Rabu, 06 September 2017

MALU DALAM ISLAM

🌻MALU DALAM ISLAM🌻
"Nabi Shollallohu alaihi wasallam lebih pemalu daripada gadis yang dipingit didalam kamarnya.”
(HR. Bukhari dari Abu sa'id al-khudri)

"Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak dan akhlak Islam adalah malu.”
(HR. Ibnu Majah)

Lalu, sifat malu seperti apa yang harus dimiliki oleh kita selaku umat Rasulullah?

1⃣Malu kepada Allah Subhanahu wata'ala

Rasa malu ini sangat penting bagi hamba-hamba Allah. Malu kepada Allah merupakan kunci utama dari akhlak yang mulia sebagai bukti ketaatan kepada Allah Subhanahu wata'ala.

Dengan memiliki rasa malu kepada Allah, maka manusia akan selalu berada dalam ketaatan dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Karena jika seorang hamba takut dicela Allah, tentunya ia tidak akan mendekati kemaksiatan atau hal-hal lain yang dilarang Allah Subhanahu wata'ala Karena itu, malu adalah sebagian dari iman.

2⃣Malu terhadap diri sendiri

Jika seseorang sudah tidak memiliki rasa malu atau urat malunya sudah putus, maka segala tingkah laku dan akhlaknya tidak mencerminkan sebagai seseorang yang beriman.

Contohnya dalam melakukan pelanggaran di dalam sekolah, korupsi, sudah baligh belum mau menutup auratnya, orang lain seusianya sudah hafal sebagian ayat Al-Qur’an, sedangkan diri sendiri membacapun belum bisa, dan lain sebagainya.

3⃣Malu terhadap orang lain

Malu terhadap orang lain ini seperti malunya seorang anak kepada orangtuanya, isteri kepada suaminya, orang yang tak berilmu kepada orang pandai, bawahan kepada atasannya, dan lain sebagainya.

Jadi malu merupakan akhlak yang mendorong seseorang untuk meninggalkan segala bentuk perbuatan buruk dan tercela, sehingga dapat menghalangi seseorang dari melakukan perbuatan dosa dan maksiat juga dapat mencegah sikap untuk melalaikan hak orang lain.

Mengenai rasa malu, Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
"Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”
(HR. Al Hakim)

Jadi, semakin tinggi iman seseorang, maka semakin tinggi pula rasa malu yang dimiliki. Contoh kecil dalam kehidupan sehari-hari. Saat mendengar suara adzan Maghrib, seseorang yang memiliki rasa malu yang tinggi kepada Allah akan segera berangkat untuk menunaikan ibadah sholat maghrib, berbeda dengan orang yang rasa malunya sedang atau dengan kadar biasa saja, maka ia akan terlihat sibuk dengan urusan duniawinya, atau masih di depan tv, baru mau mandi, obrolan masih nanggung dan lain sebagainya.

Itulah salah satu gambaran tentang rasa malu. Sejauh mana kita takut kepada Allah, maka sejauh itu pula tingginya rasa malu kepada-Nya. Jika sedikit saja kita lalai, kita akan merasa resah, gelisah, dan tidak tenang.

Oleh karena itu, bentengi dan hiasilah diri dengan iman dan akhlak terpuji ini. Karena begitu mulianya orang yang memiliki rasa malu.

Kemuliaan dan Keutamaan Sifat Malu

Adapun kemuliaan dan keutamaan itu diantaranya:

🌻Sifat malu pada hakikatnya akan mendatangkan suatu kebaikan.
Artinya: “Malu itu kebaikan seluruhnya”. (HR. Muslim)

🌻Dicintai oleh Allah
Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bersabda:
Artinya: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla Maha Pemalu, Maha Menutupi, Dia mencintai rasa malu dan ketertutupan. Maka apabila salah seorang dari kalian mandi, maka hendaklah ia menutup diri.”

🌻Sifat malu dapat mengantarkan seseorang ke Surga
Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bersabda:
Malu adalah bagian dari iman, sedang iman tempatnya di Surga dan perkataan kotor adalah bagian dari tabiat kasar, sedang tabiat kasar tempatnya di Neraka.”
(HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Tidak hanya Rasulullah yang memiliki sifat pemalu, semua Nabi dan Malaikat pun memiliki sifat malu.

🌸Sifat Malu Yang Harus Dimiliki Umat Islam

Seperti dalam hadits yang disebutkan diatas, bahwa malu adalah akhlak Islam dan malu adalah bagian dari Iman.

Malu adalah sifat yang dapat menjauhkan pemiliknya dari perbuatan dosa dan maksiat. Dengan sifat terpuji ini, maka kita akan terhindar dari jebakan-jebakan Syetan yang terkutuk yang selalu berusaha menjerumuskan umat nabi Muhammad kepada kesesatan.

Perlu di ingat bahwa Allah Maha Melihat atas apa yang kita kerjakan. Dan semua yang kita kerjakan akan dipertanggung jawabkan kelak di akhirat.

Adapun sifat malu yang terlarang dan tercela ialah malu dalam menuntut ilmu, seperti menuntut ilmu agama, malu untuk belajar mengaji, malu membaca Alqur-an, malu untuk melakukan shalat berjama’ah di masjid, malu dalam melakukan kebaikan, malu berbusana Muslimah dan lain sebagainya.

Sifat malu seperti ini merupakan akhlak tercela karena dapat menghalanginya untuk mendapatkan kebaikan yang sangat besar.

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar