sebaiknya tidak memaksakan diri demi kebaikan dia dan janin. Beberapa kondisi yang tidak memungkinkan bagi ibu hamil untuk berpuasa saat hamil.
Sebenarnya seorang ibu hamil diperbolehkan untuk menjalankan ibadah pada bulan yang penuh berkah dan rahmat ini asalkan kondisinya tidak mengganggu kesehatan janin yang sedang dikandungnya. Untuk ibu hamil yang tidak berpuasa dapat mengganti ibadah puasanya pada bulan lain atau sesudah ia bersih dari nifas setelah melahirkan.
Puasa di bulan ramadhan merupakan salah satu ibadah wajib yang harus dilaksanakan bagi setiap muslim dan muslimah. Menjalankan ibadah puasa bagi mereka yang sedang hamil dibutuhkan perhatian khusus karena ibu hamil tidak boleh kekurangan nutrisi untuk tumbuh dan kembang janin. Anda harus memperhatikan gizi serta kualitas dan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi sepanjang harinya.
Mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna selama sahur dan berbuka, merupakan salah satu cara untuk memenuhi asupan nutrisi dan gizi yang tepat bagi ibu hamil. Selain itu dapat menambahkan suplemen vitamin guna memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil selama berpuasa. Agar tidak salah dalam mengambil suatu keputusan sebaiknya berkonsumtasi terlebih dahulu kepada ahli kesehatan atau kandungan secara langsung. Dengan begitu hasil fisik kesehatan dari ibu dan janin akan lebih terbukti. Keputusan siap atau tidaknya untuk melakukan puasa Ramadhan.
Untuk yang sudah memperoleh kepastian dapat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, tetap memperhatikan nutrisi dan gizi dari setiap makanan yang dikonsumsinya. Seorang ibu hamil yang melakukan puasa bukan berarti si jabang bayi yang dikandungnya juga ikut berpuasa.
2. Pemaparan dokter
dr. Gita Pratama, SpOG, MRepSc. dari FKUI RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan Mury Kuswari, SPd., MSi. dari Universitas Esa Unggul, Jakarta menjelaskan:
1. Hamil dengan diabetes
American Diabetic Association merekomendasikan mamil dengan diabetes pregestasional atau diabetes gestasional untuk tidak berpuasa. Pasalnya, penderita diabetes perlu mematuhi program makan yang telah dibuat agar kadar gula dalam darah bisa tetap terjaga.
2. Hamil dengan mual muntah hebat
Mual muntah hebat saat kehamilan (hiperemesis gravidaru di usia kehamilan muda dapat menyebabkan tubuh Mama kekurangan cairan, elektrolit, dan kekurangan asupan kalori. Pada keadaan seperti ini, ibu hamil tak dianjurkan berpuasa terlebih dahulu karena akan menyebabkan gangguan, baik pada mamil mapun janin.
3. Hamil dengan gangguan pencernaan
Gangguan sistem pencernaan yang paling sering dijumpai adalah sakit lambung atau dispepsia. Mamil dengan riwayat gangguan pencernaan, bila tetap memaksakan diri berpuasa dapat menyebabkan penyakitnya kambuh. Kondisi lambung yang kosong pada saat berpuasa berisiko meningkatkan asam lambung yang dapat memengaruhi kondisi mamil maupun janin.
4. Mengalami dehidrasi
Dehidrasi atau kekurangan cairan dapat disebabkan oleh berbagai hal, semisal mual dan muntah-muntah saat hamil muda. Kondisi ini dikhawatirkan dapat membahayakan ibu hamil dan janin bila ia memaksakan diri untuk berpuasa. Tubuh ibu hamio bisa kekurangan cairan secara berlebihan yang berisiko menghambat perkembangan janin.
3. Beberapa tips yang dapat dilakukan oleh ibu hamil selama berpuasa:
1. Saat Sahur
- Ketika sahur, pilih makanan yang mengandung protein dan lemak dalam jumlah cukup. Kedua jenis zat gizi ini dapat bertahan lebih lama di pencernaan sehingga memperlambat rasa lapar di siang hari. Sebaiknya ibu hamil banyak mengkonsumsi daging. Daging adalah makanan yang mengandung kalori dan protein sangat tinggi yang bisa disimpan tubuh dalam waktu cukup lama.
- Upayakan juga makanan yang kaya vitamin C dan mineral seng (zinc) untuk menjaga vitalitas tubuh.
- Jangan mengonsumsi makanan manis saat sahur agar tubuh tidak lemas dan cepat merasa lapar akibat insulin shock.
- Sebaiknya hingga waktu sahur habis, usahakan minum air putih sebanyak-banyaknya. Jika bisa minum air putih selama sehari itu sebanyak dua liter. Dan ditambah dengan segelas susu hangat. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil.
2. Saat Berpuasa
- Jalani puasa dengan niat dan tekad yang bulat dan ikhlas agar hari-hari berpuasa terasa ringan dan membahagiakan meski sedang hamil.
- Cukup istirahat. Bila memungkinkan sediakan lebih dari porsi istirahat sebelumnya.
- Kurangi porsi aktivitas yang membutuhkan energi ekstra, misalnya aktivitas di lapangan atau pikiran yang berat-berat. Sedapat mungkin hindari stres dan buang jauh kebiasaan/dorongan untuk marah.
- Segera batalkan puasa jika ibu hamil mengalami:
a. Muntah-muntah lebih dari 3 kali yang dikhawatirkan menyebabkan terjadinya dehidrasi.
b. Mengalami diare yang diikuti rasa mulas dan melilit.
c. Mimisan yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah pertanda kondisi tubuh sudah tidak stabil.
d. Lemas, pusing diikuti dengan mata yang berkunang-kunang pertanda hipoglikemia dikhawatirkan janin mengalami kekurangan gizi.
e. Mengalami keringat berlebih khususnya keringat dingin pertanda bahwa tubuh bahwa kondisi fisik ibu hamil sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa.
3. Saat Berbuka
- Awali berbuka dengan minuman hangat dan manis untuk meningkatkan kadar gula darah, tetapi ibu hamil juga harus tetap membatasi makanan dan minuman yang manis. Hindari minuman dingin karena dapat menurunkan kerja lambung.
- Kemuadian ibu hamil dapat melanjutkan dengan menyantap makanan yang mengandung karbohidrat simpleks sehingga lebih mudah diserap tubuh, seperti kolak atau kurma.
- Setelah shalat magrib, makanlah dengan porsi lebih besar, tapi jangan langsung kalap. Makan dalam jumlah besar bisa membuat tubuh Anda lemas. Karena itu, makan secukupnya saja. Sehabis salat tarawih, usahakan untuk makan walau hanya sedikit.
- Sebelum tidur, untuk memproses produksi ASI, cobalah makan makanan ringan dengan minuman hangat.
Sumber http://dedenheryana.heck.in/category/ramadhan/1.xhtml
Tidak ada komentar:
Posting Komentar