"Eta Terangkanlah" : Ketika orang beramai-ramai mempercandai Ampunan dari Allah..
Bismillaah..
Saya baru tau lirik Eta Terangkanlah.. Ternyata isinya itu lagunya Opick, yang liriknya mendalam banget. Tentang Permohonan Ampun. Kok bisa-bisanya kepikiran lirik yang sebenarnya membuat kita menangisi dosa-dosa tapi malah dijadikan bahan tertawaan? Saya ga tau, entah karena orang-orang ini kebanyakan pahala dan kedikitan dosanya. Atau karena memang gatau betapa berharganya Ampunan Allah. Padahal manusia yang masuk neraka itu menangis-nangis dan menjerit-jerit memohon ampunan kepada Allah..
Tapi sekarang ada fenomena orang beramai-ramai menjadikan permohonan ampunan dari Allah sebagai bahan becandaan? Situ yakin dosa-dosanya bakalan diampuni Allah? Gak heran, saya pernah baca hadis kalau ga salah dan perkataan ulama yang intinya :
"Banyak tertawa itu MEMATIKAN HATI"
Kalau hati udah mati akibatnya apa? Ya gak bakalan peka masalah-masalah kaya gini.. Gak ada batasan mana becandaan yang boleh dan mana yang gak boleh.. Saya menduga, orang yang menertawai dan menjadikan candaan lirik yang berisi permohonan ampun kepada Allah itu :
1. Merasa udah kebanyakan pahala, jadi ngerasa aman-aman aja.
2. Merasa dosanya dikit, beda sama saya yang udah kebanyakan.
3. Meremehkan ampunan dari Allah.
4. Ga tau betapa pentingnya menerima Ampunan dari Allah.
5. Gak pernah Nangis saat memohon ampun kepada Allah.
6. Karena ikut-ikutan biar terkenal.
Ngapain sih kaya gitu supaya terkenal? Kalau udah dikenal terus kenapa? Bangga?
Terakhir.. Sebagai penutup, Simaklah doa nabi adam dibawah ini :
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS 7: 23)
Resapi maknanya.. Tangisi dosa-dosa kita.. Kalau Anda tau salah satu ceramah ustadz Armen Halim Naro, beliau sampai menangis tersedu, gak kuat baca ayat ini. Bilang tulisan saya ini lebay? Terserah Anda... Semoga bisa bermanfaat dan menjadi perenungan bersama.
Dari Deden Heryana
Hamba yang berlumur dosa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar