Luar biasa statement dari ibu Ani Hasibuan yang expert di bidang Neurologist ini.. semoga pejabat-pejabat yang provokatif itu membaca ini..
PROVOKATOR
Saya tak ikut 212 besok, sebab sekarang saya OTW Bandung dan sudah 1 jam macet di Cikunir. Tapi saya dukung gerakan itu, sebab itu bagian dari cara masyarakat mengaspirasikan pemikirannya.
Dan khusus untuk yang muslim, mereka bersilaturrahmi, sesuatu yang dianjurkan dalam agama.
Saya heran serta kaget membaca statement-statment pejabat-pejabat anggota kabinet pak Presiden yang terhormat. Pak Lukman Saifudin sang Menag mengatakan bahwa 212 itu TUJUANNYA TAK JELAS.
Kapolri jenderal Tito mengatakan bahwa ujung-ujungnya 212 itu gerakan politik. Lalu beberapa pengamat dan politisi juga mengeluarkan statement rancu.
Arbi Sanit (yang sudah lansia itu 😔) mengatakan bahwa gerakan 212 itu bayaran, katanya tak mungkin orang bisa dimobilisasi sebanyak itu tanpa ada yang membayar (pak Arbi ini atheiskah? Sampai tak percaya kekuatan Tuhan?)
Walkot Bandung melarang warganya untuk menghadiri kegiatan 212. IAIN Kendari akan memberikan sanksi pada mahasiswa yang ketahuan mengikuti 212.
Ada apakah dengan para pejabat? Apa tidak bisa membatasi mulutnya untuk tidak mengatakan hal-hal yang memicu pro kontra? Pak Lukman itu sudah bolak-balik mengeluarkan statement yang meresahkan. Pak Tito juga.
Kenapa begitu? Bukannya sebagaibpejabat mestinya menentramkan rakyat dengan statemen-statment yang sejuk? Apakah memang saat ini S.O.P pejabat adalah MEMPROVOKASI RAKYAT TERUTAMA UMAT ISLAM?
Apakah kita sudah tidak butuh stabilitas? Apa yang diharapkan porak-poranda dengan statement-statment provokatif begitu? Indonesia? Umat Islam? Untuk apa? Apa kalau negeri ini porak-poranda lantas kita bahagia?? Kenapa umat Islam diminta untu menjaga NKRI tapi pejabatnya saban waktu memprovokasi umat Islam supaya menjadi anarki?
Saya hidup sejak jaman almarhum Soeharto. Saya tak katakan beliau pemimpin terbaik, namun di era beliau, kita tak temukan pejabat yang membacot asal jadi, apalagi provokatif. Kita dididik untuk menjaga stabilitas NKRI.
Tak ada antar lembaga saling menghancurkan seperti yang terjadi sekarang, tak ada penghina agama yang dibebaskan dari hukuman, tak ada polisi nyeleneh apalagi yang tegas mendukung non muslim n tegas mengkebiri yang muslim (ini adu domba kan? Mengadu domba antara muslim vs non muslim, padahal kita semua Indonesia).
Kalau anda baca tulisan ini dan anda pejabat, tolong perbaiki performa anda ya.
Jangn provokatif, dan jangan berpihak. Paling tidak, kalau anda tak takut pada rakyat, takutlah pada Allah sebab Allah tidak menderita glukoma, jadi pastinya anda dilihat saban hari.
Kalau bos anda yang suruh, tolak dengan tegas. Ingat, Allah menghadiahi anda lobus frontal yang fungsinya untuk menimbang dan berpikir. Setiap kalimat anda dicatat, dan insyaAllah akan dihisab.
Jadilah pejabat yang persuasif, bukan pejabat yang provokatif!!!
Tabik 🙏
(RK Hasibuan, neurologist)☺
Tidak ada komentar:
Posting Komentar