Inilah Dokumen Rahasia sekte syiah, tentang misi jangka panjang mereka (50 tahun), untuk menegakkan kembali dinasti Persia yang telah runtuh oleh Islam berabad-abad lamanya, sekaligus membumi-hanguskan negara-negara Ahlus Sunnah, musuh bebuyutan mereka. Dokumen ini disebarkan oleh Ikatan Ahlus Sunnah di Iran, begitu pula majalah-majalah di berbagai negara ahlus sunnah, termasuk diantaranya Majalah al-Bayan, edisi 123, Maret 1998.
Karena naskah yang tersebar adalah naskah dalam bahasa Arab, maka kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, agar orang yang tidak mampu berbahasa Arab pun bisa memahami isi naskah tersebut.
Sekarang kami persilahkan anda membaca terjemahannya:
(Bila kita tidak mampu untuk mengusung revolusi ini ke negara-negara tetangga yang muslim, tidak diragukan lagi yang terjadi adalah sebaliknya, peradaban mereka yang telah tercemar budaya barat akan menyerang dan menguasai kita.
Alhamdulillah, berkat anugerah Alloh dan pengorbanan para pengikut imam yang pemberani berdirilah sekarang di Iran, Negara Syiah Itsna Asyariyyah (syiah pengikut 12 imam), setelah perjuangan berabad-abad lamanya. Oleh karena itu, atas dasar petunjuk para pimpinan syi’ah yang mulia kita sekarang mengemban amanat yang berat dan bahaya, yakni: menggulirkan revolusi.
Kita harus akui, bahwa pemerintahan kita adalah pemerintahan yang berasaskan paham syi’ah, disamping tugasnya melindungi kemerdekaan negara dan hak-hak rakyatnya, kita juga wajib menjadikan pengguliran revolusi sebagai target negara yang paling utama.
Akan tetapi, karena melihat perkembangan dunia saat ini dengan aturan UU antar negaranya, maka tidak mungkin bagi kita untuk menggulirkan revolusi ini (dg serta merta), bahkan bisa jadi hal itu mendatangkan resiko besar yang bisa membahayakan kelangsungan kita.
Karena alasan ini, maka setelah mengadakan tiga pertemuan, dan menghasilkan keputusan, yang disepakati oleh hampir seluruh anggota-, kami menyusun strategi jangka panjang 50 tahun, yang terdiri dari 5 tahapan, setiap tahapan berjangka 10 tahun, yang bertujuan untuk menggulirkan revolusi Islam ini, ke seluruh negara-negara tetangga, dan menyatukan kembali dunia Islam (dengan men-syi’ah-kannya).
Bahaya yang kita hadapi dari para pemimpin wahabiah dan mereka yang berpaham ahlus sunnah, itu jauh lebih besar dibandingkan bahaya yang datang dari manapun juga, baik dari timur maupun barat. Karena orang-orang wahabi dan ahlus sunnah selalu menentang pergerakan kita, merekalah musuh utama wilayatul fakih dan para imam yang ma’shum. Bahkan mereka beranggapan bahwa menjadikan faham syi’ah sebagai landasan negara, adalah hal yang bertentangan dengan agama dan adat. Dengan begitu berarti mereka telah memecah dunia Islam menjadi dua kubu yang saling bermusuhan.
Atas dasar ini:
Kita harus menambah kekuatan di daerah-daerah berpenduduk ahlus sunnah di Iran, khususnya kota-kota perbatasan. Kita harus menambah masjid-masjid dan husainiyyat kita di sana, di samping menambah volume dan keseriusan dalam pengadaan acara-acara peringatan ritual syi’ah.
Kita juga harus menciptakan iklim yang kondusif, di kota-kota yang dihuni oleh 90-100 persen penduduk Ahlus Sunnah, agar kita bisa mengirim dalam jumlah besar kader-kader syi’ah dari berbagai kota dan desa pedalaman ke daerah-daerah tersebut, untuk selamanya tinggal, kerja, dan bisnis di sana.
Dan merupakan kewajiban negara dan instansinya, untuk memberikan perlindungan langsung kepada mereka yang diutus untuk menempati daerah itu, dengan tujuan agar dengan berlalunya waktu, mereka bisa merebut jabatan pegawai di berbagai kantor, pusat pendidikan dan layanan umum, yang masih di pegang oleh kaum ahlus sunnah.
Strategi yang kami buat untuk pengguliran revolusi ini, -tidak seperti anggapan banyak kalangan- akan membuahkan hasil, tanpa adanya kericuhan, pertumpahan darah, atau bahkan perlawanan dari kekuatan terbesar dunia. Sungguh dana besar yang kita habiskan untuk mendanai misi ini, tak akan hilang tanpa timbal-balik.
Teori Memperkuat Pilar-pilar Negara:
Kita tahu, bahwa kunci utama untuk menguatkan pilar-pilar setiap negara dan perlindungan terhadap rakyatnya, berada pada tiga asas utama:
Pertama : Kekuatan (militer dan senjatanya) yang dimiliki oleh pemerintahan yang sedang berkuasa.
Kedua: Ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ulama dan penelitinya.
Ketiga: Ekonomi yang terfokus pada kelompok pengusaha pemilik modal.
Apabila kita mampu menggoncang pemerintahan, dengan cara memunculkan perseteruan antara ulama dan penguasanya, atau memecah konsentrasi para pemilik modal di negara itu, dengan menarik modalnya ke negara kita atau negara lain, tak diragukan lagi, kita telah menciptakan keberhasilan yang gemilang dan menarik perhatian dunia, karena kita telah meruntuhkan tiga pilar tersebut.
Adapun rakyat jelata setiap negara, yang berjumlah rata-rata 70-80 persen, mereka hanyalah pengikut hukum dan kekuatan yang menguasainya. Mereka disibukkan oleh tuntutan hidupnya, untuk mencari rizki, makan dan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, mereka akan membela siapa pun yang sedang berkuasa. Dan untuk mencapai atap setiap rumah, kita harus menaiki tangga utamanya.
Tersebarnya virus Aliran sesat Syi’ah dari Iran/bahrainvoice.net
Tetangga-tetangga kita dari kaum Ahlus Sunnah dan Wahabi adalah: Turki, Irak, Afganistan, Pakistan, banyak negara kecil di pinggiran selatan, dan gerbangnya negara teluk persia, yang tampak seakan negara-negara yang bersatu, padahal sebenarnya berpecah-belah. Daerah-daerah ini, adalah kawasan yang sangat penting sekali, baik di masa lalu, maupun di masa-masa yang akan datang. Ia juga ibarat kerongkongan dunia di bidang minyak bumi. Tidak ada di muka bumi ini, kawasan yang lebih sensitif melebihinya. Para penguasa di kawasan ini memiliki taraf hidup yang tinggi, karena penjualan minyak buminya.
Kategori Penduduk di Kawasan ini
Penduduk di kawasan ini terbagi dalam tiga golongan:
Pertama : Penduduk baduwi dan padang pasir, yang telah ada sejak beratus-ratus tahun lalu.
Kedua: Pendatang yang hijrah dari berbagai pulau dan pelabuhan, yang telah hijrah sejak zaman pemerintahan Syah Isma’il as-Shofawi, dan terus berlangsung hingga zamannya Nadirsyah Afsyar, Karim Khan Zind, Raja al-Qojar, dan keluarga al-Bahlawi. Dan telah banyak perjalanan hijrah dari waktu ke waktu, sejak mulainya revolusi Islam.
Ketiga: Mereka yang berasal dari negara Arab lainnya, dan kota-kota pedalaman Iran.
Adapun lahan bisnis, perusahaan ekspor impor dan kontraktor, biasanya dikuasai oleh selain penduduk asli. Sedangkan penduduk asli, kebanyakan mereka hidup dari menyewakan lahan dan jual-beli tanah. Mengenai para keluarga penguasa, biasanya mereka hidup dari gaji pokok penjualan minyak buminya.
Adapun kerusakan masyarakat, kerusakan budaya, dan banyaknya praktek yang menyimpang dari Islam, itu sangat jelas terlihat. Karena mayoritas penduduk negara-negara ini, telah larut dalam kenikmatan dunia, kefasikan dan perbuatan keji. Banyak dari mereka yang mulai membeli perumahan, saham perusahaan, dan menyimpan modal usahanya di eropa dan amerika, khususnya di jepang, inggris, swedia, dan swiss, karena kekhawatiran mereka akan runtuhnya negara mereka di masa-masa mendatang. Sesungguhnya dengan menguasai negara-negara ini, berarti kita telah menguasai setengah dunia .
Beberapa Tahapan dalam Menggulirkan Revolusi ini
Untuk menjalankan misi panjang 50 tahun ini, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah: memperbaiki hubungan kita dengan negara-negara tetangga, dan harus ada hubungan yang kuat dan sikap saling menghormati, antara kita dengan mereka. Bahkan kita juga harus memperbaiki hubungan kita dengan Irak, setelah perang berakhir dan Sadam Husein jatuh, karena menjatuhkan seribu kawan itu lebih ringan, dibanding menjatuhkan satu lawan.
Dengan adanya hubungan politik, ekonomi dan budaya antara kita dengan mereka, tentunya akan masuk sekelompok kader dari Iran ke negara-negara ini, sehingga memungkinkan kita untuk mengirim para duta secara resmi, yang pada hakekatnya adalah pelaksana program revolusi ini, selanjutnya kita akan tentukan misi khusus mereka saat menugaskan dan mengirimkannya.
Janganlah kita beranggapan bahwa 50 tahun adalah waktu yang panjang, karena kesuksesan langkah kita ini benar-benar membutuhkan perencanaan yang berkelanjutan hingga 20 tahun. Sungguh tersebarnya paham syi’ah, yang kita rasakan di banyak negara saat ini, bukanlah buah dari perencanaan 1 atau 2 hari.
Dulunya kita tidak memiliki seorang pun pegawai di negara manapun, apalagi kader dengan jabatan menteri, wakil negara dan presiden. Bahkan dulunya banyak kelompok, seperti wahabiah, syafi’iah, hanafiah, malikiah, dan hanbaliah, memandang kita sebagai kelompok yang murtad dari Islam, sehingga pengikut mereka telah berkali-kali mengadakan pemusnahan kaum syi’ah secara massal. Memang benar kita tidak merasakan pahitnya hari-hari itu, tetapi nenek moyang kita pernah merasakannya. Kehidupan kita hari ini adalah buah dari gagasan, pemikiran dan langkah mereka. Mungkin juga kita tidak akan hidup di masa depan, akan tetapi revolusi dan madzhab kita akan tetap ada.
Untuk menunaikan misi ini, tidaklah cukup hanya dengan mengorbankan hidup, atau apapun yang paling berharga sekalipun, akan tetapi juga membutuhkan pemrograman yang telah matang dikaji.
Harus ada perencanaan untuk masa depan, walaupun untuk 500 tahun ke depan, apalagi hanya 50 tahun saja. Karena kita adalah pewaris berjuta-juta syuhada’, yang gugur di tangan setan-setan yang mengaku muslim, darah mereka terus mengalir dalam sejarah, sejak meninggalnya Rosul hingga hari ini. Dan cucuran darah itu tidak akan kering, sehingga setiap orang yang mengaku muslim, meyakini hak Ali dan keluarga Rasulullah, mengakui kesalahan nenek moyang mereka, dan mengakui syi’ah sebagai pewaris utama ajaran Islam.
Beberapa Tahapan Penting dalam Perjalanan Misi ini
TAHAP PERTAMA (sepuluh tahun pertama) :
Kita tidak ada masalah dalam menyebarkan madzhab syi’ah di Afganistan, Pakistan, Turki, Iran dan Bahrain. Karena itu, kita akan menjadikan tahapan sepuluh tahun kedua, sebagai tahapan pertama di 5 negara ini.
Sedangkan tugas para duta kita di belahan negara lain adalah tiga hal:
Pertama : Membeli lahan tanah, perumahan dan perhotelan.
Kedua: Menyediakan lapangan pekerjaan, kebutuhan hidup dan fasilitasnya kepada para pengikut paham syi’ah, agar mereka mau hidup di rumah yang dibeli, sehingga bertambah banyak jumlah penduduk yang sepaham dengan kita.
Ketiga: Membangun jaringan dan relasi yang kuat dengan para pemodal di pasar dagang, dengan para pegawai kantor (khususnya mereka yang menjabat sebagai kepala tinggi), dengan tokoh publik, dan dengan siapapun yang memiliki hak keputusan penuh di berbagai instansi negara.
Di sebagian negara-negara ini, ada beberapa daerah, yang sedang dalam proyek pengembangan, bahkan di sana ada rencana proyek pengembangan untuk puluhan desa, kampung, dan kota kecil lainnya. Tugas wajib para duta yang kita kirim adalah membeli sebanyak mungkin rumah di desa itu, untuk kemudian dijual dengan harga yang pantas kepada orang yang mau menjual hak miliknya di pusat kota. Sehingga dengan langkah ini, kota yang padat penduduknya bisa kita rebut dari tangan mereka.
TAHAP KEDUA (sepuluh tahun kedua):
Kita harus mendorong masyarakat syi’ah untuk menghormati UU, taat kepada para pelaksana UU dan pegawai negara, serta berusaha mendapatkan surat ijin resmi untuk berbagai acara ritual syi’ah, pendirian masjid, dan husainiyyat . Karena surat ijin resmi tersebut, akan kita ajukan sebagai tanda bukti resmi di masa-masa mendatang untuk mengadakan berbagai acara dengan bebas.
Kita juga harus berkonsentrasi pada kawasan yang tinggi tingkat kepadatan penduduknya, untuk kita jadikan sebagai tempat diskusi tentang masalah-masalah (syiah) yang sangat sensitif.
Para duta syi’ah, -pada dua tahapan ini- diharuskan untuk mendapatkan kewarga-negaraan dari negara yang ditempatinya, dengan memanfaatkan relasi atau hadiah yang sangat berharga sekalipun. Mereka juga harus mendorong para kadernya agar menjadi pegawai negeri, dan segera masuk -khususnya- dalam barisan militer negara.
Pada PERTENGAHAN TAHAP KEDUA:
Harus dihembuskan -secara rahasia dan tidak langsung- isu bahwa para ulama ahlus sunnah dan wahabiah adalah penyebab kerusakan di masyarakat, dan berbagai praktek menyimpang syariat yang banyak terjadi di negara itu. Yaitu melalui selebaran-selebaran yang berisi kritikan, dengan mengatas-namakan sebagian badan keagamaan atau tokoh ahlus sunnah dari negara lain. Tak diragukan lagi, ini akan memprovokasi sejumlah besar rakyat negara itu, sehingga pada akhirnya mereka akan menangkap pimpinan agama atau figur ahlus sunnah yang dituduh itu, atau kemungkinan lain; rakyat negara itu akan menolak isi selebaran itu, dan para ulamanya akan membantahnya dengan sekuat tenaga. Dan setelah itu kita munculkan banyak huru hara, yang akan berakibat pada diberhentikannya penanggung jawab masalah itu, atau digantikannya dengan staf yang baru.
Langkah ini, akan menyebabkan buruknya kepercayaan pemerintah kepada seluruh ulama di negaranya, sehingga menjadikan mereka tidak bisa menyebarkan agama, membangun masjid dan pusat pendidikan agama. Selanjutnya pemerintah akan menganggap seluruh ajakan yang berbau agama sebagai bentuk pelanggaran terhadap peraturan negara.
Ditambah lagi, akan berkembang rasa benci dan saling menjauh antara penguasa dengan ulama di negara itu, sehingga ahlus sunnah dan wahabiyah akan kehilangan pelindung mereka dari dalam, padahal tidak mungkin ada orang yang melindungi mereka dari luar.
TAHAP KETIGA (sepuluh tahun ketiga):
Pada tahap ini, telah terbangun jaringan yang kuat, antara duta-duta kita dengan para pemilik modal dan pegawai atasan, diantara mereka juga banyak yang telah masuk dalam barisan militer dan jajaran pemerintahan, yang bekerja dengan penuh ketenangan dan hati-hati, tanpa ikut campur dalam urusan agama, sehingga kepercayaan penguasa lebih meningkat lagi dari sebelumnya.
Pada tahapan ini, di saat berkembangnya perseteruan, perpecahan, dan iklim yang memanas antara penguasa dengan ulama, maka diharuskan kepada sebagian ulama terkemuka syiah yang telah menjadi penduduk negara itu, untuk men-sosialisasikan keberpihakan mereka kepada penguasa negara itu, khususnya pada musim-musim ritual keagamaan (syi’ah), sekaligus menampakkan bahwa syi’ah adalah aliran yang tak membahayakan pemerintahan mereka. Apabila situasi memungkinkan mereka untuk bersosialisasi melalui media informasi yang ada, maka janganlah ragu-ragu memanfaatkannya untuk menarik perhatian para penguasa, sehingga mereka senang dan menempatkan kader kita pada jabatan pemerintahan, dengan tanpa ada rasa takut atau cemas dari mereka.
Pada tahapan ini, dengan adanya perubahan yang terjadi di banyak pelabuhan, pulau, dan kota lainnya di negara kita, ditambah dengan devisa perbankan kita yang terus meningkat, kita akan merencanakan langkah-langkah untuk menjatuhkan perekonomian negara-negara tetangga. Tentu saja para pemilik modal dengan alasan keuntungan, keamanan dan stabilitas ekonomi, akan mengirimkan seluruh rekening mereka ke negara kita; dan ketika kita memberikan kebebasan kepada semua orang, dalam menjalankan seluruh kegiatan ekonominya, dan pengelolaan rekening banknya di negara kita, tentunya negara mereka akan menyambut rakyat kita, atau bahkan memberikan kemudahan dalam kerjasama ekonomi.
TAHAP KEEMPAT (sepuluh tahun keempat):
Pada tahap ini, telah terhampar di depan kita fenomena; dimana banyak negara yang para penguasa dan ulamanya saling bermusuhan, pebisnis yang hampir bangkrut dan lari, serta masyarakat yang tak aman, sehingga siap menjual hak miliknya dengan separo harga sekalipun, agar mereka bisa pindah ke daerah yang aman.
Di saat terjadinya kegentingan inilah, para duta kita akan menjadi pelindung bagi hukum dan para penguasanya. Apabila para duta itu bekerja dengan sungguh-sungguh, tentunya mereka akan mendapatkan jabatan terpenting dalam pemerintahan dan kemiliteran, sehingga dapat mempersempit jurang pemisah antara para pemilik usaha yang ada dengan para penguasa.
Keadaan seperti ini, memungkinkan kita untuk menuduh mereka yang bekerja dengan tulus untuk penguasa sebagai para penghianat negara, dan ini akan menyebabkan diberhentikannya mereka atau bahkan diusir dan diganti dengan kader kita.
Langkah ini akan membuahkan dua keuntungan:
Pertama : Pengikut kita akan mendapat kepercayaan yang lebih baik dari sebelumnya.
Kedua: Kebencian ahlus sunnah akan semakin meningkat, karena meningkatnya kekuatan syi’ah di berbagai instansi negara. Ini akan mendorong ahlus sunnah untuk meningkatkan langkah menentang penguasa. Di saat seperti itu, kader-kader kita harus bersanding membela penguasa, dan mengajak masyarakat untuk berdamai dan tetap tenang. Dan pada saat yang bersamaan, mereka akan membeli kembali rumah dan barang yang semula akan mereka tinggalkan.
TAHAP KELIMA (sepuluh tahun terakhir):
Pada sepuluh tahun kelima, tentunya iklim dunia telah siap menerima revolusi ini, karena kita telah mengambil tiga pilar utama dari mereka, yang meliputi: keamanan, ketenangan, dan kenyamanan. Sedangkan pemerintahan yang berkuasa, akan menjadi seperti kapal ditengah badai dan nyaris tenggelam, sehingga mau menerima semua masukan yang akan menyelamatkan jiwanya.
Di saat seperti ini, kita akan memberikan masukan melalui beberapa tokoh penting dan terkenal, untuk membentuk himpunan rakyat dalam rangka memperbaiki keadaan negara, dan kita akan membantu penguasa untuk mengawasi berbagai instansi dan mengamankan negara. Tak diragukan lagi, tentunya mereka akan menerima usulan itu, sehingga para kader pilihan kita akan mendapatkan hampir keseluruhan kursi di dalamnya. Kenyataan ini tentu akan menyebabkan larinya para pengusaha, ulama, dan pegawai setia pemerintahan, sehingga kita akan dapat menggulirkan revolusi Islam kita ke berbagai negara, tanpa menimbulkan peperangan atau pertumpahan darah.
Seandainya, pada sepuluh tahun terakhir, rencana ini tidak membuahkan hasil, kita tetap bisa mengadakan revolusi rakyat dan merebut kekuasaan dari tangan penguasa.
Apabila penganut syi’ah adalah penduduk, penghuni, dan rakyat negara itu, maka berarti kita telah menunaikan kewajiban, yang bisa kita pertanggung-jawabkan di depan Allah, agama, dan madzhab kita.
Bukan tujuan kita untuk mengantarkan seseorang kepada tampuk pimpinan, tetapi tujuan kita hanyalah menggulirkan revolusi, sehingga kita mampu mengangkat bendera kemenangan Agama Tuhan ini, dan menampakkan nilai-nilai kita di seluruh negara. Selanjutnya kita mampu maju melawan dunia kafir dengan kekuatan yang lebih besar, dan menghias alam dengan cahaya Islam dan ajaran syi’ah, sampai datangnya imam mahdi yang dinantikan))
… selesai sudah naskah misi revolusi itu…
Lihatlah wahai para pembaca…
Betapa busuknya rencana mereka… betapa besarnya kebencian mereka terhadap Ahlus Sunnah… Kita sekarang tahu bahwa syi’ah bukanlah sekedar aliran paham biasa… akan tetapi… ia sekarang berubah menjadi aliran pergerakan politik… yang bisa merongrong eksistensi negara… lihatlah bagaimana mereka merencanakan pengguliran revolusi sedikit demi sedikit… bagaimana mereka menjadikan dutanya sebagai alat penyebar aliran, sekaligus alat politiknya…
Subhanalloh… semoga Alloh menyelamatkan kita Ahlus Sunnah wal Jama’ah dari tipu daya mereka… Alloh berfirman (yang artinya): “Mereka membuat tipu daya, maka Alloh pun membalas dengan tipu daya. Dan Alloh adalah sebaik-baik pembalas tipu daya…” (Ali Imron: 54)
Semoga tulisan ini bisa menyadarkan mereka yang menyuarakan, perlunya pendekatan antara syi’ah dan Ahlus Sunnah…
Sungguh mengherankan… adakah yang masih mengharapkan kebaikan dari kaum yang selalu berbohong atas Alloh dan Rosul-Nya… adakah yang masih ingin membangun kerukunan dengan kaum yang meyakini bahwa Alqur’annya Ahlus sunnah tidak orisinil lagi… adakah yang masih mengharapkan bersanding dengan kaum yang mengkafirkan Abu Bakar, Umar, Utsman, bahkan seluruh Sahabat Rosul, kecuali tiga saja (Salman al-Farisy, Miqdad dan Abu Dzar)…. adakah yang masih berprasangka baik kepada kaum yang menuduh Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- selama hidupnya telah berzina dengan Aisyah… adakah Ahlus Sunnah yang masih menganggap baik, kaum yang telah membunuh ratusan bahkan ribuan ulama Ahlus Sunnah di Iran dan negara lainnya… Adakah Ahlus Sunnah yang masih toleran dengan kaum yang tidak mengijinkan satu pun masjid ahlus sunnah di Tehran Ibu kota Iran…. Sungguh tidak pernah habis rasa heran ini melihat kenyataan yang ada di lapangan…
Mungkin banyak diantara kita yang tidak melihat bukti nyata dari omongan diatas… mungkin ada yang mengatakan bahwa fakta di atas adalah sebatas tuduhan yang tak beralasan… tapi ingatlah bahwa diantara inti ajaran kaum syi’ah adalah TAKIAH, yakni: membohongi publik untuk keselamatan diri… ingatlah bahwa bohong semacam itu dalam akidah mereka adalah amalan ibadah yang berpahala… Ingatlah hadits palsu yang selalu mereka gembar-gemborkan: “tidak punya agama, siapa pun yang tidak menerapkan takiah”…. ternyata selama ini, kita tidak melihat kejanggalan yang ada pada mereka, disebabkan takiah (baca: kebohongan) mereka kepada kita… Ternyata selama ini tidak terlihat perbedaan yang mendasar antara kita dan mereka, karena tabir tebal yang mereka gunakan untuk menutupi kebusukan batin… tapi itulah sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga… selincah-lincah kuda berlari pasti akan terpleset juga… inilah diantara bukti semerbaknya bau busuk mereka… Alhamdulillah.. awwalan wa aakhiron berkat Alloh azza wa jall terbuka juga misi rahasia jangka panjang mereka…
subhanakallohumma wa bihamdika… wa tabaarokasmuk wa ta’ala jadduk… wa laa ilaaha ghoiruk…
wassalam..
NB:
Bagi anda yang ingin membaca naskah yang kami terjemahkan, kami sertakan di sini naskah aslinya:
ﺍﻟﺨﻄﺔ ﺍﻟﺴﺮﻳﺔ
ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻧﻜﻦ ﻗﺎﺩﺭﻳﻦ ﻋﻠﻰ ﺗﺼﺪﻳﺮ ﺛﻮﺭﺗﻨﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﺍﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﺍﻟﻤﺠﺎﻭﺭﺓ ﻓﻼ ﺷﻚ ﺃﻥ ﺛﻘﺎﻓﺔ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﺍﻟﻤﻤﺰﻭﺟﺔ ﺑﺜﻘﺎﻓﺔ ﺍﻟﻐﺮﺏ ﺳﻮﻑ ﺗﻬﺎﺟﻤﻨﺎ ﻭﺗﻨﺘﺼﺮ ﻋﻠﻴﻨﺎ .
ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻣﺖ ﺍﻵﻥ ﺑﻔﻀﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺗﻀﺤﻴﺔ ﺃﻣﺔ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺒﺎﺳﻠﺔ ﺩﻭﻟﺔ ﺍﻹﺛﻨﻲ ﻋﺸﺮﻳﺔ ﻓﻲ ﺇﻳﺮﺍﻥ ﺑﻌﺪ ﻗﺮﻭﻥ ﻋﺪﻳﺪﺓ، ﻭﻟﺬﻟﻚ ﻓﻨﺤﻦ – ﻭﺑﻨﺎﺀً ﻋﻠﻰ ﺇﺭﺷﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺰﻋﻤﺎﺀ ﺍﻟﺸﻴﻌﺔ ﺍﻟﻤﺒﺠﻠﻴﻦ - ﻧﺤﻤﻞ ﻭﺍﺟﺒﺎً ﺧﻄﻴﺮﺍً ﻭﺛﻘﻴﻼً ﻭﻫﻮ ﺗﺼﺪﻳﺮ ﺍﻟﺜﻮﺭﺓ؛ ﻭﻋﻠﻴﻨﺎ ﺃﻥ ﻧﻌﺘﺮﻑ ﺃﻥ ﺣﻜﻮﻣﺘﻨﺎ ﻓﻀﻼً ﻋﻦ ﻣﻬﻤﺘﻬﺎ ﻓﻲ ﺣﻔﻆ ﺍﺳﺘﻘﻼﻝ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﻭﺣﻘﻮﻕ ﺍﻟﺸﻌﺐ، ﻓﻬﻲ ﺣﻜﻮﻣﺔ ﻣﺬﻫﺒﻴﺔ ﻭﻳﺠﺐ ﺃﻥ ﻧﺠﻌﻞ ﺗﺼﺪﻳﺮ ﺍﻟﺜﻮﺭﺓ ﻋﻠﻰ ﺭﺃﺱ ﺍﻷﻭﻟﻮﻳﺎﺕ .
ﻟﻜﻦ ﻧﻈﺮﺍً ﻟﻠﻮﺿﻊ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻲ ﺍﻟﺤﺎﻟﻲ ﻭﺍﻟﻘﻮﺍﻧﻴﻦ ﺍﻟﺪﻭﻟﻴﺔ – ﻛﻤﺎ ﺍﺻﻄُﻠﺢَ ﻋﻠﻰ ﺗﺴﻤﻴﺘﻬﺎ - ﻻ ﻳﻤﻜﻦ ﺗﺼﺪﻳﺮ ﺍﻟﺜﻮﺭﺓ ﺑﻞ ﺭﺑﻤﺎ ﺍﻗﺘﺮﻥ ﺫﻟﻚ ﺑﺄﺧﻄﺎﺭ ﺟﺴﻴﻤﺔ ﻣﺪﻣﺮﺓ .
ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻓﺈﻧﻨﺎ ﺧﻼﻝ ﺛﻼﺙ ﺟﻠﺴﺎﺕ ﻭﺑﺂﺭﺍﺀ ﺷﺒﻪ ﺇﺟﻤﺎﻋﻴﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺸﺎﺭﻛﻴﻦ ﻭﺃﻋﻀﺎﺀ ﺍﻟﻠﺠﺎﻥ ﻭﺿﻌﻨﺎ ﺧﻄﺔ ﺧﻤﺴﻴﺔ ﺗﺸﻤﻞ ﺧﻤﺲ ﻣﺮﺍﺣﻞ، ﻭﻣﺪّﺓ ﻛﻞ ﻣﺮﺣﻠﺔ ﻋﺸﺮ ﺳﻨﻮﺍﺕ، ﻟﻨﻘﻮﻡ ﺑﺘﺼﺪﻳﺮ ﺍﻟﺜﻮﺭﺓ ﺍﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﺇﻟﻰ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﺪﻭﻝ ﺍﻟﻤﺠﺎﻭﺭﺓ ﻭﻧﻮﺣﺪ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺃﻭﻻً ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﺨﻄﺮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻮﺍﺟﻬﻨﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻜﺎﻡ ﺍﻟﻮﻫﺎﺑﻴﻴﻦ ﻭﺫﻭﻱ ﺍﻷﺻﻮﻝ ﺍﻟﺴﻨﻴﺔ ﺃﻛﺒﺮ ﺑﻜﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻄﺮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻮﺍﺟﻬﻨﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺮﻕ ﻭﺍﻟﻐﺮﺏ ؛ ﻷﻥ ﻫﺆﻻﺀ ( ﺍﻟﻮﻫﺎﺑﻴﻴﻦ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨّﺔ ) ﻳﻨﺎﻫﻀﻮﻥ ﺣﺮﻛﺘﻨﺎ ﻭﻫﻢ ﺍﻷﻋﺪﺍﺀ ﺍﻷﺻﻠﻴﻮﻥ ﻟﻮﻻﻳﺔ ﺍﻟﻔﻘﻴﻪ ﻭﺍﻷﺋﻤﺔ ﺍﻟﻤﻌﺼﻮﻣﻴﻦ، ﺣﺘﻰ ﺇﻧﻬﻢ ﻳﻌﺪﻭﻥ ﺍﻋﺘﻤﺎﺩ ﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﺍﻟﺸﻴﻌﻲ ﻛﻤﺬﻫﺐ ﺭﺳﻤﻲ ﺩﺳﺘﻮﺭﺍً ﻟﻠﺒﻠﺪ ﺃﻣﺮﺍً ﻣﺨﺎﻟﻔﺎً ﻟﻠﺸﺮﻉ ﻭﺍﻟﻌـﺮﻑ ، ﻭﻫـﻢ ﺑـﺬﻟـﻚ ﻗــﺪ ﺷﻘـــﻮﺍ ﺍﻹﺳــﻼﻡ ﺇﻟـﻰ ﻓﺮﻋــﻴﻦ ﻣﺘﻀـﺎﺩﻳــﻦ .
ﺑﻨﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ : ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺃﻥ ﻧﺰﻳﺪ ﻧﻔﻮﺫﻧﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺎﻃﻖ ﺍﻟﺴﻨﻴّﺔ ﺩﺍﺧﻞ ﺇﻳﺮﺍﻥ، ﻭﺑﺨﺎﺻﺔ ﺍﻟﻤﺪﻥ ﺍﻟﺤﺪﻭﺩﻳﺔ، ﻭﻧﺰﻳﺪ ﻣﻦ ﻋﺪﺩ ﻣﺴﺎﺟﺪﻧﺎ ﻭ ( ﺍﻟﺤﺴﻴﻨﻴﺎﺕ ) ﻭﻧﻘﻴﻢ ﺍﻻﺣﺘﻔﺎﻻﺕ ﺍﻟﻤﺬﻫﺒﻴﺔ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺫﻱ ﻗﺒﻞ، ﻭﺑﺠﺪﻳﺔ ﺃﻛﺜﺮ، ﻭﻳﺠﺐ ﺃﻥ ﻧﻬﻴﺊ ﺍﻟﺠﻮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺪﻥ ﺍﻟﺘﻲ ﻳﺴﻜﻨﻬﺎ 90 ﺇﻟﻰ %100 ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺣﺘﻰ ﻳﺘﻢ ﺗﺮﺣﻴﻞ ﺃﻋﺪﺍﺩ ﻛﺒﻴﺮﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﻌﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺪﻥ ﻭﺍﻟﻘﺮﻯ ﺍﻟﺪﺍﺧﻠﻴﺔ ﺇﻟﻴﻬﺎ، ﻭﻳﻘﻴﻤﻮﻥ ﻓﻴﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻷﺑﺪ ﻟﻠﺴﻜﻨﻰ ﻭﺍﻟﻌﻤﻞ ﻭﺍﻟﺘﺠﺎﺭﺓ، ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﻭﻟﺔ ﻭﺍﻟﺪﻭﺍﺋﺮ ﺍﻟﺤﻜﻮﻣﻴﺔ ﺃﻥ ﺗﺠﻌﻞ ﻫﺆﻻﺀ ﺍﻟﻤﺴﺘﻮﻃﻨﻴﻦ ﻭﺗﺤﺖ ﺣﻤﺎﻳﺘﻬﺎ ﺑﺸﻜﻞ ﻣﺒﺎﺷﺮ ﻟﻴﺘﻢ ﺇﺧﺮﺍﺝ ﺇﺩﺍﺭﺍﺕ ﺍﻟﻤﺪﻥ ﻭﺍﻟﻤﺮﺍﻛﺰ ﺍﻟﺜﻘﺎﻓﻴﺔ ﻭﺍﻻﺟﺘﻤﺎﻋﻴﺔ ﺑﻤﺮﻭﺭ ﺍﻟﺰﻣﻦ ﻣﻦ ﻳﺪ ﺍﻟﻤﻮﺍﻃﻨﻴﻦ ﺍﻟﺴﺎﺑﻘﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨّﺔ – ﻭﺍﻟﺨﻄﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺭﺳﻤﻨﺎﻫﺎ ﻟﺘﺼﺪﻳﺮ ﺍﻟﺜﻮﺭﺓ - ﺧﻼﻓﺎً ﻟﺮﺃﻱ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻨﻈﺮ، ﺳﺘﺜﻤﺮ ﺩﻭﻥ ﺿﺠﻴﺞ ﺃﻭ ﺇﺭﺍﻗﺔ ﻟﻠﺪﻣﺎﺀ ﺃﻭ ﺣﺘﻰ ﺭﺩ ﻓﻌﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻮﻯ ﺍﻟﻌﻈﻤﻰ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ، ﻭﺇﻥ ﺍﻷﻣﻮﺍﻝ ﺍﻟﺘﻲ ﺳﺘﻨﻔﻖ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺴﺒﻴﻞ ﻟﻦ ﺗﻜﻮﻥ ﻧﻔﻘﺎﺕ ﺩﻭﻥ ﻋﺎﺋﺪ .
ﻃﺮﻕ ﺗﺜﺒﻴﺖ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﺍﻟﺪﻭﻟﺔ : ﻧﺤﻦ ﻧﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﺗﺜﺒﻴﺖ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﻛﻞ ﺩﻭﻟﺔ ﻭﺍﻟﺤﻔﺎﻅ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺃﻣﺔ ﺃﻭ ﺷﻌﺐ ﻳﻨﺒﻨﻲ ﻋﻠﻰ ﺃﺳﺲ ﺛﻼﺛﺔ :
ﺍﻷﻭﻝ : ﺍﻟﻘﻮﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﻤﻠﻜﻬﺎ ﺍﻟﺴﻠﻄﺔ ﺍﻟﺤﺎﻛﻤﺔ .
ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ : ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻤﻌﺮﻓﺔ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻭﺍﻟﺒﺎﺣﺜﻴﻦ .
ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ : ﺍﻻﻗﺘﺼﺎﺩ ﺍﻟﻤﺘﻤﺮﻛﺰ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻱ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺭﺅﻭﺱ ﺍﻷﻣﻮﺍﻝ .
ﺇﺫﺍ ﺍﺳﺘﻄﻌﻨﺎ ﺃﻥ ﻧﺰﻟﺰﻝ ﻛﻴﺎﻥ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺤﻜﻮﻣﺎﺕ ﺑﺈﻳﺠﺎﺩ ﺍﻟﺨﻼﻑ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺤﻜﺎﻡ ﻭﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ، ﻭﻧُﺸَﺘِّﺖ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺭﺅﻭﺱ ﺍﻷﻣﻮﺍﻝ ﻓﻲ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﻭﻧﺠﺬﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺑﻼﺩﻧﺎ، ﺃﻭ ﺇﻟﻰ ﺑﻼﺩ ﺃﺧﺮﻯ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ، ﻧﻜﻮﻥ ﺑﻼ ﺭﻳﺐ ﻗﺪ ﺣﻘﻘﻨﺎ ﻧﺠﺎﺣﺎً ﺑﺎﻫﺮﺍً ﻭﻣﻠﻔﺘﺎً ﻟﻠﻨﻈﺮ؛ ﻷﻧﻨﺎ ﺃﻓﻘﺪﻧﺎﻫﻢ ﺗﻠﻚ ﺍﻷﺭﻛﺎﻥ ﺍﻟﺜﻼﺛﺔ .
ﻭﺃﻣﺎ ﺑﻘﻴﺔ ﺍﻟﺸﻌﻮﺏ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺸﻜﻞ 70 ﺇﻟﻰ %80 ﻣﻦ ﺳﻜﺎﻥ ﻛﻞ ﺑﻠﺪ ﻓﻬﻢ ﺃﺗﺒﺎﻉ ﺍﻟﻘﻮﺓ ﻭﺍﻟﺤﻜﻢ ﻭﻣﻨﻬﻤﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺃﻣﻮﺭ ﻣﻌﻴﺸﺘﻬﻢ ﻭﺗﺤﺼﻴﻞ ﺭﺯﻗﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﺒﺰ ﻭﺍﻟﻤﺄﻭﻯ؛ ﻭﻟﺬﺍ ﻓﻬﻢ ﻳﺪﺍﻓﻌﻮﻥ ﻋﻤﻦ ﻳﻤﻠﻚ ﺍﻟﻘﻮﺓ .
ﻭﻻﻋﺘﻼﺀ ﺃﻱ ﺳﻄﺢ ﻓﺈﻧﻪ ﻻﺑﺪ ﻣﻦ ﺻﻌﻮﺩ ﺍﻟﺪﺭﺟﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﺇﻟﻴﻪ .
ﻭﺟﻴﺮﺍﻧﻨﺎ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﻮﻫﺎﺑﻴﺔ ﻫﻢ : ﺗﺮﻛﻴﺎ ﻭﺍﻟﻌﺮﺍﻕ ﻭﺃﻓﻐﺎﻧﺴﺘﺎﻥ ﻭﺑﺎﻛﺴﺘﺎﻥ ﻭﻋﺪﺩ ﻣﻦ ﺍﻹﻣﺎﺭﺍﺕ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺎﺷﻴﺔ ﺍﻟﺠﻨﻮﺑﻴﺔ ﻭﻣﺪﺧﻞ ( ﺍﻟﺨﻠﻴﺞ ﺍﻟﻔﺎﺭﺳﻲ !( ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺒﺪﻭ ﺩﻭﻻً ﻣﺘﺤﺪﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﺇﻻ ﺃﻧﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻘﻴﻘﺔ ﻣﺨﺘﻠﻔﺔ .
ﻭﻟﻬﺬﻩ ﺍﻟﻤﻨﻄﻘﺔ ﺑﺎﻟﺬﺍﺕ ﺃﻫﻤﻴﺔ ﻛﺒﺮﻯ ﺳﻮﺍﺀ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺎﺿﻲ ﺃﻭ ﺍﻟﺤﺎﺿﺮ ﻛﻤﺎ ﺃﻧﻬﺎ ﺗﻌﺘﺒﺮ ﺣﻠﻘﻮﻡ ﺍﻟﻜﺮﺓ ﺍﻷﺭﺿﻴﺔ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﺍﻟﻨﻔﻂ، ﻭﻻ ﺗﻮﺟﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﻧﻘﻄﺔ ﺃﻛﺜﺮ ﺣﺴﺎﺳﻴﺔ ﻣﻨﻬﺎ، ﻭﻳﻤﻠﻚ ﺣﻜﺎﻡ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﻨﺎﻃﻖ ﺑﺴﺒﺐ ﺑﻴﻊ ﺍﻟﻨﻔﻂ ﺇﻣﻜﺎﻧﻴﺎﺕ ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ …
ﻓﺌﺎﺕ ﺷﻌﻮﺏ ﺍﻟﻤﻨﻄﻘﺔ : ﻭﺳﻜﺎﻥ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﻫﻢ ﺛﻼﺙ ﻓﺌﺎﺕ :
ﺍﻟﻔﺌﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ : ﻫﻢ ﺍﻟﺒﺪﻭ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﺼﺤﺮﺍﺀ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻌﻮﺩ ﻭﺟﻮﺩﻫﻢ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﺇﻟﻰ ﻣﺌﺎﺕ ﺍﻟﺴﻨﻴﻦ .
ﺍﻟﻔﺌﺔ ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ : ﻫﻢ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻫﺎﺟﺮﻭﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﺰﺭ ﻭﺍﻟﻤﻮﺍﻧﺊ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﻌﺘﺒﺮ ﻣﻦ ﺃﺭﺿﻨﺎ ﺍﻟﻴﻮﻡ، ﻭﺑﺪﺃﺕ ﻫﺠﺮﺗﻬﻢ ﻣﻨﺬ ﻋﻬﺪ ﺍﻟﺸﺎﻩ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺍﻟﺼﻔﻮﻱ، ﻭﺍﺳﺘﻤﺮﺕ ﻓﻲ ﻋﻬﺪ ﻧﺎﺩﺭ ﺷﺎﻩ ﺍﻓﺸﺎﺭ ﻭﻛﺮﻳﻢ ﺧﺎﻥ ﻭﻣﻠﻮﻙ ﺍﻟﻘﺎﺟﺎﺭ ﻭﺃﺳﺮﺓ ﺍﻟﺒﻬﻠﻮﻱ، ﻭﺣﺪﺛﺖ ﻫﺠﺮﺍﺕ ﻣﺘﻔﺮﻗﺔ ﻣﻨﺬ ﺑﺪﺍﻳﺔ ﺍﻟﺜﻮﺭﺓ ﺍﻹﺳﻼﻣﻴﺔ .
ﻭﺍﻟﻔﺌﺔ ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ : ﻫﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻭﻝ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﺍﻷﺧﺮﻯ ﻭﻣﻦ ﻣﺪﻥ ﺇﻳﺮﺍﻥ ﺍﻟﺪﺍﺧﻠﻴﺔ .
ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺘﺠﺎﺭﺓ ﻭﺷﺮﻛﺎﺕ ﺍﻻﺳﺘﻴﺮﺍﺩ ﻭﺍﻟﺘﺼﺪﻳﺮ ﻭﺍﻟﺒﻨﺎﺀ ﻓﻴﺴﻴﻄﺮ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻐﺎﻟﺐ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻤﻮﺍﻃﻨﻴﻦ ﺍﻷﺻﻠﻴﻴﻦ، ﻭﻳﻌﻴﺶ ﺍﻟﺴﻜﺎﻥ ﺍﻟﺪﺍﺧﻠﻴﻮﻥ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﻋﻠﻰ ﺇﻳﺠﺎﺭ ﺍﻟﺒﻨﺎﻳﺎﺕ ﻭﺑﻴﻊ ﺍﻷﺭﺍﺿﻲ ﻭﺷﺮﺍﺋﻬﺎ، ﻭﺃﻣﺎ ﺃﻗﺮﺑﺎﺀ ﺫﻭﻱ ﺍﻟﻨﻔﻮﺫ ﻓﻬﻢ ﻳﻌﻴﺸﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﻭﺍﺗﺐ ﺍﻟﻌﺎﺋﺪﺓ ﻣﻦ ﺑﻴﻊ ﺍﻟﻨﻔﻂ .
ﺃﻣﺎ ﺍﻟﻔﺴﺎﺩ ﺍﻻﺟﺘﻤﺎﻋﻲ ﻭﺍﻟﺜﻘﺎﻓﻲ ﻭﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﺔ ﻟﻺﺳﻼﻡ ﻓﻬﻲ ﻭﺍﺿﺤﺔ ﻟﻠﻌﻴﺎﻥ، ﻭﻣﻌﻈﻢ ﺍﻟﻤﻮﺍﻃﻨﻴﻦ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﻳﻘﻀﻮﻥ ﺣﻴﺎﺗﻬﻢ ﻓﻲ ﺍﻻﻧﻐﻤﺎﺱ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻠﺬﺍﺕ ﺍﻟﺪﻧﻴﻮﻳﺔ ﻭﺍﻟﻔﺴﻖ ﻭﺍﻟﻔﺠﻮﺭ !
ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻡ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻨﻬﻢ ﺑﺸﺮﺍﺀ ﺍﻟﺸﻘﻖ ﻭﺃﺳﻬﻢ ﺍﻟﻤﺼﺎﻧﻊ ﻭﺇﻳﺪﺍﻉ ﺭﺅﻭﺱ ﺍﻷﻣﻮﺍﻝ ﻓﻲ ﺃﻭﺭﻭﺑﺎ ﻭﺃﻣﺮﻳﻜﺎ ﻭﺧﺎﺻﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﺎﺑﺎﻥ ﻭﺇﻧﺠﻠﺘﺮﺍ ﻭﺍﻟﺴﻮﻳﺪ ﻭﺳﻮﻳﺴﺮﺍ ﺧﻮﻓﺎً ﻣﻦ ﺍﻟﺨﺮﺍﺏ ﺍﻟﻤﺴﺘﻘﺒﻠﻲ ﻟﺒﻼﺩﻫﻢ .
ﺇﻥ ﺳﻴﻄﺮﺗﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺪﻭﻝ ﺗﻌﻨﻲ ﺍﻟﺴﻴﻄﺮﺓ ﻋﻠﻰ ﻧﺼﻒ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ .
ﺃﺳﻠﻮﺏ ﺗﻨﻔﻴﺬ ﺍﻟﺨﻄﺔ ﺍﻟﻤُﻌﺪﺓ :
ﻭﻹﺟﺮﺍﺀ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺨﻄﺔ ﺍﻟﺨﻤﺴﻴﻨﻴﺔ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺎﺩﺉ ﺫﻱ ﺑﺪﺀ ﺃﻥ ﻧﺤﺴﻦ ﻋﻼﻗﺎﺗﻨﺎ ﻣﻊ ﺩﻭﻝ ﺍﻟﺠﻮﺍﺭ ﻭﻳﺠﺐ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻫﻨﺎﻙ ﺍﺣﺘﺮﺍﻡ ﻣﺘﺒﺎﺩﻝ ﻭﻋﻼﻗﺔ ﻭﺛﻴﻘﺔ ﻭﺻﺪﺍﻗﺔ ﺑﻴﻨﻨﺎ ﻭﺑﻴﻨﻬﻢ ﺣﺘﻰ ﺇﻧﻨﺎ ﺳﻮﻑ ﻧﺤﺴﻦ ﻋﻼﻗﺎﺗﻨﺎ ﻣﻊ ﺍﻟﻌﺮﺍﻕ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺤﺮﺏ ﻭﺳﻘﻮﻁ ﺻﺪﺍﻡ ﺣﺴﻴﻦ ؛ ﺫﻟﻚ ﺃﻥ ﺇﺳﻘﺎﻁ ﺃﻟﻒ ﺻﺪﻳﻖ ﺃﻫﻮﻥ ﻣﻦ ﺇﺳﻘﺎﻁ ﻋﺪﻭ ﻭﺍﺣﺪ .
ﻭﻓﻲ ﺣﺎﻝ ﻭﺟﻮﺩ ﻋﻼﻗﺎﺕ ﺛﻘﺎﻓﻴﺔ ﻭﺳﻴﺎﺳﻴﺔ ﻭﺍﻗﺘﺼﺎﺩﻳﺔ ﺑﻴﻨﻨﺎ ﻭﺑﻴﻨﻬﻢ ﻓﺴﻮﻑ ﻳﻬﺎﺟﺮ ﺑﻼ ﺭﻳﺐ ﻋﺪﺩ ﻣﻦ ﺍﻹﻳﺮﺍﻧﻴﻴﻦ ﺇﻟﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺪﻭﻝ؛ ﻭﻳﻤﻜﻨﻨﺎ ﻣﻦ ﺧﻼﻟﻬﻢ ﺇﺭﺳﺎﻝ ﻋﺪﺩ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻤﻼﺀ ﻛﻤﻬﺎﺟﺮﻳﻦ ﻇﺎﻫﺮﺍً ﻭﻳﻜﻮﻧﻮﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻘﻴﻘﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺎﻣﻠﻴﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﻈﺎﻡ، ﻭﺳﻮﻑ ﺗﺤﺪﺩ ﻭﻇﺎﺋﻔﻬﻢ ﺣﻴﻦ ﺍﻟﺨﺪﻣﺔ ﻭﺍﻹﺭﺳﺎﻝ .
ﻻ ﺗﻔﻜﺮﻭﺍ ﺃﻥ ﺧﻤﺴﻴﻦ ﺳﻨﺔ ﺗﻌﺪ ﻋﻤﺮﺍً ﻃﻮﻳﻼً؛ ﻓﻘﺪ ﺍﺣﺘﺎﺝ ﻧﺠﺎﺡ ﺛﻮﺭﺗﻨﺎ ﺧﻄﺔ ﺩﺍﻣﺖ ﻋﺸﺮﻳﻦ ﺳﻨﺔ، ﻭﺇﻥ ﻧﻔﻮﺫ ﻣﺬﻫﺒﻨﺎ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺘﻤﺘﻊ ﺑﻪ ﺇﻟﻰ ﺣﺪ ﻣﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺪﻭﻝ ﻭﺩﻭﺍﺋﺮﻫﺎ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻭﻟﻴﺪ ﺧﻄﺔ ﻳﻮﻡ ﻭﺍﺣﺪ ﺃﻭ ﻳﻮﻣﻴﻦ، ﺑﻞ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﺃﻱ ﺩﻭﻟﺔ ﻣﻮﻇﻔﻮﻥ ﻓﻀﻼً ﻋﻦ ﻭﺯﻳﺮ ﺃﻭ ﻭﻛﻴﻞ ﺃﻭ ﺣﺎﻛﻢ ، ﺣﺘﻰ ﺇﻥ ﺍﻟﻔﺮﻕ ﺍﻟﻮﻫﺎﺑﻴﺔ ﻭﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ ﻭﺍﻟﺤﻨﻔﻴﺔ ﻭﺍﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ ﻭﺍﻟﺤﻨﺒﻠﻴﺔ ﻛﺎﻧﺖ ﺗﻌﺘﺒﺮﻧﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺮﺗﺪﻳﻦ، ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻡ ﺃﺗﺒﺎﻉ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺬﺍﻫﺐ ﺑﺎﻟﻘﺘﻞ ﺍﻟﻌﺎﻡ ﻟﻠﺸﻴﻌﺔ ﻣﺮﺍﺭﺍً ﻭﺗﻜﺮﺍﺭﺍً، ﺻﺤﻴﺢ ﺃﻧﻨﺎ ﻟﻢ ﻧﻜﻦ ﻓﻲ ﺗﻠﻚ ﺍﻷﻳﺎﻡ، ﻟﻜﻦ ﺃﺟﺪﺍﺩﻧﺎ ﻗﺪ ﻛﺎﻧﻮﺍ، ﻭﺣﻴﺎﺗﻨﺎ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺛﻤﺮﺓ ﻷﻓﻜﺎﺭﻫﻢ ﻭﺁﺭﺍﺋﻬﻢ ﻭﻣﺴﺎﻋﻴﻬﻢ ﻭﺭﺑﻤﺎ ﻟﻦ ﻧﻜﻮﻥ ﻧﺤﻦ ﺃﻧﻔﺴﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺘﻘﺒﻞ ﻟﻜﻦ ﺛﻮﺭﺗﻨﺎ ﻭﻣﺬﻫﺒﻨﺎ ﺑﺎﻗﻴﺎﻥ . ﻭﻻ ﻳﻜﻔﻲ ﻷﺩﺍﺀ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻮﺍﺟﺐ ﺍﻟﻤﺬﻫﺒﻲ ﺍﻟﺘﻀﺤﻴﺔ ﺑﺎﻟﺤﻴﺎﺓ ﻭﺍﻟﺨﺒﺰ ﻭﺍﻟﻐﺎﻟﻲ ﻭﺍﻟﻨﻔﻴﺲ، ﺑﻞ ﻳﺘﻮﺟﺐ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻫﻨﺎﻙ ﺑﺮﻧﺎﻣﺞ ﻣﺪﺭﻭﺱ،ﻭﻳﺠﺐ ﺇﻳﺠﺎﺩ ﻣﺨﻄﻄﺎﺕ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻧﺖ ﻟﺨﻤﺴﻤﺌﺔ ﻋﺎﻡ ﻣﻘﺒﻞ ﻓﻀﻼً ﻋﻦ ﺧﻤﺴﻴﻦ ﺳﻨﺔ؛ﻓﻨﺤﻦ ﻭﺭﺛﺔ ﻣﻼﻳﻴﻦ ﺍﻟﺸﻬﺪﺍﺀ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻗُﺘﻠﻮﺍ ﺑﻴﺪ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﺍﻟﻤﺘﺄﺳﻠﻤﻴﻦ ( ﺍﻟﺴﻨﺔ ) ﻭﺟﺮﺕ ﺩﻣﺎﺅﻫﻢ ﻣﻨﺬ ﻭﻓﺎﺓ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﻣﺠﺮﻯ ﺍﻟﺘﺎﺭﻳﺦ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻣﻨﺎ ﻫﺬﺍ ، ﻭﻟﻢ ﺗﺠﻒ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺪﻣﺎﺀ ﻟﻴﻌﺘﻘﺪ ﻛﻞ ﻣﻦ ﻳُﺴﻤﻰ ﻣﺴﻠﻤﺎً ﺑـ ( ﻋﻠﻲّ ﻭﺃﻫﻞ ﺑﻴﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ) ﻭﻳﻌﺘﺮﻑ ﺑﺄﺧﻄﺎﺀ ﺃﺟﺪﺍﺩﻩ، ﻭﻳﻌﺘﺮﻑ ﺑﺎﻟﺘﺸﻴُّﻊ ﻛﻮﺍﺭﺙٍ ﺃﺻﻴﻞ ﻟﻺﺳﻼﻡ .
ﻣﺮﺍﺣﻞ ﻣﻬﻤﺔ ﻓﻲ ﻃﺮﻳﻘﻨﺎ :
ﻟﻴﺲ ﻟﺪﻳﻨﺎ ﻣﺸﻜﻠﺔ ﻓﻲ ﺗﺮﻭﻳﺞ ﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﻓﻲ ﺃﻓﻐﺎﻧﺴﺘﺎﻥ ﻭﺑﺎﻛﺴﺘﺎﻥ ﻭﺗﺮﻛﻴﺎ ﻭﺍﻟﻌﺮﺍﻕ ﻭﺍﻟﺒﺤﺮﻳﻦ، ﻭﺳﻨﺠﻌﻞ ﺍﻟﺨﻄﺔ ﺍﻟﻌﺸﺮﻳﺔ ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﻫﻲ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺪﻭﻝ ﺍﻟﺨﻤﺲ، ﻭﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﻓﻤﻦ ﻭﺍﺟﺐ ﻣﻬﺎﺟﺮﻳﻨﺎ – ﺍﻟﻌﻤﻼﺀ - ﺍﻟﻤﻜﻠﻔﻴﻦ ﻓﻲ ﺑﻘﻴﺔ ﺍﻟﺪﻭﻝ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ :
-1 ﺷﺮﺍﺀ ﺍﻷﺭﺍﺿﻲ ﻭﺍﻟﺒﻴﻮﺕ ﻭﺍﻟﺸﻘﻖ، ﻭﺇﻳﺠﺎﺩ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻭﻣﺘﻄﻠﺒﺎﺕ ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ ﻭﺇﻣﻜﺎﻧﻴﺎﺗﻬﺎ ﻷﺑﻨﺎﺀ ﻣﺬﻫﺒﻬﻢ ﻟﻴﻌﻴﺸﻮﺍ ﻓﻲ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺒﻴﻮﺕ ﻭﻳﺰﻳﺪﻭﺍ ﻋﺪﺩ ﺍﻟﺴﻜﺎﻥ .
-2 ﺍﻟﻌﻼﻗﺔ ﻭﺍﻟﺼﺪﺍﻗﺔ ﻣﻊ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺭﺅﻭﺱ ﺍﻷﻣﻮﺍﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻮﻕ ﻭﺍﻟﻤﻮﻇﻔﻴﻦ ﺍﻹﺩﺍﺭﻳﻴﻦ ﺧﺎﺻﺔ ﺍﻟﺮﺅﻭﺱ ﺍﻟﻜﺒﺎﺭ ﻭﺍﻟﻤﺸﺎﻫﻴﺮ ﻭﺍﻷﻓﺮﺍﺩ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﺘﻤﺘﻌﻮﻥ ﺑﻨﻔﻮﺫ ﻭﺍﻓﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻭﺍﺋﺮ ﺍﻟﺤﻜﻮﻣﻴﺔ .
-3 ﻫﻨﺎﻙ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺪﻭﻝ ﻗﺮﻯ ﻣﺘﻔﺮﻗﺔ ﻓﻲ ﻃﻮﺭ ﺍﻟﺒﻨﺎﺀ، ﻭﻫﻨﺎﻙ ﺧﻄﻂ ﻟﺒﻨﺎﺀ ﻋﺸﺮﺍﺕ ﺍﻟﻘﺮﻯ ﻭﺍﻟﻨﻮﺍﺣﻲ ﻭﺍﻟﻤﺪﻥ ﺍﻟﺼﻐﻴﺮﺓ ﺍﻷﺧﺮﻯ، ﻓﻴﺠﺐ ﺃﻥ ﻳﺸﺘﺮﻱ ﻫﺆﻻﺀ ﺍﻟﻤﻬﺎﺟﺮﻭﻥ ﺍﻟﻌﻤﻼﺀ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺃﺭﺳﻠﻨﺎ ﺃﻛﺒﺮ ﻋﺪﺩ ﻣﻤﻜﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﻴﻮﺕ ﻓﻲ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻘﺮﻯ ﻭﻳﺒﻴﻌﻮﺍ ﺫﻟﻚ ﺑﺴﻌﺮ ﻣﻨﺎﺳﺐ ﻟﻸﻓﺮﺍﺩ ﻭﺍﻷﺷﺨﺎﺹ ﺍﻟﺬﻱ ﺑﺎﻋﻮﺍ ﻣﻤﺘﻠﻜﺎﺗﻬﻢ ﻓﻲ ﻣﺮﺍﻛﺰ ﺍﻟﻤﺪﻥ، ﻭﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﺨﻄﺔ ﺗﻜﻮﻥ ﺍﻟﻤﺪﻥ ﺫﺍﺕ ﺍﻟﻜﺜﺎﻓﺔ ﺍﻟﺴﻜﺎﻧﻴﺔ ﻗﺪ ﺃُﺧﺮﺟﺖ ﻣﻦ ﺃﻳﺪﻳﻬﻢ .
ﺛﺎﻧﻴﺎً : ﻳﺠﺐ ﺣﺚ ﺍﻟﻨﺎﺱ ( ﺍﻟﺸﻴﻌﺔ ) ﻋﻠﻰ ﺍﺣﺘﺮﺍﻡ ﺍﻟﻘﺎﻧﻮﻥ ﻭﻃﺎﻋﺔ ﻣﻨﻔﺬﻱ ﺍﻟﻘﺎﻧﻮﻥ ﻭﻣﻮﻇﻔﻲ ﺍﻟﺪﻭﻟﺔ، ﻭﺍﻟﺤﺼﻮﻝ ﻋﻠﻰ ﺗﺮﺍﺧﻴﺺ ﺭﺳﻤﻴﺔ ﻟﻼﺣﺘﻔﺎﻻﺕ ﺍﻟﻤﺬﻫﺒﻴﺔ – ﻭﺑﻜﻞ ﺗﻮﺍﺿﻊ - ﻭﺑﻨﺎﺀ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﻭﺍﻟﺤﺴﻴﻨﻴﺎﺕ؛ ﻷﻥ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺘﺮﺍﺧﻴﺺ ﺍﻟﺮﺳﻤﻴﺔ ﺳﻮﻑ ﺗﻄﺮﺡ ﻣﺴﺘﻘﺒﻼً ﻋﻠﻰ ﺍﻋﺘﺒﺎﺭ ﺃﻧﻬﺎ ﻭﺛﺎﺋﻖ ﺭﺳﻤﻴﺔ .
ﻭﻹﻳﺠﺎﺩ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺤﺮﺓ ﻳﺠﺐ ﺃﻥ ﻧﻔﻜﺮ ﻓﻲ ﺍﻷﻣﺎﻛﻦ ﺫﺍﺕ ﺍﻟﻜﺜﺎﻓﺔ ﺍﻟﺴﻜﺎﻧﻴﺔ ﺍﻟﻌﺎﻟﻴﺔ ﻟﻨﺠﻌﻠﻬﺎ ﻣﻮﺿﻊ ﺍﻟﻤﻨﺎﻗﺸﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻮﺍﻗﻊ ﺍﻟﺤﺴﺎﺳﺔ، ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻓﺮﺍﺩ ﻓﻲ ﻫﺎﺗﻴﻦ ﺍﻟﻤﺮﺣﻠﺘﻴﻦ ﺃﻥ ﻳﺴﻌﻮﺍ ﻟﻠﺤﺼﻮﻝ ﻋﻠﻰ ﺟﻨﺴﻴﺔ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﺍﻟﺘﻲ ﻳﻘﻴﻤﻮﻥ ﻓﻴﻬﺎ ﺑﺎﺳﺘﻐﻼﻝ ﺍﻷﺻﺪﻗﺎﺀ ﻭﺗﻘﺪﻳﻢ ﺍﻟﻬﺪﺍﻳﺎ ﺍﻟﺜﻤﻴﻨﺔ، ﻭﻋﻠﻴﻬﻢ ﺃﻥ ﻳﺮﻏّﺒﻮﺍ ﺍﻟﺸﺒﺎﺏ ﺑﺎﻟﻌﻤﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻮﻇﺎﺋﻒ ﺍﻟﺤﻜﻮﻣﻴﺔ ﻭﺍﻻﻧﺨﺮﺍﻁ ﺧﺎﺻﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻠﻚ ﺍﻟﻌﺴﻜﺮﻱ .
ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻨﺼﻒ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺨﻄﺔ ﺍﻟﻌﺸﺮﻳﺔ ﻳﺠﺐ – ﺑﻄﺮﻳﻘﺔ ﺳﺮﻳﺔ ﻭﻏﻴﺮ ﻣﺒﺎﺷﺮﺓ - ﺍﺳﺘﺜﺎﺭﺓ ﻋﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﻮﻫﺎﺑﻴﺔ ﺿﺪ ﺍﻟﻔﺴﺎﺩ ﺍﻻﺟﺘﻤﺎﻋﻲ ﻭﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﺔ ﻟﻺﺳﻼﻡ ﺍﻟﻤﻮﺟﻮﺩﺓ ﺑﻜﺜﺮﺓ ﻓﻲ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺒﻼﺩ، ﻭﺫﻟﻚ ﻋﺒﺮ ﺗﻮﺯﻳﻊ ﻣﻨﺸﻮﺭﺍﺕ ﺍﻧﺘﻘﺎﺩﻳﺔ ﺑﺎﺳﻢ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﺕ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ ﻭﺍﻟﺸﺨﺼﻴﺎﺕ ﺍﻟﻤﺬﻫﺒﻴﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﺍﻷﺧﺮﻯ، ﻭﻻ ﺭﻳﺐ ﺃﻥ ﻫﺬﺍ ﺳﻴﻜﻮﻥ ﺳﺒﺒﺎً ﻓﻲ ﺇﺛﺎﺭﺓ ﺃﻋﺪﺍﺩ ﻛﺒﻴﺮﺓ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺸﻌﻮﺏ، ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻨﻬﺎﻳﺔ ﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﻠﻘﻮﺍ ﺍﻟﻘﺒﺾ ﻋﻠﻰ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻘﻴﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ ﺃﻭ ﺍﻟﺸﺨﺼﻴﺎﺕ ﺍﻟﻤﺬﻫﺒﻴﺔ ﺃﻭ ﺃﻧﻬﻢ ﺳﻴﻜﺬﺑﻮﻥ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻧﺸﺮ ﺑﺄﺳﻤﺎﺋﻬﻢ ﻭﺳﻮﻑ ﻳﺪﺍﻓﻊ ﺍﻟﻤﺘﺪﻳﻨﻮﻥ ﻋﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻤﻨﺸﻮﺭﺍﺕ ﺑﺸﺪﺓ ﺑﺎﻟﻐﺔ ﻭﺳﺘﻘﻊ ﺃﻋﻤﺎﻝ ﻣﺮﻳﺒﺔ ﻭﺳﺘﺆﺩﻱ ﺇﻟﻰ ﺇﻳﻘﺎﻑ ﻋﺪﺩ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﺆﻭﻟﻴﻦ ﺍﻟﺴﺎﺑﻘﻴﻦ ﺃﻭ ﺗﺒﺪﻳﻠﻬﻢ، ﻭﻫﺬﻩ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺳﺘﻜﻮﻥ ﺳﺒﺒﺎً ﻓﻲ ﺳﻮﺀ ﻇﻦ ﺍﻟﺤﻜﺎﻡ ﺑﺠﻤﻴﻊ ﺍﻟﻤﺘﺪﻳﻨﻴﻦ ﻓﻲ ﺑﻼﺩﻫﻢ؛ ﻭﻫﻢ ﻟﺬﻟﻚ ﺳﻮﻑ ﻟﻦ ﻳﻌﻤﻠﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﻧﺸﺮ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺑﻨﺎﺀ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﻭﺍﻷﻣﺎﻛﻦ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ، ﻭﺳﻮﻑ ﻳﻌﺘﺒﺮﻭﻥ ﻛﻞ ﺍﻟﺨﻄﺎﺑﺎﺕ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ ﻭﺍﻻﺣﺘﻔﺎﻻﺕ ﺍﻟﻤﺬﻫﺒﻴﺔ ﺃﻋﻤﺎﻻً ﻣﻨﺎﻫﻀﺔ ﻟﻨﻈﺎﻣﻬﻢ، ﻭﻓﻀﻼً ﻋﻦ ﻫﺬﺍ ﺳﻴﻨﻤﻮ ﺍﻟﺤﻘﺪ ﻭﺍﻟﻨﻔﺮﺓ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻭﺍﻟﺤﻜﺎﻡ ﻓﻲ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺒﻼﺩ؛ ﻭﺣﺘﻰ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﻮﻫﺎﺑﻴﺔ ﺳﻴﻔﻘﺪﻭﻥ ﺣﻤﺎﻳﺔ ﻣﺮﺍﻛﺰﻫﻢ ﺍﻟﺪﺍﺧﻠﻴﺔ ﻭﻟﻦ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻬﻢ ﺣﻤﺎﻳﺔ ﺧﺎﺭﺟﻴﺔ ﺇﻃﻼﻗﺎً .
ﺛﺎﻟﺜﺎً : ﻭﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺮﺣﻠﺔ ﺣﻴﺚ ﺗﺮﺳَّﺨﺖ ﺻﺪﺍﻗﺔ ﻋﻤﻼﺋﻨﺎ ﺑﺄﺻﺤﺎﺏ ﺭﺅﻭﺱ ﺍﻷﻣﻮﺍﻝ ﻭﺍﻟﻤﻮﻇﻔﻴﻦ ﺍﻟﻜﺒﺎﺭ، ﻭﻣﻨﻬﻢ ﻋﺪﺩ ﻛﺒﻴﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻠﻚ ﺍﻟﻌﺴﻜﺮﻱ ﻭﺍﻟﻘﻮﻯ ﺍﻟﺘﻨﻔﻴﺬﻳﺔ ﻭﻫﻢ ﻳﻌﻤﻠﻮﻥ ﺑﻜﻞ ﻫﺪﻭﺀ ﻭﺩﺃﺏ، ﻭﻻ ﻳﺘﺪﺧﻠﻮﻥ ﻓﻲ ﺍﻷﻧﺸﻄﺔ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ، ﻓﺴﻮﻑ ﻳﻄﻤﺌﻦ ﻟﻬﻢ ﺍﻟﺤﻜﺎﻡ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺫﻱ ﻗﺒﻞ .
ﻭﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺮﺣﻠﺔ ﺣﻴﺚ ﺗﻨﺸﺄ ﺧﻼﻓﺎﺕ ﻭﻓُﺮﻗﺔ ﻭﻛَﺪَﺭ ﺑﻴﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺍﻟﺤﻜﺎﻡ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺘﻮﺟﺐ ﻋﻠﻰ ﺑﻌﺾ ﻣﺸﺎﻳﺨﻨﺎ ﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭﻳﻦ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﺃﻥ ﻳﻌﻠﻨﻮﺍ ﻭﻻﺀﻫﻢ ﻭﺩﻓﺎﻋﻬﻢ ﻋﻦ ﺣﻜﺎﻡ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﻭﺧﺎﺻﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻮﺍﺳﻢ ﺍﻟﻤﺬﻫﺒﻴﺔ، ﻭﻳُﺒﺮﺯﻭﺍ ﺍﻟﺘﺸﻴﻊ ﻛﻤﺬﻫﺐ ﻻ ﺧﻄﺮَ ﻣﻨﻪ ﻋﻠﻴﻬﻢ، ﻭﺇﺫﺍ ﺃﻣﻜﻨﻬﻢ ﺃﻥ ﻳﻌﻠﻨﻮﺍ ﺫﻟﻚ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻋﺒﺮ ﻭﺳﺎﺋﻞ ﺍﻹﻋﻼﻡ ﻓﻌﻠﻴﻬﻢ ﺃﻻ ﻳﺘﺮﺩﺩﻭﺍ ﻟﻴﻠﻔﺘﻮﺍ ﻧﻈﺮ ﺍﻟﺤﻜﺎﻡ ﻭﻳﺤﻮﺯﻭﺍ ﻋﻠﻰ ﺭﺿﺎﻫﻢ ﻓﻴﻘﻠﺪﻭﻫﻢ ﺍﻟﻮﻇﺎﺋﻒ ﺍﻟﺤﻜﻮﻣﻴﺔ ﺩﻭﻥ ﺧﻮﻑ ﻣﻨﻬﻢ ﺃﻭ ﻭﺟﻞ .
ﻭﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺮﺣﻠﺔ ﻭﻣﻊ ﺣﺪﻭﺙ ﺗﺤﻮﻻﺕ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻮﺍﻧﺊ ﻭﺍﻟﺠﺰﺭ ﻭﺍﻟﻤﺪﻥ ﺍﻷﺧﺮﻯ ﻓﻲ ﺑﻼﺩﻧﺎ، ﺇﺿﺎﻓﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻷﺭﺻﺪﺓ ﺍﻟﺒﻨﻜﻴﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺳﻮﻑ ﻧﺴﺘﺤﺪﺛﻬﺎ ﺳﻴﻜﻮﻥ ﻫﻨﺎﻙ ﻣﺨﻄﻄﺎﺕ ﻟﻀﺮﺏ ﺍﻻﻗﺘﺼﺎﺩ ﻓﻲ ﺩﻭﻝ ﺍﻟﺠﻮﺍﺭ . ﻭﻻ ﺷﻚ ﻓﻲ ﺃﻥ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺭﺅﻭﺱ ﺍﻷﻣﻮﺍﻝ ﻭﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﺮﺑﺢ ﺍﻵﻣﻦ ﻭﺍﻟﺜﺒﺎﺕ ﺍﻻﻗﺘﺼﺎﺩﻱ ﺳﻮﻑ ﻳﺮﺳﻠﻮﻥ ﺟﻤﻴﻊ ﺃﺭﺻﺪﺗﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﺑﻠﺪﻧﺎ؛ ﻭﻋﻨﺪﻣﺎ ﻧﺠﻌﻞ ﺍﻵﺧﺮﻳﻦ ﺃﺣﺮﺍﺭﺍً ﻓﻲ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺘﺠﺎﺭﻳﺔ ﻭﺍﻷﺭﺻﺪﺓ ﺍﻟﺒﻨﻜﻴﺔ ﻓﻲ ﺑﻼﺩﻫﻢ ﺳﻮﻑ ﺗﺮﺣﺐ ﺑﻤﻮﺍﻃﻨﻴﻨﺎ ﻭﺗﻤﻨﺤﻬﻢ ﺍﻟﺘﺴﻬﻴﻼﺕ ﺍﻻﻗﺘﺼﺎﺩﻳﺔ ﻟﻼﺳﺘﺜﻤﺎﺭ .
ﺭﺍﺑﻌﺎً : ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻤﺮﺣﻠﺔ ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ ﺳﻴﻜﻮﻥ ﻗﺪ ﺗﻬﻴﺄ ﺃﻣﺎﻣﻨﺎ ﺩﻭﻝ ﺑﻴﻦ ﻋﻠﻤﺎﺋﻬﺎ ﻭﺣﻜﺎﻣﻬﺎ ﻣﺸﺎﺣﻨﺎﺕ،ﻭﺍﻟﺘﺠﺎﺭ ﻓﻴﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻭﺷﻚ ﺍﻹﻓﻼﺱ ﻭﺍﻟﻔﺮﺍﺭ، ﻭﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻀﻄﺮﺑﻮﻥ ﻭﻣﺴﺘﻌﺪﻭﻥ ﻟﺒﻴﻊ ﻣﻤﺘﻠﻜﺎﺗﻬﻢ ﺑﻨﺼﻒ ﻗﻴﻤﺘﻬﺎ ﻟﻴﺘﻤﻜﻨﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻔﺮ ﺇﻟﻰ ﺃﻣﺎﻛﻦ ﺁﻣﻨﺔ؛ ﻭﻓﻲ ﻭﺳﻂ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﻌﻤﻌﺔ ﻓﺈﻥ ﻋﻤﻼﺀﻧﺎ ﻭﻣﻬﺎﺟﺮﻳﻨﺎ ﺳَﻴُﻌﺘﺒﺮﻭﻥ ﻭﺣﺪﻫﻢ ﺣُﻤﺎﺓَ ﺍﻟﺴﻠﻄﺔ ﻭﺍﻟﺤﻜﻢ، ﻭﺇﺫﺍ ﻋﻤﻞ ﻫﺆﻻﺀ ﺍﻟﻌﻤﻼﺀ ﺑﻴﻘﻈﺔ ﻓﺴﻴﻤﻜﻨﻬﻢ ﺃﻥ ﻳﺘﺒﻮﺅﻭﺍ ﻛﺒﺮﻯ ﺍﻟﻮﻇﺎﺋﻒ ﺍﻟﻤﺪﻧﻴﺔ ﻭﺍﻟﻌﺴﻜﺮﻳﺔ ﻭﻳﻀﻴﻘﻮﺍ ﺍﻟﻤﺴﺎﻓﺔ ﺑﻴﻨﻬﻢ ﻭﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﺆﺳﺴﺎﺕ ﺍﻟﺤﺎﻛﻤﺔ ﻭﺍﻟﺤﻜﺎﻡ، ﻭﻣﻦ ﻣﻮﺍﻗﻊَ ﻛﻬﺬﻩ ﻳﻤﻜﻨﻨﺎ ﺑﺴﻬﻮﻟﺔ ﺑﺎﻟﻐﺔ ﺃﻥ ﻧَﺸِﻲ ﺑﺎﻟﻤﺨﻠﺼﻴﻦ ﻟﺪﻯ ﺍﻟﺤﻜﺎﻡ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻬﻢ ﺧﻮﻧﺔ؛ ﻭﻫﺬﺍ ﺳﻴﺆﺩﻱ ﺇﻟﻰ ﺗﻮﻗﻴﻔﻬﻢ ﺃﻭ ﻃﺮﺩﻫﻢ ﺃﻭ ﺍﺳﺘﺒﺪﺍﻟﻬﻢ ﺑﻌﻨﺎﺻﺮﻧﺎ . ﻭﻟﻬﺬﺍ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺫﺍﺗﻪ ﺛﻤﺮﺗﺎﻥ ﺇﻳﺠﺎﺑﻴﺘﺎﻥ :
ﺃﻭﻻً : ﻋﻨﺎﺻﺮﻧﺎ ﺳﻴﻜﺴﺒﻮﻥ ﺛﻘﺔ ﺍﻟﺤﻜﺎﻡ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺫﻱ ﻗﺒﻞ .
ﺛﺎﻧﻴﺎً : ﺇﻥ ﺳﺨﻂ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺤﻜﻢ ﺳﻴﺰﺩﺍﺩ ﺑﺴﺒﺐ ﺍﺯﺩﻳﺎﺩ ﻗﺪﺭﺓ ﺍﻟﺸﻴﻌﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻭﺍﺋﺮ ﺍﻟﺤﻜﻮﻣﻴﺔ، ﻭﺳﻴﻘﻮﻡ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﺟﺮﺍﺀ ﻫﺬﺍ ﺑﺄﻋﻤﺎﻝ ﻣﻨﺎﻭﺋﺔ ﺃﻛﺜﺮ ﺿﺪ ﺍﻟﺤﻜﻢ، ﻭﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻔﺘﺮﺓ ﻳﺘﻮﺟﺐ ﻋﻠﻰ ﺃﻓﺮﺍﺩﻧﺎ ﺃﻥ ﻳﻘﻔﻮﺍ ﺇﻟﻰ ﺟﺎﻧﺐ ﺍﻟﺤﻜﺎﻡ، ﻭﻳﺪﻋﻮﺍ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺼﻠﺢ ﻭﺍﻟﻬﺪﻭﺀ، ﻭﻳﺸﺘﺮﻭﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﻮﻗﺖ ﻧﻔﺴﻪ ﺑﻴﻮﺕ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻫﻢ ﻋﻠﻰ ﻭﺷﻚ ﺍﻟﻔﺮﺍﺭ ﻭﺃﻣﻼﻛﻬﻢ .
ﺧﺎﻣﺴﺎً : ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻌﺸﺮﻳﺔ ﺍﻟﺨﺎﻣﺴﺔ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺠﻮ ﺳﻴﻜﻮﻥ ﻗﺪ ﺃﺻﺒﺢ ﻣﻬﻴﺄ ﻟﻠﺜﻮﺭﺓ؛ ﻷﻧﻨﺎ ﺃﺧﺬﻧﺎ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﻟﻌﻨﺎﺻﺮ ﺍﻟﺜﻼﺛﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺍﺷﺘﻤﻠﺖ ﻋﻠﻰ : ﺍﻷﻣﻦ، ﻭﺍﻟﻬﺪﻭﺀ، ﻭﺍﻟﺮﺍﺣﺔ، ﻭﺍﻟﻬﻴﺌﺔ ﺍﻟﺤﺎﻛﻤﺔ ﺳﺘﺒﺪﻭ ﻛﺴﻔﻴﻨﺔ ﻭﺳﻂ ﻃﻮﻓﺎﻥ ﻣﺸﺮﻓﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻐﺮﻕ ﺗﻘﺒﻞ ﻛﻞ ﺍﻗﺘﺮﺍﺡ ﻟﻠﻨﺠﺎﺓ ﺑﺄﺭﻭﺍﺣﻬﺎ .
ﻭﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻔﺘﺮﺓ ﺳﻨﻘﺘﺮﺡ ﻋﺒﺮ ﺷﺨﺼﻴﺎﺕ ﻣﻌﺘﻤﺪﺓ ﻭﻣﺸﻬﻮﺭﺓ ﺗﺸﻜﻴﻞ ﻣﺠﻠﺲ ﺷﻌﺒﻲ ﻟﺘﻬﺪﺋﺔ ﺍﻷﻭﺿﺎﻉ، ﻭﺳﻨﺴﺎﻋﺪ ﺍﻟﺤﻜﺎﻡ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺮﺍﻗﺒﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﻭﺍﺋﺮ ﻭﺿﺒﻂ ﺍﻟﺒﻠﺪ؛ ﻭﻻ ﺭﻳﺐ ﺃﻧﻬﻢ ﺳﻴﻘﺒﻠﻮﻥ ﺫﻟﻚ، ﻭﺳﻴﺤﻮﺯ ﻣﺮﺷﺤﻮﻧﺎ ﻭﺑﺄﻛﺜﺮﻳﺔ ﻣﻄﻠﻘﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﻌﻈﻢ ﻛﺮﺍﺳﻲ ﺍﻟﻤﺠﻠﺲ؛ ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻷﻣﺮ ﺳﻮﻑ ﻳﺴﺒﺐ ﻓﺮﺍﺭ ﺍﻟﺘﺠﺎﺭ ﻭﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺣﺘﻰ ﺍﻟﺨَﺪَﻣﺔ ﺍﻟﻤﺨﻠﺼﻴﻦ، ﻭﺑﺬﻟﻚ ﺳﻮﻑ ﻧﺴﺘﻄﻴﻊ ﺗﺼﺪﻳﺮ ﺛﻮﺭﺗﻨﺎ ﺍﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﻋﻠﻰ ﺑﻼﺩ ﻛﺜﻴﺮﺓ ﺩﻭﻥ ﺣﺮﺏ ﺃﻭ ﺇﺭﺍﻗﺔ ﻟﻠﺪﻣﺎﺀ .
ﻭﻋﻠﻰ ﻓﺮﺽ ﺃﻥ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺨﻄﺔ ﻟﻢ ﺗﺜﻤﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺮﺣﻠﺔ ﺍﻟﻌﺸﺮﻳﺔ ﺍﻷﺧﻴﺮﺓ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻤﻜﻨﻨﺎ ﺃﻥ ﻧﻘﻴﻢ ﺛﻮﺭﺓ ﺷﻌﺒﻴﺔ ﻭﻧﺴﻠﺐ ﺍﻟﺴﻠﻄﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻜﺎﻡ، ﻭﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﺃﻥ ﻋﻨﺎﺻﺮﻧﺎ – ﺍﻟﺸﻴﻌﻴﺔ - ﻫﻢ ﺃﻫﻞ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﻭﻣﻮﺍﻃﻨﻮﻫﺎ ﻭﺳﺎﻛﻨﻮﻫﺎ، ﻟﻜﻨﻨﺎ ﻧﻜﻮﻥ ﻗﺪ ﻗﻤﻨﺎ ﺑﺄﺩﺍﺀ ﺍﻟﻮﺍﺟﺐ ﺃﻣﺎﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺃﻣﺎﻡ ﻣﺬﻫﺒﻨﺎ، ﻭﻟﻴﺲ ﻣﻦ ﺃﻫﺪﺍﻓﻨﺎ ﺇﻳﺼﺎﻝ ﺷﺨﺺ ﻣﻌﻴﻦ ﺇﻟﻰ ﺳﺪﺓ ﺍﻟﺤﻜﻢ - ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻬﺪﻑ ﻫﻮ ﻓﻘﻂ ﺗﺼﺪﻳﺮ ﺍﻟﺜﻮﺭﺓ؛ ﻭﻋﻨﺪﺋﺬ ﻧﺴﺘﻄﻴﻊ ﺭﻓﻊ ﻟﻮﺍﺀ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﻹﻟﻬﻲ، ﻭﺃﻥ ﻧُﻈﻬﺮ ﻗﻴﺎﻣﻨﺎ ﻓﻲ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﺪﻭﻝ، ﻭﺳﻨﺘﻘﺪﻡ ﺇﻟﻰ ﻋﺎﻟﻢ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﺑﻘﻮﺓ ﺃﻛﺒﺮ، ﻭﻧﺰﻳﻦ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﺑﻨﻮﺭ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﺘﺸﻴﻊ ﺣﺘﻰ ﻇﻬﻮﺭ ﻋﻮﺩ . ﺃ . ﻫـ
Referensi :
1. Addarinny
2. Aslibumiayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar