Adakah kaitan dengan Pilkada serentak 2018??
Skenario mereka ciptakan lebih cepat oleh partai pendukung Perppu.. Waspadalah PKI selalu menggalang kekuatannya dengan menjadikan Negeri Ini Indocina
TEPIS RUMOR SIAGA
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo selesai melaksanakan pengarahan kepada prajurit Kopassus di Gedung Balai Komando Kamis (7/12), dihadapan awak media, dalam pelaksanaan dorstop tepis isu rumor Siaga 3 untuk Polri dan Siaga 1 bagi Kopassus.
Dengan tenang, sang Jenderal menjawab bahwa isu rumor itu sengaja digulirkan sehingga TNI harus waspada karena TNI akan dibuat seperti tahun 1965, diadu-adu, atau hanya orang-orang yang menumbuhkan isu-isu, meragukan integritas TNI, dan yakinlah bahwa TNI tidak pernah melakukan kegiatan-kegiatan amoral, TNI telah mengenal sumpah prajurit, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, taat kepada atasan.
"Atasan TNI siapa sih? Presiden kan. Terus ngapain. Apakah keputusan Presiden salah? Tidak!!! Benar. Saya bangga diganti pak Hadi, kenapa? GR-nya kan yang ganti anak buah saya. KASAD, KASAL, KASAU. Jangan ragukan kesetiaan TNI, jangan ragukan kesetiaan TNI, justru yang melakukan itu adalah orang-orang yang fobia terhadap TNI".
Saat berpamitan di Gedung Balai Komando, Panglima TNI juga mengatakan bahwa sebagai manusia biasa, ia melakukan kunjungan ke Kostrad dan Kopassus untuk mohon pamit sebagai Panglima TNI. “Izinkan saya menyimpan semua kebanggaan dan kehormatan di setiap detak jantung dan sanubari saya," tegas Jenderal Gatot.
Panglima TNI tampak terharu saat berpamitan dengan ribuan prajurit Kopassus. Hal tersebut nampak dari mata Gatot yang berkaca-kaca, bahkan di awal membuka pengarahan bibirnya terasa bergetar.
"Sebagai manusia saya minta maaf dan khilaf semua itu yakinlah karena rasa cinta," kata Gatot.
Dia juga mengungkapkan rasa bangga karena telah diberi kesempatan untuk memimpin prajurit Kopassus.
"Saya tidak pernah menemukan keraguan kebimbangan dari prajurit komando. Bahkan, ketika resikonya nyawa kalian tetap tegak berdiri sebagai prajurit menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya dan sebagai penjuru tarikan nafasmu," kata Sang Jenderal Berjiwa Komando ini.
Beliau juga selalu mengingatkan agar TNI tetap menjaga Netralitasnya dalam menghadapi tahun politik 2018 dan 2019.
......
TIDAK BOLEH DIDIAMKAN
1. Surat Presiden ke DPR prihal permohonan pemberhentian Gatot sebagai Panglima adalah percepatan yang belum pernah terjadi pada panglima-panglima sebelumnya. Karena masa pensiun Gatot masih tanggal 31 Maret 2018. Memang ini sah. Tapi ada apa?
2. Yang bersangkutan tidak diberitahukan dulu oleh Presiden prihal surat permohonan pemberhentian tersebut ke DPR. Memang hak Presiden. Tapi ini pun belum pernah terjadi sebelumnya. Ada apa?
3. Rapat paripurna DPR yang salah satu isinya tentang pembacaan surat Presiden tersebut pada Selasa 5 Desember 2017 sebenarnya tidak korum tapi dipaksakan untuk korum. Faktanya dari jumlah 560 orang DPR yang tidak hadir sebanyak 346. Namun dari 346 yang tidak hadir tersebut ada 72 yang dianggap hadir karena adanya surat idzin ketidakhadiran. Ada apa? Apakah betul surat idzin tersebut ada? Dan apakah boleh adanya surat idzin ketidakhadiran dianggap kehadiran?
4. Setelah paripurna DPR tanggal 5 Desember dinyatakan Quarum yang sebenarnya dipertanyakan keabsahannya. Maka tanggal 6 Desember 2017 DPR pagi hari melakukan fit and proper test kepada calon panglima TNI yang baru dan langsung disetujui oleh
DPR pada hari itu. Selesai sudah proses pergantian panglima TNI secara administrasi tatanegara, padahal pensiun Jendral Gatot Nurmantyo masih tanggal 31 Maret 2018. Ada apa ini? Luar biasa cepatnya.
5. Belum resmi diberhentikan, Presiden sudah melarang Gatot pertanggal 3 Desember untuk membuat keputusan strategis di TNI. Secara undang-udang, larangan tersebut tidak sah. Ada apa? Yang ini bahaya banget, nih.
Waspadalah pemimpin negeri ini sedang panik. PKI selalu mengatur skenarionya polisi sdh mereka kuasai tinggal menjinakan TNI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar