By Deden Heryana
Sejumlah dokumen Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) terbongkar ke publik. Dokumen tersebut menyebutkan markas intelijen Australia, Pine Gap, digunakan Amerika untuk memasok informasi tentang negara-negara di Asia, termasuk Indonesia.
Menurut Edward Snowden, pengungkap aib NSA, markas penyedia informasi intelijen itu berdiri di kawasan terpencil sekitar 20 kilometer di luar Kota Alice Spring, Australia.
Selanjutnya digunakan militer Amerika termasuk oleh pasukan khusus untuk melakukan serangan. Dokumen tersebut menerangkan, militer Amerika akan melakukan berbagai serangan kontroversial dengan berbagai macam cara.
Selain itu, di bawah arahan Amerika, Australia juga memberikan laporan hasil penyadapan telepon di negara-negara yang menjadi sasaran antara lain Indonesia, Singapura, dan Malaysia dari markas ini.
"NSA setuju Australia mendapatkan tanggung jawab memberikan laporan dari berbagai wilayah di Pasifik, termasuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia berdasarkan kemampuan bahasa dan geografi," bunyi dokumen mengenai peran Pine Gap.
Dosen dari Universitas Melbourne, Richard Tanter, mengatakan, dia membenarkan adanya dokumen yang terungkap di publik bahwa Australia turut membantu Amerika dalam operasi militer berdasarkan informasi intelijen.
"Dokumen itu menyebutkan penyadapan telepon dilakukan di seluruh dunia mulai dari Pasifik hingga Afrika," katanya sebagaimanan dikutip ABC.
Salah satu cara untuk menaklukkan negara-negara Asia Tenggara adalah dengan cara adu domba. Intelijen Amerika dan Australia akan melakukan propaganda agar negara-negara di Asia Tenggara terpecah.
"Konflik Indonesia-Malaysia adalah cara paling jitu untuk menciptakan kekisruhan politik di kawasan Asia Tenggara. Kedua negara tersebut juga menyimpan sumberdaya alam yang luar biasa banyak," lanjut Richard.
So, peristiwa bendera terbalik di Sea Games 2017 bisa jadi merupakan trik Amerika dan Australia untuk membenturkan negara serumpun Indonesia-Malaysia. Terlebih lagi, Indonesia dan Malaysia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim.
Source Rakyatsumatra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar