Sabtu, 01 Agustus 2015

DOA DAN ADABNYA

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Semua makhluk perlu kepada Allah dan membutuhkan apa yang ada disisi-Nya, sedang Allah Maha Kaya tidak memerlukan mereka. Allah telah mewajibkan kepada hamba-Nya untuk berdoa. Allah berfirman yang artinya :
"Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina. (QS. Al-Mu'min: 60) Maksudnya : dari berdoa kepada-Ku.

Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Siapa tidak memohon kepada Allah, maka Allah akan marah kepadanya."

Namun, demikian, Allah senang dengan permintaan hamban-Nya kepada-Nya, dan mencintai orang-orang yang terus-menerus meminta-Nya, serta mendekatkan mereka kepada-Nya.

Para sahabat Nabi shalallahu alaihi wa sallam telah menghayati hal ini, maka tak seorng pun dari mereka meremehkan sesuatu untuk memohon kepada Allah, dan mereka tidak menengadahkan permintaan mereka kepada seorang pun dari makhluk-Nya. Hal ini demikian, karena kecintaan dan kedekatan mereka kepada Rabb mereka, dan karena kedekatan Allah kepada mereka, sebagai pengamalan firman-Nya
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat." (QS. Al-Baqarah: 186)

Doa mempunyai kedudukan  yang agung di sisi Allah. Ia merupakan amalan yang paling mulia menurut Allah. Doa seorang muslim tentu saja dikabulkan, jika sebab-sebab terkabulnya do'a terpenuhi dan gidak ada hal-hal yang menghalanginya. Orang yang berdoa akan diberi salahsatu dari hal-hal yang disebutkan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dalam sabda beliau:
"Tidaklah seorang muslim berdo'a dengan do'a yang tidak mengandung dosa dan pemutusan tali silaturahmi, kecuali Allah akan memberikan kepadanya salahsatu dari tiga hal:akan segera dikabulkan do'anya, atau Allah akan menjadikannya tabungan (pahala) di akhirat kelak, atau dengan do'anya itu Allah akan menjauhkannya dari kejelekan yang setara dengan do'anya" Mereka berkata: "Kalau begitu kami akan memperbanyak (do'a)? Nabi menjawab: "(Apa yang dimiliki) Allah lebih banyak."(HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Doa Ada Dua Macam:
1. Ibadah, seperti shalat dan puasa.
2. Do'a permintaan dan permohonan.

Manakah Amalan Yang Lebih Utama?

Apakah membaca Al-Qur'an yang lebih utama, ataukah berzikir? Atau berdoa dan memohon (kepada Allah)? Secara umum, membaca Al-Qur'an adalah amalan yang paling utama, kemudian zikir dan pujian, kemudian do'a dan permohonan. Namun terkadang amalan yang tidak begitu utama dalam kondisi tertentu menjadi lebih utama dari amalan yang diutamakan. Contohnya: berdo'a pada hari Arafah lebih utama daripada membaca Al-Qur'an, dan menyibukkan diri dengan membaca zikir yang ada tuntunannya dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam setelah shalat fardhu lebih utama daripada membaca Al-Qur'an.

Sebab-Sebab Terkabulnya Doa

 Sebab-sebab zahir
Di dahului dengan amalan-amalan shalih, seperti: sedekah, wudhu, shalat, menghadap ke kiblat, mengangkat kedua tangan, memuji Allah, berdo'a dengan menggunakan asma dan sifat Allah yang sesuai dengan do'a yang dipanjatkan. Jika berdo'a memohon surga, hendaknya berdoa dengan memohon kebaikan dan rahmat-Nya, dan jika mendo'akan orang yang zalim agar celaka --misalnya-- maka janganlah menggunakan asma Allah 'Ar-Rahman' atau 'Al-Karim', tetapi menggunakan 'Al-Jabbar', Al-Qahhar'.

Di antara sebab terkabulnya do'a, bershalawat kepada Nabi shalallahu alaihi wa sallam pada permulaan, pertengahan dan akhir do'a, mengakui segala dosa yang telah diperbuat, bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya, dan memanfaatkan waktu-waktu khusus yang memiliki keutamaan terkabulnya do'a pada saat tersebut.

Waktu-waktu khusus itu banyak sekali, di antaranya:
a. Pada setiap hari dan malam, yaitu
• Sepertiga malam terakhir.
• Antara adzan dan iqamah.
• Setelah wudhu.
• Pada waktu sujud.
• Sebelum salam dalam shalat.
• Setelah selesai shalat fardhu.
• Ketika khatam Al-Qur'an.
• Ketika mendengar ayam berkokok.
• Ketika dalam perjalanan.
• Doa orang yang terzhalimi.
• Doa orang yang dalam kesulitan.
•  Do'a seorang ayah untuk anaknya.
• Do'a seorang mu'min untuk saudaranya mu'min tanpa sepengetahuannya.
• Ketika menghadapi musuh di medan perang.

b. Pada setip pekan:
• Hari Jum'at terutama pada saat-saat terakhirnya.

c. Pada bulan-bulan tertentu:
• Bulan Ramadhan di saat berbuka dan sahur.
• Malam Lailatul Qadar.
• Hari Arafah.

d. Pada tempat-tempat mulia:
• Diatas Shafa dan Matwah.
• Di Arafah.
• Muzdalifah dan Mina pada musim haji.
• Ketika minum air zam-zam dan
• sebagainya.

2. Sebab-Sebab Batin:
• Dengan mendahulukan taubat yang benar.
• Mengembalikan hak-hak orang.
• Memperbaiki makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal dari usaha yang halal.
• Memperbanyak ketaatan.
• Menjauhi hal-hal yang diharamkan.
• Menjaga diri darj perkara yang syubhat dan syahwat.
• Hadirnyahati ketika berdo'a.
• Harapan yang kuat.
• Berserah diri kepada Allah.
• Merendahkan diri di haribaan-Nya.
• Terus-menerus meminta.
• Menyerahkan segala urusan kepadan-Nya.
• Tidak berpaling sedikit pun  kepada selain-Nya.

Hal-Hal Yang Menghalangi Terkabulnya Doa

Terkadang manusia berdo'a namun tidak dikabulkan, atau ditunda pengabulan doanya. Hal ini disebabkan beberapa hal, di antaranya:
Mempersekutukan Allah dalam berdo'a.
• Terlalu merinci dalam berdo'a, seperti meminta perlindungan dari panasnya, sempitnya, dan gelapnya api (neraka) jahannam, padahal semua itu cukup dengan memohon perlindungan dari api neraka saja.
• Seorang Muslim mendoakan celaka terhadap dirinya atau orang lain secara zhalim.
• Doa yang mengandung dosa dan bermaksud untuk memutuskan silaturahmi.
• Menggantungkan do'a dengan kehndak, seperti ucapan, Ya Allah, ampuni aku jika Engkau berkehendak", dan sebagainya.
• Tergesa-gesamintadikabulkan do'a, dengan berkat: "Aku telah berdo'a tetapi belum juga dikabulkan".
• Istihsar (merasa bosan dan letih) , yakni tidak berdoa'a karena merasa letih dan bosan.
• Berdoa dengan hati yang lalai.
• Tidak bertatakama ketika berdoa kepada Allah. Nabi shalallahu alaihi wa sallam mendengar seseorang berdo'a dalam shalatnya dengan gidak bershalawat dahulu kepada beliau, maka Beliau berkata
"Orang ini telah tergesa-gesa dalam berdo'a". Kemudian Beliau memanggilnya lalu berkata kepadanya atau kepada  yang lainnya:
"Jika salahseorang dari klian berdo'a, maka hendaknya ia mulai dengan bertahmid kepada Allah dan memuji-Nya, kemudian bershalawat kepada Nabi, setelh itu berdoa sesuI dengan apa yang diinginkannya". (HR.At-Tirmidzi)
• Berdoa meminta sesuatu yang urusannyA sudah selesai, seperti meminta hidup kekal di dunia.
• Berdoa dengan kat-kata bersajak yang dibuat-buat.
Allah berfirma :
"Berdo'alah kepada Rabbmu dengan  merendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaaui batas." (QS. Al-A'rar  55)

Ibnu Abbas berkata:
"Perhatikan do'a yang bersajak, maka jauhilah. Sesungguhnya aku mengetahui Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya tidak melakukannhal itu, maksudnya : mereka dalam berdo'a tidak menggunakan kata-kata yang bersajak". (BR. Bukhari)
• Bersuara keras
Allah berfirman:
"Dan jangan kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dannjanganlah pula merendakanny dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". (QS. Al-Israa': 110)
Aisyab radhiyallahu Anha berkata, "Ayat ini diturunkan dalam  (masalah) doa.

Seseorang Yang Berdo'a disunatkan secara tertib meakukan hal-hal berikut:
1. Bertahmid memuji Allah.
2. Bershalawat kepada Nabi.
3. Bertaubat dan mengakui bahwa ia berdosa.
4n. Bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya.
5. Memulai berdo'adan berusaha membaca doa'a-do'a yang lengkap dan diajarka  oleh Rasulullah shalalallahu alaihi wa slam.
6. Mengakhiri do'a dengan bershalawat kepada Nabi.









Jumat, 31 Juli 2015

PADANG MAHSYAR

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Allah mengumpulkan semua makhluk untuk dihisab. Mereka semua dalam kondisi ketakutan seperti orang mabuk, pada hari yang agung masanya setara dengan 50.000 tahun. Seakan-akan dunia mereka hanyalah sesaat saja. Matahari menjadi dekat sejauh 1 mil, dan manusia tenggelam dalam keringat mereka sesuai dengan amal perbuatannya.

Pada hari itu terjadi perseteruan antara orang-orang yang lemah dan para pembesar mereka (ketika di dunia). Orang kafir berseteru dengan sesamanya, dengan setannya dan dengan anak buahnya, dan mereka saling melaknat. Orang zhalim akan menggigit kedua tangannya. Neraka jhanam pun didatngkan, ditarik dengan 70.000 tali kekang, setiap tali kekang ditarik oleh 70.000 malaikat. Jika orang kafir melihatnya, ia berharap menjadikan dirinya sebagai tebusan atau mnjadi debu.

Adapun para pelaku maksiat, maka orang yang tidak membyar zakat, hartanya dijadikan lempengan api lalu disetrikakan dengannya. Sedangkan orang-orang yang sombong dan angkuh, mereka dikumpulkan bagaikan semut. Para pelanggar janji, penghianat dan perampas harta orang lain akan diungkap kejahatannya, dan pencuri akan datang dengan membawa barang curiannya.

Segala sesuatu yang tersembunyi akan ditampakkan. Adapun orang-orang yang bertakwa, halitu tidak menjadikan mereka takut, bahkan hal itu berlalu bagaikan shalat zhuhur.

Menstruasi

HAID DUA KALI DALAM SEBULAN