Allah menciptakan bidadari syurga sangat indah. Wanita-wanita dunia yang beriman nantinya apabila di syurga akan menjadi Ratunya bidadari-bidadari syurga. Nabi Shallallahu'alaihi wasallam menggambarkan wanita itu adalah perhiasan dunia dan sebaik-baiknya perhiasan adalah istri yang sholihah.
Muslimah yang baik, tentu memiliki keinginan yang mulia untuk bisa menjadi bidadari surga kelak di akhirat. Namun, Allah telah menentukan, muslimah-muslimah yang seperti apakah yang pantas menjadi bidadari surga?
Muslimah bisa mencontoh sikap dan suri teladan dari Siti Khadijah, istri Rasulullah SAW. Siti Khadijah ditakdirkan oleh Allah SWT menjadi bidadari dunia agar bisa dijadikan contoh bagi seluruh kaum wanita di dunia hingga akhir zaman, agar kelak bisa menggapai surga-Nya. Sebelum seorang wanita itu dijadikan bidadari surga, ia sudah menunjukkan ciri-ciri dan kekhasannya sebagai seorang muslimah yang sejati di dunia, sehingga ia pun dapat dikatakan sebagai bidadari surga.
Siti Khadijah adalah sumber kekuatan yang berada di belakang Rasulullah. Seperti kata pepatah; “Dibalik kesuksesan seorang suami, di belakangnya ada istri yang hebat”, Subhanallah. Inilah keistimewaan dan keutamaan Khadijah dalam sejarah perjuangan Islam, dan patut dijadikan suri teladan bagi kaum wanita saat ini.
Bercermin dari Siti Khadijah ra. wanita pertama yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, sosok bidadari dunia dan bidadari surga ini banyak membantu dan memperteguhkan tekad Rasulullah SAW dalam melaksanakan risalah dakwah. Ketabahan, kesabaran dan kemuliaan Siti Khadijah terpancar indah dari segala tingkah laku dan budi pekertinya yang begitu mulia. Beliau adalah seseorang yang memiliki sosok istri yang setia mendampingi Rasulullah, senantiasa berusaha meringankan kepedihan hati dan menghilangkan keletihan serta penderitaan yang dialami oleh suaminya dalam menjalankan dakwah.
Istri sholihah tergambar dalam 3 hal :
1. Lisannya yang suka berdzikir.
2. Hatinya yang senantiasa bersyukur.
3. Istri yang beriman dan membantu suaminya beriman kepada Allah
Apabila iman seorang muslimah lepas, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
" Hati-hati kalian pada dunia, dan hati-hati kalian pada wanita" . Di zaman sekarang orang-orang kafir membuat emansipasi wanita yang ditonjolkan kecantikan-kecantikan fisik wanita. Wanita diekspose dan dijadikan komoditas menjadi tak ternilai. Wajah-wajah wanita dijadikan model iklan yang tidak ada hubungannya dengan barang tersebut. Begitu murah kecantikan wanita. Berbagai macam media sosial yang diciptakan oleh kafir banyak memamerkan kecantikan dan aurat wanita. Sedangkan Allah Ta'ala berfirman dalam surat An-Nur : 60 :
" Dan perempuan-prempuan tua yang telah berhenti (dari haid dan mengandung) yang tidak ingin menikah (lagi), maka tidak ada dosa menanggalkan pakaian (luar) mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, tetapi memelihara kehormatan adalah lebih baik bagi mereka. Allah maha mendengar, Maha mengetahui"
Surat tersebut memberikan gambaran bahwa Tabarujj diharamkan. Sekalipun wanita tersebut sudah tua (nenek) walau sudah tak ada keinginan untuk menikah kembali dan tidak menggoda. Tabarujj diharamkan bagi wanita tua apalagi wanita yang masih muda. Karena Tabarujj nanti akan mengarahkan kepada zina. Zina itu bertingkat seperti sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam :
"Telah ditetapkan bagian dari anak manusia pasti bisa melakukan zina, dimulai dari mata dengan pandangan matanya, telinga dengan mendengar, tangan dengan meraba, dan semua itu karena kemaluannya".
Tabarujj yang diharamkan adalah :
• Wanita yang menampakkan kecantikan wajah meskipun sudah tua.
• Wanita yang berpakaian mencolok sehingga menarik perhatian laki-laki.
• Menampakkan gerakan tubuh yang menggoda dengan berlenggak-lenggok.
• Menghias rambut seperti punuk onta (sanggul) atau berhijab namun meninggikan rambutnya supaya terlihat menarik.
Hakikatnya wanita itu menampakkan kecantikannya hanya untuk dilihat dan diakui bahwa cantik. Wanita yang menjadi fitnah di dunia dan menjadi pencuci mata laki-laki akan menjadi calon penghuni neraka. Wanita yang dengan mudah memamerkan kecantikannya, maka sesungguhnya itu bukan kecantikan yang hakiki. Sesungguhnya kecantikkan di mata Allah adalah wanita yang mampu menjaga diri dari hatinya dan amal ibadahnya. Tidak ada nilainya kecantikkan tanpa keimanan.
Sebaik-baiknya wanita adalah perhiasan dunia. Perhiasan pasti tidak mudah dikonsumsi umum, sangat terjaga, dan asing. Islam dulu hadir dalam keadaan asing dan akan kembali pada keadaan asing pula.
10 Kriteria wanita muslimah untuk bisa menjadi bidadari dunia dan bidadari surga :
1. Beriman kepada Allah SWT
Iman adalah sesuatu yang menjadikan pengawasan Allah SWT lebih dekat kepada seseorang daripada urat lehernya. Seorang wanita dikatakan bidadari dunia jika ia senantiasa beriman dan selalu mengingat Allah SWT, baik pada saat seorang diri maupun bersama, saat dalam keadaan sulit maupun saat dalam keadaan gembira. Sehingga ia tidak akan tergoda untuk berbuat sesuatu hal yang dilarang oleh Allah maupun Rasul-nya.
2. Berdiam diri di rumah dan tak bertabaruj
Wanita solehah diharuskan berdiam diri di rumah. Jika ingin ke luar rumah, terlebih dahulu harus meminta izin dari suaminya. Dalam berpakaian ia akan senantiasa menutup auratnya rapat-rapat. Sehingga tidak mudah diganggu maupun dilihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya. Tabaruj sebagai perbuatan bersolek untuk orang lain. Wanita yang sudah menikah, maka diharuskan bersolek hanya untuk suaminya.
3. Menundukkan pandangan dan menjaga kemaluannya
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Surat An-Nur ayat 31 yang berisi anjuran bahwa wanita beriman hendaknya menahan pandangan dan kemaluannya. Selain itu, berisi perintah untuk tidak memperlihatkan perhiasannya, kecuali yang boleh diperlihatkan.
4. Menjaga lisan dari ghibah dan namimah
Mampu menjaga lisan dari perbuatan ghibah dan namimah (adu domba). Dalam Al-Quran Surat Al-Hujuraat ayat 12, Allah SWT menyuruh para wanita untuk menjauhi sifat kecurigaan atau berburuk sangka, karena itu adalah dosa. Jangan pula kaum wanita mencari-cari kejelekan orang lain dan jangan menggunjingkan orang lain. Perumpamaan orang yang ghibah adalah memakan daging saudaranya sendiri yang sudah mati. Sangat menjijikkan. Oleh sebab itu, kita hindari perbuatan ghibah. Senantiasa menjaga lisannya, selalu berprasangka baik dan tidak suka membicarakan kelemahan orang lain.
5. Menjaga pendengarannya dan lisannya dari ucapan kotor, nyanyian, dan sejenisnya
Hendaknya menjaga pendengarannya dari ucapan-ucapan kotor, nyanyian, dan sejenisnya. Senantiasa mengucapkan kata-kata yang baik dalam berbicara dengan orang lain. Menjaga mata, telinga dan hatinya dengan selalu membaca atau mendengarkan lantunan ayat suci Al Qur’an. Jika ia telah bersuami, ia tidak akan menyakiti hati suaminya melalui lisannya. Berkata lemah lembut dan menyejukkan hati suaminya.
6. Hormat dan taat kepada suaminya
Para istri harus menghormati dan taat kepada suaminya, menunaikan haknya, berupaya membuatnya tentram dan damai, serta mentaatinya dalam keataan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Selalu bersabar dalam menghadapi suaminya. Dan senantiasa memberikan dukungan dan kekuatan kepada suaminya ketika suaminya mengalami kesulitan dalam berjuang menuju ridho Allah. Bagi yang belum menikah, ia senantiasa berkata lemah lembut, berbakti dan taat kepada kedua orangtuanya.
7. Hemat dalam menjalani hidup
Hemat menjalani hidup, tidak boros dalam hal pakaian, makanan, dan tempat tinggal. Hendaknya, wanita muslimah menginfakkan kelebihan harta yang dimilikinya di jalan Allah. Perlu diingat bahwa orang yang boros itu adalah saudaranya setan. Senantiasa hidup sederhana dan menyukai kebersihan, sehingga kesederhanaan terpancar indah dari gaya hidup dan penampilannya membuat suaminya tenang berada di dekatnya.
8. Tidak menyerupai laki-laki
Bidadari dunia maupun bidadari surga tidak pernah menyerupai kaum pria dalam bentuk apa pun. Karena ia memahami bahwa Allah SWT melaknat para perempuan yang menyerupai kaum laki-laki.
9. Menjaga shalat, puasa, dan sedekah
Selalu berupaya menjaga ibadah shalat, puasa, dan sedekah sunnahnya. Ia tidak akan melakukan suatu pekerjaan sia-sia, kecuali sesuatu itu adalah pekerjaan bermanfaat bagi orang lain, maupun dirinya sendiri. Dan pekerjaan itu dilakukannya semata-mata karena mengharapkan keridhaan Allah SWT.
10. Senantiasa menyeru kepada kebaikan
Bidadari surga mampu menjadi da’i di kalangan para kaum wanita. Dirinya selalu menyeru kepada kebaikan dan menjauhi segala kemungkaran. Dimanapun ia berada, ia ibarat cahaya yang memberikan penerangan bagi orang-orang di sekelilingnya, sehingga terhindar dari hal-hal yang membawa kepada kemaksiatan.
Bidadari dunia adalah bidadari yang senantiasa berada dalam keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT dan sunnah Rasul-Nya. Ia senantiasa taat dan ridho kepada Allah dan Rasul-Nya, menjaga shalatnya, puasanya, wudhunya, menjaga hatinya dengan Al Qur’an, serta mau menebarkan rejeki untuk orang-orang yang membutuhkan, menebarkan kebaikan yang terpancar indah dari cahaya wajahnya, sehingga ia lebih utama dan mulia ketika disandingkan dengan bidadari di surga yang menyebabkan bidadari surga pun cemburu padanya. Subhannallah.
Keindahan wanita bidadari dunia dan akhirat itu tergambar dalam :
1. Menjaga Hijabnya
Allah berfirman dalam surat Al Ahzab : 59
"Wahai Nabi! Katakanlah kepda istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, "hendaklah mereka menutup jilbabnya keseluruh tubuh mereka", yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha pengampun, Maha penyayang".
Apabila seandainya seluruh wanita di dunia ini berhijab, pasti laki-laki mampu menjaga pandangannya. Karena hijab adalah bentuk ketakwaan kepada Allah dengan berhijab menjaga diri dan maksiat terang-terangan. Orang yang bermaksiat terang-terangan tidak akan diampuni dosa-dosanya. Dengan berhijab menjauhkan diri dari fitnah diri dan orang lain. Karena wanita yang ke luar rumah selalu dihiasi oleh syaitan. Nabi Daud pernah berkata pada putranya "Lebih baik kau mengekor pada singa daripada mengekor (berada dibelakang) wanita".
Hijab syar'i adalah menutup semua aurat, tidak terkecuali kaki yang juga termasuk aurat.
2. Akhlak dan perilaku yang baik
Tidak ada amal yang paling berat timbangannya nanti kecuali Akhlak yang baik. Akhlak yang baik mengalahkan ibadah yang sangat banyak. Rasulullah bersabda :
"Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya" .
Ciri-cirk akhlak dan perilaku baik :
• Menjaga Lisan
Lisan merupakan rahmat mulia dari Allah. Dari Lisan bisa mengangkat manusia ke derajat lebih tinggi dan menjerumuskan manusia ke dalam neraka.
• Menjauhi hasad dan dengki
Tidak ada dosa yag lebih tidak menguntungkan yaitu Hasad. Di dunia tidak ada kebahagiaan karena hasadnya dan tidak ada kebahagiaan di akhirat karena dosanya. Hasad menyebabkan manusia tidak bahagia dunia akhirat.
• Menjaga sifat Malu
Kata Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam
"Semua malu itu baik".
Orang yang malu kepada Allah adalah hendaknya orang yang menjaga isi kepalanya dari pikiran-pikiran yang negatif, hendaknya menjaga makanannya dan isi perutnya dari yang haram, hendaknya ingat mati dan kapan hancur lebur tubuhnya karena tanah.
• Keindahan di dunia menjadi indah di mata Allah
Wanita yang menjaga shalat 5 waktu, puasa ramadhan, menjaga kehormatan dirinya, taat kepada suami, maka katakan kepadanya nanti masuklah ia pada 8 pintu syurga mana saja.
Golongan yang tidak akan disentuh oleh neraka :
a) Wanita yang taat suaminya.
b) Anak yang patuh terhadap orang tuanya.
c) Budak yang memenuhi hak Allah dan majikannya.
Hal yang menyebabkan wanita menjadi bahan bakar neraka :
a) Jika diberi suami tidak berterima kasih.
b) Jika diuji tidak bersabar.
c) Jika suami tidak memberi mengeluh.
Rasulullah bersabda :
" Nasihatilah istri-istri kalian dengan sebaik-baiknya nasihat, sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok".
Suami diciptakan untuk dapat mempimpin seorang istri bertakwa kepada Allah dan istri diciptakan untuk selalu taat kepada suami.
Sifat-sifat wanita penghuni syurga :
1) Sifat yang penyayang pada anak dan suami.
2) Istri yang apabila membuat suaminya marah dan atau disakiti oleh suaminya, istri berkata kepada suaminya "Aku tidak bisa memejamkan mataku sampai engkau Ridho".
3) Menjaga diri dan kehormatan saat jauh dari suami dan tidak ada suami di rumah.
Kini sudah saatnya muslimah di dunia selama hidupnya membenahi diri, agar bisa memenuhi sifat-sifat yang menjadi 10 ciri utama agar bisa menjadi bidadari syurga. Sehinga akan memperoleh khabar gembira karena Allah telah menjanjikannya syurga yang begitu mulia. Ia pun bisa dikatakan sebagai bidadari dunia dan calon ratu bidadari di syurga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar