Minggu, 30 Juli 2017

MOHAMMAD NATSIR MENYATUKAN KEMBALI NKRI

Siapa Sang Pejuang berdirinya NKRI.....?

Umumnya teman teman yang sangat demen dengan slogan ; "NKRI HARGA MATI", tidak mengetahui siapa sesungguhnya penggagas ide lahirnya NKRI itu ? Jika ditanya kapan NKRI diproklamirkan pasti banyak yang tidak tahu juga. Bahkan jika disebutkan bahwa lahirnya NKRI atas jasa tokoh Islam...... Jangan-jangan malah ada yang tiba-tiba strooke saking kagetnya. Karena tidak tahu sejarah dan hanya latah saja, seringkali mereka terjebak pada dikotomi NKRI diperhadapkan dengan Islam.
Seakan akan Islam anti NKRI. Seolah olah NKRI itu bukan "hasil keringat" umat Islam.

Ayo Bacalah Sejarah

1. Negara Republik Indonesia (NRI) tanpa K  (Kesatuan) diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945.
2. Sejak perundingan Linggar Jati (1946-1950) Indonesia menjadi negara federal Republik Indonesia Serikat (RIS). Negara Indonesia menjadi salah satu bagian dari negara RIS dan beribukota di Jogjakarta. Bung Karno menjadi Presiden RIS dan Presiden Indonesia dijabat oleh Mr. Assaat.
3. Mohammad Natsir, sebagai Ketua Fraksi Masyumi di Parlemen RIS, lah yang menggagas untuk mengakhiri RIS dan kembali bersatu dalam negara Indonesia. Gagasan Natsir mendapat sambutan baik dari tokoh tokoh politik di parlemen, para pemimpin negara RIS serta kalangan aktivis. Natsir menuangkan gagasan nya dalam sidang parlemen yang kemudian dikenal dengan sebutan "Mosi Integral Natsir".
4. Menindaklanjuti gagasan Natsir, tanggal 15 Agustus 1950, Bung Karno bersama para pemimpin negara negara RIS bersepakat untuk mengakhiri negara serikat dan bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Momentum ini oleh sebagian sejarahwan diakui sebagai momentum Lahirnya NKRI.
5. Tanggal 17 Agustus 1950 diproklamirkanlah NKRI dengan menetapkan Soekarno-Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden NKRI.
6. Atas jasanya memperjuangkan NKRI maka Presiden Soekarno mengangkat M. Natsir menjadi Perdana Menteri untuk memimpin kabinet yang pertama di NKRI. Sejak  Indonesia merdeka baru pertama kali ini kabinet dipimpin oleh Tokoh Islam dari Partai Islam Masyumi.
7. Perjuangan M. Natsir menjadi sangat bersejarah dengan bergabungnya Irian Barat menjadi bagian dari NKRI.

Jadi...... Kalau masih ada yang menganggap Islam sebagai ancaman bagi NKRI berarti dia buta sejarah, ahistoris.

Bangsa Besar

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya, karena dari sana ia membangun kebesarannya. Dari sejarah itulah lahir episode sejarah berikutnya. Mestinya kita mengenang Mosi Integral M. Natsir sebagai proklamasi kedua bangsa Indonesia. Tanpa momentum sejarah yang diciptakan Natsir itu, kita tidak akan mengalami Indonesia yang bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mosi Integral M. Natsir, ini menyatukan kembali Indonesia yang terpecah dalam 17 (tujuh belas) negara bagian di bawah Republik Indonesia Serikat (RIS), sebagai produk Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949, yang menjadi bersatu kembali dalam bingkai NKRI sebagaimana cita-cita awal Proklamasi 1945.

Mosi Integral Natsir

Melalui sidang RIS pada 3 April 1950, Natsir tampil dengan melontarkan pernyataannya yang dikenal dengan Mosi Integral Natsir. Natsir berpendapat, masalah pokok yang harus dipecahkan adalah bagaimana membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yang penting menurut Natsir, pembentukan NKRI itu harus tanpa menimbulkan konflik antar negara-negara bagian dan golongan dalam masyarakat. Sejumlah butir penting pemikiran dalam Mosi Integral M. Natsir, yaitu
(1) Semua negara-negara bagian mendirikan NKRI melalui prosedur parlementer;
(2) Tidak ada satu negara bagian menelan negara bagian lainnya; dan
(3) Masing-masing negara bagian merupakan bagian integral dari NKRI yang akan dibentuk.

Sebagaimana dicatat sejarah, Mosi Integral M. Natsir” diterima parlemen, sehingga pada tanggal 17 Agustus 1950, negara kesatuan pun kembali berdiri dengan 17 negara bagian kembali bersatu ke dalam NKRI, meskipun Irian Barat masih merupakan wilayah sengketa. “Inilah momentum yang kedua negara kita dipersatukan oleh tekad yang kuat ke dalam NKRI”.

Atas jasa spektakuler M. Natsir ini. Soekarno mengangkatnya sebagai Perdana Menteri RI. Kedudukan ini merupakan karier politik tertinggi yang pernah dicapainya, di saat usianya baru 42 tahun. Peran dan kontribusi Natsir dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI, menurut Jazuli, tak bisa dianggap enteng. Mohammad Natsir adalah seorang politisi, pejuang, negarawan, ulama intelektual, sekaligus pendiri republik ini. Sosok kharismatik yang lahir di Solok, Sumatera Barat, 17 Juli 1908, memiliki kiprah perjuangan yang luar biasa, termasuk dalam tataran di forum internasional. Dalam percaturan dunia Islam, khususnya di negara-negara Arab, Natsir sangat dikenal, dihormati dan disegani, karena beliau ikut serta dan terlibat pada beberapa organisasi Islam tingkat internasional. Pada diri Natsir bersatu darah Islam yang kuat, ulama yang memahami persoalan agama (faqih), pemimpin partai Islam Masyumi, tapi sekaligus pejuang kemerdekaan yang tangguh, serta penjaga NKRI yang ulet dan brilian dengan ide Mosi Integralnya. Karakter seorang Natsir yang lengkap tersebut, menunjukkan bahwa tidak dapat dipisahkan antara agama, aktivisme Islam dengan kebangsaan dan nasionalisme Indonesia. Ruh dan nafas kebangsaan Indonesia dijiwai oleh semangat agama (Islam). Natsir menjadi teladan atas kuatnya pemahaman keislaman yang tidak menjadi penghalang dalam membangun republik, tapi justru menjadi alasan bagi upaya mempertahankan NKRI, menjaga persatuannya, dan memajukan bangsanya.

Referensi
Jejakislam
Parlementaria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar