Sabtu, 02 Desember 2017

RINA NOSE BERTOLAK BELAKANG DENGAN HANNA TAJIMA

Fenomena Rina Nose mengguncang jagat maya. Apalagi setelah sebuah tulisannya tentang Negara Jepang ditengarai sebagai awal Rina meninggalkan jilbab.

"Kemudian saya bertanya, kalau hidupmu sudah sebaik ini tanpa agama, lalu kenapa kamu ingin mencari Tuhan dan ingin memiliki agama?"

Tulisan Rina Nose bertolak belakang dengan kisah relijius Hana Tajima. Wanita cantik berdarah Jepang ini malah mengatakan jika Islam mempengaruhi kehidupannya. “Semakin saya baca, semakin banyak saya setuju dengan Alquran dan saya bisa melihat mengapa Islam sungguh berpengaruh pada kehidupan teman-teman muslim saya”.

Hana Tajima adalah seorang mualaf. Sebelum sukses sebagai perancang mode, dia mengaku tak pernah bermimpi memeluk Islam. “ Itu benar bahwa saya tidak pernah memutuskan masuk Islam atau ingin menjadi seorang muslim,” kata Tajima, dikutip Dream dari independent.co.uk.

Dia tumbuh di Davon, kota kecil di tenggara Inggris. Keluarganya tak begitu religius. “ Saya tumbuh di pinggiran Davon, di mana ayah saya orang Jepang, etnik yang berbeda sama sekali dengan kondisi di desa,” tutur dia.

Masuk sekolah tingkat atas, Hana Tajima berkawan dengan orang dari berbagai latar belakang. Dia sempat terjerembab ke dalam pergaulan bebas. Teman-temannya penyuka hip-hop underground, menenggak minuman keras, dan kehidupan foya-foya lainnya.

Menginjak kuliah, dia berkawan dengan sejumlah muslim. Di sinilah dia merasa aneh. Mengapa teman-teman muslimnya itu tidak mau diajak ke klub. “ Saya pikir ini mengejutkan, bagaimana bisa Anda tidak ingin keluar pada masa seperti ini,” ujar Hana Tajima.

Sejak itulah dia mulai belajar filosofi. Dia mulai bingung dengan kehidupannya saat itu. Kala itu, Hana Tajima yang ayu memang menjadi remaja populer. Punya pacar, banyak teman, dan semua yang menyenangkan. “ Tapi saya masih merasa apakah harus seperti itu?” Perasaan aneh itu terus menerus datang. Siang dan malam. Sehingga dia mencoba banyak membaca buku-buku soal agama. Banyak mempelajari teman-teman dan latar belakangnya. “ Ada sesuatu yang menarik saya masuk Islam,” kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar