Kesalahan Aliran Wahabi Salafi meliputi:
1. Aqidah tauhid Wahabi
Aqidqh tauhid wahabi berdasar teori dari Ibnu Taimiyah dan dikampanyekan oleh pendiri Wahabi, Muhammad bin Abdul Wahab dengan bantuan finansial tak terbatas dari Kerajaan Arab Saudi. Aqidah ini dikenal dengan Tiga Prinsip (Al-Ushul Al-Tsalatsah) yaitu Tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, asma wasshifat.
– Membagi tauhid menjadi tiga bagian ini adalah bid’ah terbesar mereka dan senjata utama mereka, ironisnya doktrin ini dijadikan alat untuk mengkafirkan mayoritas umat islam
Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang dalam bertauhid bermadzhab Asy’ariah, Maturidiah.
Tauhid Uluhiyah
– Tauhid uluhiyah adalah alat paling ganas untuk mengkafirkan, mensyirikkan dan menyesatkan muslim lain yang tidak ikut golongan mereka. Inilah akarterorisme modern dalam Islam.
Tauhid Uluhiyah Rububiyah
– Konsep tauhid Asma was Shifat condong ke tajsim (memfisikkan Allah) yang berlawanan dengan QS Asy-Suro :11.
Tauhid Asma wash Shifat –
Menolak adanya ta’wil pada ayat-ayat mutasyabihat, sehingga mereka berkeyakinan bahwa istiwa’nya Allah di ‘Arsy adalah bersemayamnya Allah di atas ‘Arsy. Mereka pun berkeyakinan bahwa Allah mempunyai wajah dan tangan, mereka juga beranggapan bahwa Allah memegang langit, bumi, pepohonan dengan jari jemariNya.
2. Takfiriyah:
Inilah kesalahan besar gerakan Wahabi Salafi. Doktrin pengkafiran pada umat Islam yang tidak sesuai dengan ideologi mereka menjadi jalan legitimasi yang mudah bagi pengikutnya untuk melakukan terorisme di seluruh dunia dan dengan perasaan tak berdosa membunuh sesama saudara muslimnya. Doktrin takfiriah ini bersumber dari
(a) ideologi tauhid uluhiyah ciptaan Ibnu Taimiyah dan dikembangkan serta disebarkan oleh Ibnu Abdil Wahab;
(b) doktrin Al-Wala’ wal Bara’ ; dan
(c) doktrin 10 Pembatal Keislaman.
Sikap Takfiriyah Wahabi Salafi akar terorisme Islam
3. Syirik.
Wahabi Salafi dikenal mudah memberi cap syirik pada
perilaku sesama muslim yang tidak sesuai dengan doktrin tauhid uluhiyah mereka. Padahal syirik itu mengandung konotasi sama dengan doktrin takfir yakni orang yang dianggap syirik itu keluar dari Islam dan halal darahnya. Pernyataan Imam Masjidil Haram, Adil Al-Kalbani, bahwa ISIS adalah penganut Wahabi Salafi.
4. Bid’ah.
Doktrin bahwa semua yang tidak ada di zaman Nabi adalah bid’ah dan semua bid’ah adalah sesat membuat Wahabi secara tidak langsung telah menyesatkan dirinya sendiri karena tidak konsisten antara ucapan dengan perbuatan. Contoh, peringatan maulid Nabi dianggap bid’ah dan sesat, tapi hari kemerdekaan Arab Saudi selalu diperingati tiap tahun. Juga, Wahabi secara rutin memperingati haul kematian Ibnu Utsaimin salah satu tokoh ulama mereka. Dan membangun gedung megah untuk museumnya sementara bekas tempat kelahiran Nabi dijadikan perpustakaan sangat kecil di sisi Baitullah. Lihat museum (mathaf) Ibnu Utsaimin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar