Alhamdulilh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah menggunakan taktik “umpan pancing” untuk memaksa “keluar” simpatisan PKI di hadapan rakyat, tanpa harus menunjuk orangnya, yakni dengan cara mengajak nonton bareng (nobar) film Pengkhianatan G 30S PKI.
"Setelah adanya perintah nobar film G 30S PKI, muncul dengan sendirinya orang-orang yang menentangnya. Patut diduga, orang-orang ini simpatisan PKI. Rakyat bisa menilai sendiri siapa saja mereka, tanpa harus Panglima TNI menunjukkan orangnya," Analisis pengamat politik Ahmad Baidhowi.
Taktik Panglima TNI sangat efektif untuk memberikan informasi kepada rakyat pihak-pihak yang menjadi simpatisan PKI saat ini. Kalau Panglima menuduh simpatisan PKI tanpa bukti bisa saja dituntut. Tetapi, dengan orang-orang yang protes terhadap nobar, maka rakyat bisa menilai siapa saja simpatisan PKI itu.
Antusiasme nobar film G 30S PKI menunjukkan rakyat Indonesia percaya penuh kepada Panglima TNI. Langkah yang dilakukan Panglima TNI dengan mengajak nobar sudah sangat tepat di tengah krisis ideologi masyarakat.
Nobar film G 30S PKI mewujudkan hubungan yang baik TNI dan rakyat. Rakyat bersama-sama dengan TNI nobar. Dan rakyat dengan antusias bergotong royong untuk nobar.
Cara Panglima TNI sangat efektif menumbahkan rasa cinta NKRI dan Pancasila tanpa harus menyatakan diri “Saya Pancasila, Saya Indonesia”. “Yang biasa mengakui paling ber-Bhinneka Tunggal Ika dan membela Pancasila, tak ada suaranya untuk mendukung nobar film ini,” pungkas Baidhowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar