Fakta menyedihkan yang mungkin belum diketahui semua muslim Indonesia adalah: bahwa jumlah perokok Indonesia sudah terbanyak di dunia. Tahun 2015 saja, info resmi dari Menkes, sudah 90 juta orang (di atas perokok Cina, Rusia, Vietnam, Filipina. Ini 5 besarnya).
Kalau harga sebungkus rokok Rp 10 ribu (dalam kenyataannya sudah 15 ribu ke atas. Angka 10 ribu saya ambil hanya agar gampang menghitungnya), maka jumlah spending harian untuk rokok saja Rp 900 miliar. Dan dalam 5 hari (Senin-Jum'at) mencapai Rp 4,5 trilyun.
Sementara jumlah penerimaan zakat secara nasional pada tahun 2015 itu, dari berbagai lembaga amil secara akumulatif, hanya Rp 3,7 trilyun. Artinya, sebelum khatib shalat Jum'at naik mimbar di seluruh masjid di tanah air, maka pada saat itulah jumlah spending rokok selama 4,5 hari sudah mengalahkan penerimaan zakat nasional selama setahun!
Jadi mulai Jum'at lusa, di mana pun kita shalat Jum'at dan melihat khatib naik mimbar -- siapa pun orangnya -- ingat-ingatlah bahwa ketika itulah tragedi mingguan umat Islam terjadi berulang kali: uang yang dibakar untuk rokok hanya dalam 4,5 hari mengalahkan penerimaan zakat setahun. Itu baru satu sisi saja: uang rokok vs uang zakat.
Sisi lain, kalau dilihat daftar 10 Keluarga Terkaya di Indonesia, maka segera terlihat bisnis inti mereka awalnya.
Yang 40-50 tahun lalu kakek mereka hanya punya 1-2 gudang tembakau, dan disebut tauke, sekarang berkat jutaan umat Islam yang ikhlas merokok, para cucu tauke itu sudah tak lagi disebut tauke seperti kakek mereka. Para cucu itu kini disebut konglomerat, taipan. Kenapa? Ya, karena mereka sudah tak lagi punya cuma 1-2 gudang tembakau saja. Para cucu itu kini punya bank sendiri, kampus sendiri, ribuan hektar kelapa sawit, ribuan hektar properti, tambang batu bara dan ladang minyak, dll, dll.
Dari mana uangnya? Dari umat mereka yang cuma 10-15 persen dari penduduk Indonesia?
Tentu tidak, bukan?
Uang mereka ya dari pundi-pundi umat Islam sendiri, yang merokok, yang puluhan tahun tak menyadari perpindahan kapital besar-besaran ini terjadi setiap hari di depan mata dan hidung umat sendiri. Ini yang semestinya membuat kita berfikir jadi selama ini umat islam sendirilah yang membuat orang-orang kafir menjadi triliyuner, semoga kita bisa mulai dari keluarga kita, bagi kita yang masih merokok sudah saatnya hijrah, berusaha untuk tidak merokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar