KEBOHONGAN METRO TV
Repost from @indonesiabertauhidid
Entah nasib apa... di hotel tempat saya menginap di Makkah ada satu-satunya siaran TV kabel nasional yaitu Metro TV, ada TV One tapi sinyalnya suka Scrambled, akhirnya saya coba berdamai dengan situasi ini dan mencoba berkepala dingin.
Ternyata ada hikmahnya, di tanah suci ini saya setiap hari dibuat kaget dan geleng-geleng kepala dengan kebohongan, kecongkakan dan kebencian Metro TV terhadap suatu entitas yang bernama ISLAM.
Khusus untuk liputan Rohingya, kebrengsekan pemberitaan stasiun TV milik konglomerat Misionaris Jesuit James Riady dan elit editorial nya dikuasai oleh para aktivis pembenci Islam ini terletak pada substansi berita :
1. Dalam setiap pemberitaan tragedi Rohingya, redaksional pemberitaan Metro TV tidak pernah mengucapkan kata ISLAM.
2. Metro TV gencar membentuk opini bahwa yang terjadi adalah kekerasan dan bukan genosida, kekerasan berarti menyalahkan korban dan pembantai sekaligus.
3. Metro TV selalu memojokkan pihak yang marah dengan pembantaian Rohingya.
4. Metro TV berlaku seperti Menteri Penerangan era Orde Baru yang terus mengkampanyekan apa yang dilakukan pemerintahan Jokowi.
5. Metro TV juga kerap memojokkan DPR yang dinilai "hanya bisa marah dan tidak ada kerja nyata" karena DPR sangat gencar mengkampanyekan pemutusan hubungan diplomatik.
Ini adalah stasiun iblis yang bermuka media..... Tambahan. Saya ingat waktu kasus FPI vs GMBI. Metro tv menggunakaN line berita "Ormas FPI BENTROK DENGAN ORMAS LAIN (kenapa tida di tulis GMBI) "
Dengan framing berita begitu maka penonton secara tidak sadar, otak kita akan berpikir "wahhh FPI lagi, FPI lagi yg ricuh", padahal di lapangan FPI yang jadi korban, dan ini emang teknik dalam konspirasi buat nyerang islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar