Dalam buku yang berjudul “Kutub Hadzara al-Ulama’ minha” ( ﻛﺘﺐ ﺣﺬﺭ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻣﻨﻬﺎ ) yang dikarang oleh seorang Wahaby kontemporer Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan Aali Salman (cetakan Dar as-Shomi’i, Riyadh, Cet: I, Thn: 1415 H) diakui bahwa buku itu dapat menggoyahkan ajaran Wahabisme di wilayah Jazirah Arabiyah. Penulisnya menyatakan bahwa: “Kitab ini –yaitu kitab “as-Showa’iq al-Ilahiyah fi Mazhab al-Wahhabiyah” karya Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahab memiliki dampak yang sangat negatif sekali. Dikarenakannya (kitab tadi) penduduk “Huraimala’” menarik diri dari ajaran Wahabisme. Pengaruh dari kitab itu sampai pada wilayah “Uyainah”. Hingga orang yang mengaku memiliki ilmu pun di wilayah Uyainah juga dilanda rasa bimbang dan ragu terhadap kebenaran dakwah Wahhabiyah. Bila punya kitabnya silahkan lihat halaman 1/271.
Ternyata buku karya Sulaiman bin Abdul Wahab jika dilihat dari kuantitas dan kapasitas lembarannya tidak begitu banyak dan tebal, namun berhasil menggoyah ajaran dakwah adiknya, Muhammad bin Abdul Wahhab yang memiliki tulisan yang sangat banyak itu. Buku yang layak dimiliki oleh setiap orang yang mencari kebenaran, pembasmi ajaran Wahhabisme. Buku ini sangat dilarang di wilayah Saudi karena akan menggoyahkan status quo para ulama Wahabi (muthowwi’) yang sok benar dan sok monoteis (ahli tauhid). Tetapi kebenaran tidak dapat ditutup-tutupi. Walau buku itu dilarang di Saudi Arabia, namun masih bisa kita dapati di beberapa negara-negara Timur Tengah lainnya. Ini sebagai bukti kepada kita bahwa, banyaknya buku yang ditulis oleh seseorang bukan lantas membuktikan kebenaran ajarannya dan kehebatan orangnya. Buku kecil yang berlandaskan ajaran yang benar dan metode yang bagus sesuai dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Muhammad Rasulullah dan Salaf Saleh akan mampu menghalau buku yang berjilid-jilid tapi dibangun di atas kesesatan, seperti karya para ulama Wahhaby.
Apa yang mereka tulisa dalam kitab yang berjilid-jilid itu adalah pengejawantahan dari apa yang diyakini dan diungkapkan melalui mulut mereka. Jadi kita tidak boleh silau hanya dengan sisi zahirnya saja. Bukankah Allah SWT pernah berfirman:
“Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras.” (QS al-Baqarah: 204)
Jelas sekali bahwa, ternyata buku itu ditulis oleh Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahab untuk menjawab dakwah ‘aliran dan sekte sesat’ (versi sang kakak) yang dikarang oleh Muhammad bin Abdul Wahab, adiknya. Dan tidak ada bukti konkrit dan otentik –baik sejarah yang tertulis atau karya lain Syeikh Sulaiman- yang menunjukan bahwa Sulaiman bin Abdul Wahab di akhir hayatnya mengamini dan menyokong dakwah sang adik. Lantas, masihkah kaum Wahhaby memaksa diri untuk menyatakan bahwa Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahhab di akhir hayatnya menyokong dakwah adiknya? Dan terbukti, bisa ditanyakan kepada pelajar Wahaby Indonesia yang belajar di Saudi Arabia -khususnya- tentang bagaimana pendapat para guru mereka tentang pribadi Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahhab. Mereka akan mendengar cacian dan makian yang diarahkan kepada pribadi Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahhab yang bukan hanya tidak mengimani ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab, bahkan mengkritisinya dengan argument yang kuat, tegas dan ilmiah. Jika orang besar dan ulama mazhab Hanbali (Ahlusunah) seperti Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahhab saja dicaci-maki dan dinyatakan sesat, apalagi orang seperti kita ini.
Para ulama Wahhaby sepakat bahwa kitab karya Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahhab yang ditulis untuk menasehati adiknya itu diharamkan untuk dicetak dan dibaca. Buku itu digolongkan sebagai buku sesat, karena ia telah mengkritisi akidah adiknya yang dianggapnya telah keluar dari kesepakatan kaum muslimin. Orang-orang Indonesia yang pernah belajar di Arab Saudi, terkhusus yang mengikuti ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab (Wahhaby) akan tahu betapa bencinya para ulama Wahaby terhadap pribadi Sulaiman bin Abdul Wahhab.
Para ulama dari seluruh dunia berbondong-bondong menolak ksesatan wahaby yang di gagas oleh Muhammad bin A. Wahab. bahkan saudara kandung nya sendiri Syeikh Sulaiman bin A. Wahab mengarang dua kitab khusus menolak kesesatan adik beliau ini. Untuk dapat mengetahui isi kitab karya Syaikh Sulaiman bin A. Wahab silahkan klik Kitab Syaikh Sulaiman bin A. Wahab / silahkan download.
ﻓﺼﻞ ﺍﻟﺨﻄﺎﺏ ﻣﻦ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻳﺚ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﻭﻛﻼﻡ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻓﻲﻣﺬﻫﺐ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻮﻫﺎﺏ
atau coppy link di bawah
http://www.wahabiya.net/data/uploads/13267073571.pdf
Dan kitab yang kedua berikut :
Download di sini
ﺍﻟﺼﻮﺍﻋﻖ ﺍﻹﻟﻬﻴﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺮﺩ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻮﻫﺎﺑﻴﺔ
Atau coppy link berikut
http://www.wahabiya.net/data/uploads/13138341161.pdf
Referensi :
Pustakaislam
Wahabiya
Mursyidaili
Assalamualaikum wr.wb.
BalasHapusSaya sudah klik tapi linknya tidak muncul. Mohon kirim ke email saya utk file kitab karya syekh sulaiman. Tks wassalam
Assalamu'alaikum warohmatulloh,
BalasHapusSaya juga klik link tidak muncul tolong diberikan pada email saya atau tolong perbaiki linknya
Lahh trus kesesatannya ygmana, muter2 aja om. Nyesel baca sampe abis. Isinya cuma opini doank
BalasHapusSaya juga udah klik mohon dikirim ke wa saya saja ya ustadz nomornya 082273495135
BalasHapus