Sahabat mulai habis tenaga. Di satu perang bersejarah yang dikenal sebagai perang khondaq, ada satu batu besar yang tak mampu mereka hancurkan. Penting, karena batu itu jadi tempat strategis yang harus dihancurkan agar parit terbentuk sempurna.
Nabi saw datang dan memukul batu itu dengan sekuat tenaga. Ada tiga percikan api di sana. Setiap batu dipukul ada percikan api tanda kuatnya pukulan beliau, beradu antara besi dengan batu.
Di setiap percikan api, Nabi saw bertakbir. Dan di pukulan ketiga, batu itu pecah. Nabi saw menjelaskan bahwa di setiap percikan api, Allah mengabarkan bahwa Islam akan tersebar ke istana hijau di Persia. Istana merah di Turki. Dan istana putih di Roma.
Bersama-sama, sahabat bertakbir gembira mendapatkan bashiroh dari sang Nabi. Hari ini kita menyaksikan Islam menyebar ke tiga daerah itu, bahkan seluruh dunia.
Kemustahilan terkadang jadi penghalang kita manusia dalam menetapkan target. “Apa mungkin?” “Apa bisa?” “Apa saya pantas?” Dan berbagai pertanyaan “limiting believe” yang membuat kita akhirnya tidak jadi bergerak.
Saya, kita dan umat Islam yang hidup saat ini beruntung, karena menyaksikan nyaris semua “dream” Nabi saw terwujud setelah sahabat-sahabat yang mendengar langsung janji Nabi itu sudah tiada.
Tapi, ada saatnya, jarak antara impian dan kenyataan itu begitu dekat, hingga kita yang berjanji, kita juga yang akan menyaksikannya. Saat itulah kita merasa bahwa kita sebagai manusia ternyata punya potensi dahsyat luar biasa.
Maka, saat saya diajak bermimpi tentang pesawat R80, saya semangat sekali. Apalagi yang mengajak para motivator Indonesia. Apalagi yang jadi pilotnya langsung Eyang Habibie, manusia tercerdas di Indonesia. Apalagi targetnya “hanya” berjarak 5 tahun saja. Tahun 2022 ditargetkan pesawat ini mengudara.
Wah... kalaulah ini terwujud dan umur saya masih sampai, maka saya bisa sekali lagi menyaksikan keajaiban “dream”.
Impian ini jadi makin tidak sederhana. Eyang -begitu beliau lebih senang dipanggil, karena umurnya sudah lebih 80 tahun- bukan hanya ingin bermimpi sendiri. “Saya bayangkan 30% rakyat Indonesia terlibat dalam proyek besar ini” ujar beliau dengan tatapan mata khasnya.
Wuiiiih... tambahlah saya makin semangat. Anda yang baca tulisan ini diajak bermimpi bersama dan gembira bersama di tahun 2022. Saya menyatakan dengan bangga “yesss... saya harus turut serta dalam proyek impian berjamaah ini”
Sekarang, giliran Anda... apakah Anda sebangga saya? Jika iya, dan Anda ingin turut serta dalam dream keren ini, bagikan tulisan ini agar makin banyak yang terlibat dan kita jadikan Allah bangga telah menciptakan bangsa bernama Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar