Selasa, 03 Oktober 2017

JAZAAKALLAHU KHAYRAN SUAMIKU

๐Ÿ’๐Ÿ‘”๐Ÿ’๐Ÿ‘”๐Ÿ’๐Ÿ‘”

โ–ถ Wahai saudariku muslimah, renungkanlah tentang suamimu ..

๐Ÿ’ผ Apa pun jenis pekerjaan halal yang mereka jalani, satu yang past itulah bentuk tanggung jawab mereka sebagai seorang suami, seorang kepala keluarga.

๐Ÿ—ฏ Bayangkan betapa lelahnya tubuh dan pikiran suamimu seharian bergelut dengan pekerjaannya, dan Itu beliau lakukan seharian, dan mungkin beliau sudah terbiasa.

โ–ถ Dan sebagaimana lelaki pada umumnya, itu bentuk ikhtiar beliau dalam memenuhi segala kebutuhan anak dan istrinya.

โ–ถ Betapa besar kebaikan para suami

โ–ถ Kelelahan suami pantas kita bayar dengan sikap santun penuh pengertian. Tak banyak membantah ketika diperintah dalam perkara mubah, sunnah, maupun wajib.

โ–ถ Cukup diam mendengarkan saat beliau menegur kesalahan kita. Tak perlu kita imbuhi dengan jawaban-jawaban konyol yang bisa membuatnya naik pitam.

โ–ถ Cukuplah kelelahan fisik dan pikiran mereka menyadarkan kita betapa besar cinta mereka kepada istri dan anaknya.

๐Ÿš Butiran nasi yang kita lahap,
๐Ÿฅ› tegukan air segar yang mengalir di tenggorokan kita,
๐Ÿฉ cemilan manis yang memanjakan lidah kita,
๐Ÿ’ป aliran listrik yang menghidupkan komputer di rumah kita, sinyal internet yang menjadi kawan sehari-hari kita.

โ–ถ Andai kita sadari bahwa itu semua dibeli oleh suami kita dengan bulir keringatnya dan perasan otaknya, pastinya kita akan termangu, โ€œBetapa besar kebaikanmu pada kami. Namun betapa sedikit rasa terima kasihku padamu.โ€

โ–ถ Wahai para muslimah, beginilah semestinya dirimu..

โ— Penuhi haknya,
โ— maklumi kekurangannya.

๐Ÿ‘” Para suami memiliki kekurangan, kita pun punya kekurangan.
๐ŸŒท Diri kita memiliki kelebihan, para suami pun pasti punya kelebihan.

โœ‹๐Ÿฝ Hindari banyak menuntut kebaikan dari mereka sedangkan kita lupa mendoakan kebaikan untuk mereka.

๐Ÿ’ก Ini adalah pengingat untuk kita semua, yang banyak lalai, yang banyak lalai, yang banyak lalai.

ู‚ุงู„ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… : โ€ฆ ูˆุฃุฑูŠุช ุงู„ู†ุงุฑ ูู„ู… ุฃุฑ ู…ู†ุธุฑุง ูƒุงู„ูŠูˆู… ู‚ุท ุฃูุธุน ูˆุฑุฃูŠุช ุฃูƒุซุฑ ุฃู‡ู„ู‡ุง ุงู„ู†ุณุงุก

๐ŸŒฟ Beliau (Rasulullah) shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,
โ€œโ€ฆ Dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita.โ€

ู‚ุงู„ูˆุง ุจู… ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุŸ

๐Ÿ‘ค Mereka (para shahabat) berkata,
โ€œMengapa demikian, wahai Rasulullah?โ€

ู‚ุงู„ : ุจูƒูุฑู‡ู†

๐ŸŒฟ Beliau bersabda, โ€œKarena kekufuran mereka.โ€

ู‚ูŠู„ : ูŠูƒูุฑู† ุจุงู„ู„ู‡ ุŸ

๐Ÿ‘ค Dikatakan oleh mereka, โ€œKarena kekufuran mereka terhadap Allah?โ€

ู‚ุงู„ : ูŠูƒูุฑู† ุงู„ุนุดูŠุฑ ูˆูŠูƒูุฑู† ุงู„ุฅุญุณุงู† ู„ูˆ ุฃุญุณู†ุช ุฅู„ู‰ ุฃุญุฏุงู‡ู† ุงู„ุฏู‡ุฑ ูƒู„ู‡ ุซู… ุฑุฃุช ู…ู†ูƒ ุดูŠุฆุง ู‚ุงู„ุช : ู…ุง ุฑุฃูŠุช ู…ู†ูƒ ุฎูŠุฑุง ู‚ุท

๐ŸŒฟ Beliau bersabda,
โ€œMereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikan mereka. Andai engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka dalam waktu yang panjang, kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak disukainya), niscaya dia akan berkata, โ€˜Aku tidak pernah melihat sedikit pun kebaikan pada dirimu.โ€˜โ€
๐Ÿ“š(Muttafaq โ€˜alaih)

โ€ผ Satu lagi:

ุฅุฐุง ุตู„ุช ุงู„ู…ุฑุฃุฉ ุฎู…ุณู‡ุง ูˆ ุตุงู…ุช ุดู‡ุฑู‡ุง ูˆ ุญุตู†ุช ูุฑุฌู‡ุง ูˆ ุฃุทุงุนุช ุฒูˆุฌู‡ุง ู‚ูŠู„ ู„ู‡ุง : ุงุฏุฎู„ูŠ ุงู„ุฌู†ุฉ ู…ู† ุฃูŠ ุฃุจูˆุงุจ ุงู„ุฌู†ุฉ ุดุฆุช

โ€œJika seorang wanita mendirikan shalat lima waktu, berpuasa pada bulannya (Ramadhan), dia menjaga kemaluannya, dan dia menaati suaminya, maka dikatakan kepadanya, โ€˜Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana pun yang engkau mau.โ€™โ€
๐Ÿ“š (Shahih; h.r. Ibnu Hibban, dari Abu Hurairah)

๐ŸŽ *JAZAAKALLAHU KHAYRAN,  SUAMIKU โ€ฆ*

โ“ Belum pernah mengucapkan kalimat indah itu di hadapannya ?
๐Ÿ‘‰๐Ÿฝ Sampaikan kepadanya malam ini.

โ“ Malu untuk mengucapkannya langsung ?
๐ŸŒ’ Saat tidur lelap telah mengistirahatkan rasa lelahnya seharian, bisikkanlah ke telinganya  โ€œJazakallahu khayran, Suamiku.โ€
โ™ฅ Sertakan sebuah kecupan manis di keningnya. Alhamdulillah, semoga mudah untuk kita (para muslimah) melakukannya.

   ใ€ฐ๐Ÿƒ๐Ÿ’๐Ÿƒใ€ฐ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar