Para pengudzur kaum musyrikin dengan sebab kebodohan mereka berdalih untuk pemahamannya itu dengan kisah orang yang berwasiat kepada keluarganya agar jasadnya dibakar bila dia meninggal dengan tujuan lari dari adzab Allah Ta'ala, karena menurut anggapannya bahwa bila dia dibakar dan abunya ditabur di mana-mana maka Allah Ta'ala tidak kuasa untuk membangkitkannya kembali, namun orang ini justeru diudzur dan malah mendapatkan ampunan.
Dan inilah teks haditsnya:
Dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu
alaihi wa sallam: Ada seorang pria yang aniaya terhadap dirinya sendiri (banyak berbuat dosa), kemudian tatkala kematian menjemputnya dia berkata kepada anak-anaknya: "Bila aku meninggal dunia maka bakarlah aku kemudian tumbuklah jasadku kemudian taburkanlah di angin, maka demi Allah seandainya Rabbku kuasa terhadap diriku pasti dia akan mengadzabku dengan adzab yang tidak pernah Dia timpakan kepada seorang pun," kemudian tatkala orang itu meninggal dunia maka hal tersebut dilakukan terhadapnya maka kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan bumi dan Allah mengatakan: "Kumpulkanlah apa yang ada di dalam perutmu," kemudian bumi-pun melakukannya maka tibatiba orang itu berdiri kemudian Allah berfirman kepadanya: " Apa yang mendorongmu kamu untuk melakukan apa yang kamu lakukan maka orang itu mengatakan " yaa Rabb (yang mendorong saya untuk melakukan hal itu) adalah rasa takut kepada Engkau" maka Allah-pun mengampuninya."
(Riwayat Al Bukhari)
Para pengudzur pelaku syirik akbar karena kebodohan mereka mengatakan bahwa orang ini melakukan kekafiran yaitu mengingkari qudrah Allah, sedangkan mengingkari qudrah Allah adalah kekafiran tatkala orang ini melakukannya karena kejahilan maka Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak mengkafirkannya, justru Allah memberikan ampunan karena dasar dia melakukan hal itu adalah karena rasa takut, jadi kesimpulannya menurut mereka bahwa pelaku syirik akbar karena kebodohan itu diudzur tidak boleh dikafirkan. Jadi hadits ini dipakai mereka untuk mengudzur para thaghut dan para ansharnya dan ubbadul qubur yang melakukan kesyirikan dengan alasan bahwa mereka itu orang-orang yang jahil, maka bagaimana membantah syubhat mereka tersebut ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar