Sebelum menguak pelajaran dari kalimat “tasbih” dalam Al-Qur’an, kita harus mengerti terlebih dahulu apa makna tasbih tersebut. Tasbih secara makna adalah mensucikan Allah swt dari segala sekutu dan mensucikan-Nya dari segala kekurangan dan kebutuhan. Karena Dia-lah yang Maha Sempurna dan Maha Agung.
سُبْحَانَ الله
“Maha Suci Allah.”
Al-Qur’an menggunakan lafadz tasbih dengan segala bentuk katanya sebanyak 92 kali, di dalam 88 ayat. Dan ada 6 surat yang dibuka dengan kalimat tasbih kepada Allah yaitu Surat ;
Al-Hadid, Al-Hasyr, As-Shof, Al-Jumu’ah, At-Taghabun dan Al-A’la. Pengulangan lafadz yang berkali-kali dalam Al-Qur’an menunjukkan pentingnya poin tersebut. Karena itu kita akan kupas pelajaran tentang kalimat tasbih dalam beberapa keterangan berikut ini :
1. Seluruh Alam Bertasbih.
Al-Qur’an berulang kali menjelaskan bahwa segala sesuatu di alam ini mulai dari yang berakal ataupun tidak, yang kecil atau besar dan yang hidup atau mati, semuanya sedang bertasbih kepada Allah swt.
Allah swt berfirman,
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَٰكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.” (QS.al-Isra’:44)
2. Allah memerintahkan Rasululullah saw untuk bertasbih dalam menghadapi segala problem kehidupan.
Salah satunya adalah ayat berikut ini,
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ – فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ
“Dan sungguh, Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah engkau diantara orang yang bersujud.” (QS.Al-Hijr:97-98)
3. Tasbih adalah perintah Allah untuk seluruh kaum mukminin.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا – وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” (QS.Al-Ahzab:41)
4. Malaikat pun selalu bertasbih kepada Allah swt.
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ
“(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhannya.” (QS.Ghafir:7)
5. Doa para penghuni surga adalah untaian tasbih kepada Allah swt.
دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ
Doa mereka di dalamnya ialah, “Subhanakallahumma”
(Maha Suci Engkau, ya Tuhan kami), dan salam penghormatan mereka ialah, “Salam” (salam sejahtera).” (QS.Yunus:10)
Inilah beberapa yang poin yang dapat kami rangkum dari ayat-ayat tasbih.
Bila tasbih memiliki posisi yang amat penting di mata Al-Qur’an :
• Apakah kita telah membiasakan diri untuk bertasbih?
• Apakah kita telah mensucikan Allah dari hati yang terdalam?
• Ataukah tasbih kita hanya sampai di lisan saja?
Mari kita koreksi diri masing-masing. Dan nantikan lanjutan materi ini dalam judul “Peran Tasbih dalam Momen-Momen Besar Para Nabi”.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar