Masa aksi yang dipelopori Ummat Islam untuk menghentikan sikap arogan Amerika Serikat yang mengklaim sepihak Al Quds menjadi Ibukota Israel bisa kita hentikan dengan sikap memboikot semua produk AS yang dijual di Indonesia, termasuk memutus hubungan politik, ekonomi dan kebudayaan yang terkait dengan negara yang berambisi menjadi adikuasa di dumia ini.
Terlepas dari tali temali sejarah masa lalu Indonesia dengan Paletina, bangsa dan negara Indonesia sendiri telah bersumpah bahwa penjajahan di dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai kemanusiaan yang adil dan beradab.
Disamping itu pun, sikap Ummat Islam sendiri bahwa rachmatan lil alamin itu adalah keyakinan yang wajib diwujudkan untuk semua makhluk di muka bumi.
Karenya, arogansi AS harus segera dihentikan dengan cara memboikot semua produk AS yabg juga telah melecehkan Resolusi Dewan Keamanan PBB.
Massa aksi rakyat Indonesia yang dimotori Ummat Islam saatnya bisa membuktikan diri mempunyai juga kekuatan yang tak bisa diabaikan dengan cara memboikot, bila perlu mengusir Kedutaan dan Konsulat dari Indonesia.
Perang tanding ini harus dilakukan untuk memberi pelajaran pada AS sekaligus menunjukkan sikap peduli dari rasa kemanusiaan kita yang harus adil dan beradab tanpa kecuali.
Sikap berani bangsa Indonesia memboikot semua produk dan akses AS di negeri kita, bisa dijadikan tolok ukur kemandirian bangsa Indonesia dalam ekonomi, berdaulat secara politik dan teguh berkepribadian dalam budaya, merupakan pilihan sikap yang luhur bagi bangsa Indonesia.
Implentasi Tri Sakti yang nyata dari bangsa Indonesia ini, dapat dijadikan faktor penentu serta dominan untuk meruntuhkan kepongahan AS. Dan dunia pasti akan mencatat dengan tinta emas kepeloporan bangsa Indonesia membangun karakter manusia memasuki adab baru yang lebih manusiawi, tanpa harus menzolimi manusia yang lain.
Oleh karena itu, sikap teguh dan tegas dari seluruh bangsa Indonesia memberi sanksi dengan cara memboikot serta menutup semua akses Amerika Serikat di negeri kita, jelas lebih dari cukup untuk meruntuhkan kepongahan AS terhadap bangsa Palestina.
Kepedulian dan solidaritas kita tentu saja akan menjadi bagian dari ibadah serta amal baik kita yang akan tercatat dalam sejarah peradaban di muka bumi.
Banten, Indonesia
19 Desember 2017
Jacob Ereste
Atlantika Institut Nusantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar