Kamis, 10 Agustus 2017

ASAL USUL MIRZA GHULAM AHMAD SEBENARNYA

Mirza Gulam Ahmad mengaku sebagai nabi umati, yakni setara dengan ulama yang mendapatkan risalah, dan mengaku bahwa tindak tanduknya mencontoh perbuatan Nabi Muhammad. Dari klaimnya inilah yang kemudian memicu ketegangan antara kalangan Ahmadiyah dan pemeluk Islam dari dulu hingga kini.

Nama asli tokoh ini adalah Ghulam Ahmad. Mirza sendiri melambangkan keturunan Moghul/ Mongol. Namun Gulam lebih menyukai menggunakan nama Ahmad karena dipandang ringkas dan nantinya untuk dapat pengakuan bahwa dirinya seperti Ahmad yang terdapat dalam Al Qur'an. Maka, waktu menerima baiat dari orang-orang, Gulam hanya memakai nama Ahmad.

Mirza Ghulam Ahmad yang sebenarnya lahir pada tanggal 13 Februari 1835 M, atau 14 Syawal 1250 H, bertepatan pada hari Jumat subuh, di rumah keluarga Mirza Ghulam Murtaza di Desa Qadian. Gulam mengaku lahir kembar. Namun saudara kembarnya, perempuan, tidak berapa lama kemudian meninggal dunia. Konon, kelahiran kembar Gulam disesuaikan dengan nubuat yang tertera di dalam "kitab-kitab" bahwa Imam Mahdi akan lahir kembar.

Pengakuan Yang Berbeda Beda
1. Mirza Ghulam Ahmad menceritakan bahwa "Ayahnya bernama Atha Murtadha berkebangsaan Mongol". (Kitab Al-Bariyyah, hal. 134, kary. Mirza Ghulam Ahmad) .
2. Ia juga mengatakan “Keluarga dari Mongol, tetapi berdasarkan firman Allah, tampaknya keluargaku berasal dari Persia, dan aku yakin ini. Sebab tidak ada yang mengetahui seluk-beluk keluargaku seperti berita yang datang dari Allah Ta’ala.” (Hasyiah Al-Arba’in, no.2 hal.17, karya Mirza Ghulam Ahmad).
3. Dia juga pernah berkata, “Aku pernah membaca beberapa tulisan ayahku dan kakekku, kalau mereka berasal dari suku mongol, tetapi Allah mewahyukan kepadaku bahwa aku dari bangsa Persia.” (Dhamimah Haqiqatil Wahyi, hal.77, kary. Mirza Ghulam Ahmad). Ini juga untuk mendukung klaimnya saat mengaku sebagai Imam Mahdi.
4. Yang anehnya lagi, ia juga pernah mengaku sebagai keturunan Fathimah binti Muhammad. (lihat Tuhfah Kolart, hal. 29). Ini tujuannya untuk menguatkan klaimnya sebagai Imam Mahdi. Setelah MGA mengetahui bahwa Imam Mahdi akan lahir dari keturunan Rasulullah. Tetapi dia tidak punya silsilah yang menyatakan keturunan Rasulullah.

Aneh memang jika kita menelusuri asal-usul Mirza Ghulam Ahmad. Dari asal-usul yang gak jelas inilah yang kemudian lahir juga pemahaman-pemahaman yang aneh dan menyesatkan juga. Aealnya tidak jelas ajarannya pun sangat menyimpang.

Setelah dewasa, Ghulam mengaku mendapat risalah dari "langit" yang memberitakan dirinya adalah sang mesias atau juru selamat, atau Imam Mahdi.

Awal Nama Qadian
Qadian terletak 57 km sebelah Timur kota Lahore, dan 24 km dari kota Amritsar di provinsi Punjab, India. Mirza Ghulam Ahmad adalah keturunan Haji Barlas, raja kawasan Qesh, yang merupakan paman Amir Tughlak Temur. Tatkala Amir Temur menyerang Qesh, Haji Barlas sekeluarga terpaksa melarikan diri ke Khorasan dan Samarkand, dan mulai menetap di sana.

Tetapi pada abad kesepuluh Hijriah atau abad keenambelas Masehi, seorang keturunan Haji Barlas, bernama Mirza Hadi Beg beserta 200 orang pengikutnya hijrah dari Khorasan ke India karena beberapa hal, dan tinggal di kawasan sungai Bias dengan mendirikan sebuah perkampungan bernama Islampur, 9 km jauhnya darii sungai tersebut.

Mirza Hadi Beg dikenal cerdik dan pandai, karenanya oleh pemerintah pusat Delhi diangkat sebagai qadhi (hakim) untuk daerah sekelilingnya. Oleh sebab kedudukannya sebagai qadhi itulah maka tempat tinggalnya disebut Islampur Qadhi. Lambat laun kata Islampur hilang, tinggal Qadhi saja. Dikarenakan logat daerah setempat, akhirnya disebut sebagai Qadi atau Qadian.

Keluarga Barlas
Demikianlah, keluarga Barlas pindah dari Khorasan ke Qadian secara permanen. Selama kerajaan Moghul berkuasa, keluarga ini senantiasa memperoleh kedudukan mulia dan terpandang dalam pemerintahan negara. Setelah kejatuhan kerajaan Moghul, keluarga ini tetap menguasai kawasan 60 pal sekitar Qadian, sebagai kawasan otonomi. Tetapi lambat laun bangsa Sikh mulai berkuasa dan kuat, dan beberapa suku Sikh dari Ramgarhia, setelah bersatu mulai menyerang keluarga ini.

Selama itu buyut Mirza Ghulam Ahmad tetap mempertahankan diri dari serangan musuh. Tetapi di zaman kakek Ghulam Ahmad, daerah otonomi keluarga ini menjadi sangat lemah, dan hanya terbatas di dalam Qadian saja yang menyerupai benteng dengan tembok pertahanan di sekelilingnya, sementara daerah-daerah lain telah jatuh ke tangan musuh.

Akhirnya bangsa Sikh dapat juga menguasai Qadian dengan jalan mengadakan kontak rahasia dengan beberapa penduduk Qadian, dan semua anggota keluarga ini ditawan oleh bangsa Sikh. Tetapi setelah beberapa hari, keluarga ini diiziinkan meninggalkan Qadian, lalu mereka pergi ke Kesultanan Kapurtala dan menetap di sana selama 12 tahun.

Setelah itu tibalah zaman kekuasaan Maharaja Ranjit Singh yang berhasil menguasai semua raja kecil, dan beliau mengembalikan sebagian harta benda keluarga tersebut kepada ayah Mirza Ghulam Ahmad yang bekerja dalam tentara Maharaja itu beserta saudara-saudaranya.

Dokumen Tentang Keluarga

Di dalam buku The Punjab Chiefs yang ditulis Sir Lepel Griffin ada disebut-sebut tentang keluarga Mirza Ghulam Ahmad :
Griffin menuilis, "Pada tahun 1530, tahun-tahun terakhir pemerintahan kaisar Babar, Hadi Beg, seorang Moghul dari Samarkand, hijrah ke Punjab dan menetap di daerah Gurdaspur. Ia adalah seorang terpelajar serta bijak, dan diangkat oleh pemerintah menjadi qazi atau magistrate untuk 70 kampung di sekitar Qadian. Dialah yang mendirikan Qadian, dan mula-mula dinamainya Islampur Qazi, yang lambat laun berubah menjadi Qadian. Keluarga ini tetap memegang kedudukan dan pangkat yang pantas serta terpandang dalam pemerintahan hingga beberapa turunan. Hanya waktu pemerintahan Sikh keluarga ini jatuh miskin.

Referensi
Abihumaid
Lifestylekomp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar