Mereka saat ini mengalami pembantaian etnis (genosida) berupa penyiksaan, pembunuhan dan pemerkosaan, pelakunya adalah ekstrimis budha dan militer setempat.
Mereka sejak lama mengalami hal tersebut, bahkan kondisi ini kembali memanas sejak menjelang perayaan Idul Adha 1438 H/2017. Mereka disiksa, rumah dan desa mereka dibakar. Lebih dari 350 jiwa meninggal di pekan ini.
Untuk menghindari kekerasan lebih lanjut, sekitar 20.000 warga Rohingya mencoba masuk ke Bangladesh tapi dicegah. Mereka kini bertahan di sepanjang perbatasan negara itu. Selain itu, puluhan warga Rohinya tewas tenggelam saat menyeberangi Sungai Naf di perbatasan dengan perahu darurat.
Menurut sebuah studi oleh International State Crime Initiative (ISCI) dari Queen Mary University of London, Rohingya sudah mulai memasuki tahap akhir genosida yaitu pemusnahan massal dan penghilangan dari sejarah.
PBB juga menyebut Rohingya sebagai kelompok etnis paling teraniaya di dunia. Saat ini Muslim Rohingya yang masih berada di Rakhine hidup terisolasi dalam ketakutan. Sejak tahun 2013 lalu, ribuan warga melarikan diri ke negara-negara Banglades, Indonesia, Malaysia, dan Thailand melalui jalur laut.
Pria, wanita, dan anak-anak terkatung-katung di dalam kapal tanpa kejelasan apakah daratan yang mereka tuju bersedia menerima mereka. Bahkan tak sedikit dari mereka yang tewas tenggelam di lautan sebelum sampai ke tempat tujuan.
Semoga ruh mereka diterima di sisi Alloh sebagai syuhada.
Dan semoga mereka yang masih hidup diberikan kesabaran dan perrolongan oleh Alloh swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar