By Deden Heryana
Belajar dari Sejarah! Bagaimana Cina merampok negeri ini? Kekeliruan dan Pertaubatan Soeharto yang terlambat..!
Pada awal April 1988 ada rapat rahasia tokoh-tokoh Cina, pentolan-pentolan CSIS dan jenderal-jendral TNI – AD. Mereka membahas perkembangan terbaru politik RI. Kelompok ini semakin tersisih dari pusat kekuasaan Orde Baru setelah suharto membuat koreksi atas kebijakan, arah dan prioritas pembangunan nasional RI. Kelompok ini berkuasa selama 20 tahun Orde baru memerintah, mereka menguasai total sumberdaya ekonomi dan memegang seluruh jabatan strategis negara di negara RI.
Perubahan ini dirasakan oleh mereka pasca penolakan terbuka konglomerat-konglomerat cina atas permohonan Suharto agar konglocina ikut membantu ekonomi Pribumi. Suharto selama 20 tahun membesarkan pengusaha-pengusaha cina dengan segala kemudahan, keistimewaan, bantuan dari pemerintah/negara RI hingga mereka menjadi besar (konglomerasi).
Suharto berharap konglomerasi Cina mau membantu membesarkan pengusaha pribumi seperti konglomerasi di Jepang dan Chaebol di Korsel. Harapan Suharto agar konglomerasi cina menjadi lokomotif bagi ribuan UMKM RI. Tapi Konglocina justru serempak menolak, harapan suharto buyar..! Bahkan permohonan Suharto agar Konglocina sisihkan 1-2.5% laba bersih mereka untuk dana pembinaan UMKM ditolak mentah-mentah..!
Suharto tersadar..!
Komunitas bisnis cina Indonesia semula disangka ‘teman’ dan bagian integral bangsa Indonesia ternyata musuh dan tetap menjadi ‘bangsa asing’..! Penolakan komunitas bisnis cina membantu usaha kecil-menengah-koperasi pribumi dinyatakan terbuka. Dimuat di KOMPAS dll.
Penolakan konglocina khususnya 100 pengusaha cina terbesar yang tergabung dalam Prasetya Mulia atas permohonan Presiden Suharto marak di mana-mana.Suharto kecewa dan sedih. Tak menyangka dikhinati komunitas bisnis cina yang dibesarkannya selama 20 tahun dengan segala privilege-nya..! Cina bukannya hebat berbisnis, tapi hebat atas bantuan Suharto, dan mereka mengkhianatinya..!
Menghadapi pengkhianatan elit cina yang tak tahu bersyukur, tak tahu berterima kasih dan balas budi, maka Suharto jalan terus dan mulai besarkan pribumi. Suharto mendorong lahirnya HIPMI sebagai wadah kader pengusaha pribumi, Abdul Latif putra minang Direktur Utama PT Sarinah menjadi Ketua Umum HIPMI. Pengusaha-pengusaha muda pribumi antara lain: Siswono, Arifin Parnigoro, Aburizal Bakrie, Fahmi Idris, Fadel Muhammad dll bergabung di HIPMI, mulai Dibesarkan.
Suharto membentuk Menteri Muda UPPDN dijabat Ginanjar Kartasasmita untuk memuluskan pembinaan pengusaha pribumi. Konglocina memusuhi HIPMI. Segala cara konglocina menggagalkan program akselerasi konglomerat pribumi oleh Suharto. Perbankan cina menolak pemberian kredit untuk HIPMI. Salah satu contohnya adalah, proyek property Abdul Latief di kawasan Gunung Sahari ditolak kredit pengembangannya oleh semua bank milik cina. Politis..! Penolakan itu dilakukan disaat konsesi lahan akan berakhir, padahal sebelumnya konsorsium bank swasta telah menyatakan komit/ setuju untuk mengucurkan kreditnya. Tapi Konsorsium bank milik konglo-konglo cina tersebut tiba-tiba membatalkannya. Latief terpaksa kehilangan konsesi atas lahan yang sekarang dikenal sebagai Mangga Dua Square. Mangga Dua Square yang kita kenal sekarang adalah milik Konglocina bukan pribumi. Abdul Latief dihabisi konspirasi konglocina antipribumi. Tidak berhenti hanya itu, 10 tahun kemudian Abdul Latif dipaksa melepas Stasiun TV Lativi ke konglocina di bawah ancaman kriminalisasi oknum kejagung..!
Konspirasi Konglocina Berkolusi
Suharto mengetahui konspirasi konglocina berkolusi dengan CSIS dan jenderal-jendral tertentu untuk menggagalkan program pemberdayaan pengusaha pribumi yang sedang dijalankan Suharto.
Pada saat itu CSIS yang selama 20 tahun menjadi lembaga pemikir dan perumus kebijakan negara ternyata semakin jauh menyesatkan Suharto/ ORBA. CSIS dan pendukung misinya, menyeret pemerintahan Suharto menyingkirkan, memarginalkan umat Islam di Indonesia..!!
Bahkan umat Islam mulai dimusuhi pemerintah, dibenturkan dan dikondisikan untuk bentrok/ konflik dengan negara melalui rekayasa-rekayasa politik. Tanpa minta persetujuan suharto lebih dulu, pemerintah/ ABRI menerapkan azas tunggal Pancasila. Ormas/ umat Islam yang menolak = Musuh Negara. Oknum di elit pemerintahan Orba/ ABRI yang didominasi katolik dan kejawen memprovokasi kemarahan umat Islam di mana-mana. Kerusuhan pun meletus. Kerusuhan/ konflik oleh umat Islam yang diprovokasi oknum tertentu bertujuan melegitimasi Islam menjadi musuh negara. Rekayasa CSIS..!!_
CSIS terilhami Saddam Hussein Ketua Partai Baath beraliran Marxist Komunis sukses naik jadi presiden Irak yang mayoritas Syiah. Saddam Hussein dibantu CSIS Washington DC – AS meraih kekuasaan dengan merekayasa rakyat Irak yang mayoritas Syiah menjadi musuh negara. Presiden Bani Sadr tidak sadar diseret dalam konflik mayoritas Syiah VS negara. Saat konflik meluas, militer kudeta Sadr dan membantai rakyat.
Saddam Hussein yang marxist naik jadi Presiden menggandeng minoritas Sunni Irak membentuk pemerintahaan yang didukung AS. Kecemasan AS atas kebangkitan kejayaan/ hegemoni Persia via penyatuan Iran – Irak yang sama-sama mayoritas syiah, hilang dengan naiknya Sadam.
Strategi CSIS Washington DC sukses besar di Irak, Marxist dan Suni (sama-sama minoritas) berkoalisi menyingkirkan mayoritas Syiah di Irak. CSIS Jakarta meniru strategi mirip di Irak terhadap Pemerintahan Suharto. Katolik-Cina-Kejawen yang sama-sama minoritas berkoalisi singkirkan Islam. Dengan pojokkan, provokasi, benturkan umat islam dengan negara. Target CSIS: konflik meluas, ABRI bantai umat islam. Suharto dipaksa mundur.
Pada saat itu Menhamkam/ Panglima ABRI Jendral Leonardus Benny Moerdani. Tokoh katolik, anti Islam dan berambisi gantikan Suharto. Konspirasi oknum-oknum petinggi ABRI-CSIS-Konglocina jatuhkan suharto melalui fitnah dan adudomba dengan umat Islam tercium terutama oleh Prabowo. Prabowo saat itu Pamen ABRI adalah Staf Khusus Menhamkam/ Pangab LB Moerdani. Belum 5 tahun menjadi menantu Suharto. Dia tahu semua rahasia LBM.
Sebagai Stafsus Menhamkam/ Pangab, Prabowo adalah orang kepercayaan LBM. Berayah PS Islam Abangan, Ibunya Kristen, dinilai aman untuk ikut rapat-rapat rahasianya. Setelah menjadi menantu Suharto, Prabowo menganalisa dan menyimpulkan manuver LBM-CSIS-Cina sangat membahayakan mertuanya/Suharto.
Informasi rencana kudeta terhadap Suharto yang tiru stategi CSIS di Irak ini disampaikan PS kepada Suharto. Fakta ini dibantah mati-matian oleh Geng LBM. Suharto juga punya informasi intelijen yang klop dengan laporan Prabowo. Tanpa ribut dan gaduh, Suharto menuntaskan masalah. LBM masuk kotak.
Konspirasi Tercium
Pangab/ Menhamkam Leonardus Benny Moedani dipromosikan habis-habisan oleh CSIS (Kompas, Tempo, S Harapan dll), Konglocina, Katolik u/ jadi Wapres. LBM yang sangat anti Islam dicitrakan Kompas dan media cina sebagai Pancasilais Sejati. Suharto tertawa geli mengetahui pencitraan palsu tersebut.
“Pancasilais sejati tidak anti agama, tidak menindas Islam. Penindas umat beragama ya sama dengan Apancasilais atau AntiPancasila" kata Suharto.
Suharto kesampingkan LBM yang sudah tercium mengkhianati bangsa dan negara, suharto memilih Sudharmono untuk menjadi wapres 1988-93. LBM dicopot dari Menhamkam/Pangab, Perwira-perwira anti Islam yang menjadi genk Murdani (perwira merah) digantikan oleh perwira merah putih. Pers Cina dan Katolik seperti Kompas dan Tempo melakukan perlawanan dengan mengecam kebijakan Suharto yang melakukan Debennisasi di tubuh ABRI dan Golkar, dituduh melakukan hijauisasi/ Ijoroyo-royo.
Tokoh yang berperan penting dalam membersihkan ABRI dari anasir anti Islam adalah Mayor Prabowo Subianto, sebagai mantan stafsus LBM, PS tahu semua genk LBM. MelaluibPrabowo inilah banyak perwira muslim yang dikucilkan/ didiskriminasi pada masa LBM Menhankam/ Pangab, diorbitkan lagi.
Pada masa LBM menjadi Pangab, perwira muslim shalat dan puasa harus sembunyi-sembunyi, LBM paling anti melihat Shalat dan sajadah. Tokoh-tokoh muda Islam yang dibenam dan tak diberi kesempatan menjadi tokoh besar masa LBM berkuasa, diorbitkan kembali oleh PS. Muncullah tokoh Islam yang sekarang sudah menjadi tokoh besar nasional seperti Yusril Ihza Mahendra, Hadjrianto T, Din Syamsuddin, dst.
Empati Negara Negara Islam
Sejak tahun 1988 Islam dan umat Islam tidak lagi menjadi musuh negara, Tidak lagi ditindas, dipinggirkan dan dizalimi. RI kembali ke pangkuan Islam. Suharto dan Rezim Orba mulai menjalin hubungan mesra dengan Islam/ Umat Islam, Negara-neara OKI tidak lagi sinis dan membenci RI. Para pemimpin negara - negara Islam pernah ditanya, “Kenapa Islamic Dev Bank (IDB) tidak berkantor pusat di Jakarta..? Kenapa negara-negara Islam tidak bantu RI..?“
“Kenapa Universitas Islam Internasional (UIAB) tidak dibuka di Jakarta, melainkan di Kuala Lumpur, Malaysia". Jawaban seluruh pemimpin negara Islam dunia sama :
“Sampai tahun 1998 Islam/ umat Islam RI BELUM MERDEKA. Dikerdilkan Orba.”
Yang mengharukan adalah perhatian, kepedulian, empati luar biasa negara-negara Islam dunia pada nasib Tokoh Besar Dunia Islam yang dizalimi ORBA. Raja Fadh dari Arab Saudi sangat marah kepada RI ketika Buya M Natsir tokoh Islam Indonesia yang sangat dicintai dunia Islam dizalimi ORBA. Perlakuan dzalim terhadap Buya Natsir, Ulama Cendikiawan Islam dan mantan Perdana Menteri oleh rezim Orba, membuat RI dikucilkan dunia Islam. Juga perlakuan dzalim kepada tokoh Islam lain, seperti Bung Hatta, Buya Hamka dst. Semua berubah setelah tahun 1988, Suharto tersadar.
Setelah Pak Harto terpilih kembali 1988, Kabinet disusun. Umat Islam mulai mendapat peran sepantasnya di era pemerintahan ORBA. Pada April 1988 pentolan CSIS-Konglomerat Cina-Jenderal-jenderal merah melakukan rapat rahasia mendadak. Mereka menyusun strategi untuk jatuhkan Suharto.
Kesalahan Suharto
Kesalahan terbesar Suharto adalah mengangkat JB Soemarlin, yang masih kerabat Ibu Tien menjadi Menkeu. JBS terafiliasi CSIS dan Die Hard Katolik. Entah apa argumentasi yang disampaikan Menkeu JBS kepeda Suharto hingga Pakto (Paket Oktober 88) diterbitkan, Menyusul kemudian Pakdes (Paket Desember) dst. Semua dalam rangka deregulasi.
Paket Kebijakan Oktober 1988 (Pakto 88) adalah awal kehancuran ekonomi RI karena DISABOTASE BANKIR-BANKIR CINA melalui perampokan uang BLBI..!! JBS melalui Pakto 88 mempermudah pendirian Bank/ LKBB, hanya dengan 10 miliar siapa pun bisa buka Bank, ratusan bank baru muncul. 99% cina..!! Ratusan bank itulah bibit yang nantinya pada 1995-1998 mengaku kesulitan likuiditas, NPL bengkak, kalah kliring, di rush, dst. Memaksa BI kucurkan BLBI.
Fakta yang ada adalah 95% dari puluhan Bank milik bankir cina itu sengaja membangkrutkan diri untuk menghancurkan ekonomi RI dan menjatuhkan Suharto..! Kudeta secara Sistemik..!!
Konspirasi CSIS-Konglocina-Jend merah yang anti Islam menjatuhkan Suharto disusun pada April 1988 berhasil menjatuhkan Suharto Mei 1998. RI pada tahun 1988-1997 adalah Macan Asia Baru, Politik stabil, ekonomi kuat. Pertumbuhan > 6%. Masuk TOP Growth di dunia. Siap lepas landas !! yang kedua…karena harusnya sistem konglomerasi RI bisa tinggal landas, tapi dihancurkan konglocina..!! Dan yang terpenting adalah, Islam/ umat Islam RI sudah menghirup kemerdekaan kembali setelah ditindas/ dijajah 20 tahun (68-88).
Hubungan Suharto mesra dengan Islam
Kabinet dan petinggi pemerintah/ negara sudah boleh dijabat figur Islam yang sebelumnya, 20 tahun oleh non muslim, katolik, kejawen, atau abangan. Petinggi ABRI sudah boleh dijabat perwira muslim, beribadah bebas, tidak ada lagi penindasan kepada perwira Islam. Pangab/ Kasad dijabat jendral muslim. Posisi-posisi strategis di GOLKAR sebagai partai pemerintah mulai boleh dijabat politisi Islam, PPP dan PDI tidak lagi diobok-obok suasana adem, nyaman.
Pada tahun 1990 Suharto kaffah memeluk Islam menyusul Ibu Tien yang mualaf lebih dulu, ICMI lahir, Bank/ LKBB syariah muncul, pers Islam bangkit. Puncaknya adalah Suharto menunaikan Ibadah Haji pada tahun 1991. Disambut langsung Raja Fadh yang pernah marah pada Rezim Orba di masa Suharto menindas Islam.
Sejak 1988 Suharto, Pemerintah Orba, ABRI dan NKRI mesra, bersahabat, saing mengakomodir, memperlakukan sepantasnya Umat Islam RI. Namun umat Islam yang notabene adalah pribumi, anak kandung Ibu Pertiwi hanya sekejap menikmati kemerdekaannya di Tanah Air Sendiri.
Menunggangi Krisis Moneter
CSIS-Konglocina-elit Katolik-Jendral merah berkolaborasi dengan negara-negara asing untuk menggerogoti dan menjatuhkan Suharto. Dengan segala cara..! Mereka menunggangi Krisis Moneter 1997 yang sedang melanda dunia, RI masih bisa bertahan karena punya ketahanan nasional yang kuat. Ambisi mereka untuk berkuasa kembali seperti 1968-1988, dengan menghalalkan segala cara, Ekonomi RI-pun disabotase, ABRI dibusuki/ difitnah Kompas cs.
Gelombang Fitnah
Gelombang fitnah, pembunuhan karakter terhadap ABRI difokuskan dengan memfitnah Koppasus sebagai inti kekuatan TNI AD, menciptakan demoralisasi. Berbagai rekayasa diciptakan untuk merusak dan menghancurkan moral TNI-AD melalui serangan fitnah dan opini sesat media kepada Kopassus.
Kenapa Kopassus..? Karena pasukan elit kebanggaan TNI -AD dan Prabowo sebagai Danjen-nya. Menghancurkan Kopassus bagai sekali tepuk 3 lalat mati..!! Serangan fitnah pada Kopassus bertujuan demoralisasi Prajurit TNI AD dan TNI sebagai institusi, menghancurkan Prabowo dan melemahkan Suharto. Target besar!!
Kasus penculikan 9 aktivis oleh Tim Mawar awalnya digunakan untuk mencapai 3 tujuan tadi. Namun belum optimal, dimunculkan ops tim siluman. Fakta “ops tim siluman” yang tak terkait Ops Tim Mawar, telah menculik 13 warga bukan aktivis. Semua lenyap. 99.99% mati, tujuannya : fitnah..!!
Tim Siluman menculik dan melenyapkan 13 warga yang diculik secara acak, Tim Mawar culik 9 aktivis dan semua dipulangkan hidup-hidup..!! Alm Munir tahu benar fakta ini walau telat dan Tim Mawar Kopassus sudah keburu bonyok difitnah media asing aseng antek..!! Munir membawa hasil investigasinya ke liang kubur. Pejuang kebenaran itu mati syahid dibunuh agen mereka..! Salamun Qaulammirabirahiim.
Terus Menipu Rakyat
Agen-agen AWS KG – CSIS-Jend Merah-Konglocina terus menipu rakyat melalui opini-opini media, LSM, tokoh yang menjadi antek mereka. Rakyat terkecoh opini sesat ini. Kompas, Tempo, Suara Pembaruan dll, media milik mereka tak henti racuni pikiran rakyat dengan informasi rancu.
Moral Kopassus, TNI – AD dan ABRI merosot drastis, kekuatan ABRI sebagai pendukung utama kekuasaan Suharto melemah, Prabowo meredup, dihujat..! Tetapi Suharto masih bertahan, krismon dan pelemahan moral ABRI belum cukup kuat menggoyang Suharto.
Sabotase Ekonomi
Mereka, khususnya konglomerat-konglomerat cina mendorong kekacauan ekonomi Indonesia, antara lain dengan modus sebagai berikut :
• Bankir-bankit cina kompak menyatakan kesulitan likuiditas, kolaps terkena rush/ penarikan tabungan/ deposito o/ nasabah.
• Kalah kliring, melonjakan NPL Perbankan, kegagalan bayar pinjaman antarbank dst. Intinya bank-bank milik cina itu ngaku kolaps.
• Komunitas bisnis cina memborong valas terutama dolar besar-besaran, memicu panik nasional. Hingga Dolar menembus Rp 17.000.
• Sebelumnya mereka melakukan aksi penimbunan rupiah di Jakarta dan Singapura. Lalu, saat ekonomi kacau, mereka borong dolar untuk menghancurkan RI.
• Capital flight atau pelarian modal oleh konglo dan komunitas cina makin menekan ekonomi RI.
• Tekanan opini media antek cina melemahkan ABRI. Semua by design untuk menjatuhkan Suharto..!! Sabotase untuk menghancurkan ekonomi rakyat tersebut ternyata belum merobohkan R..!
• Mereka lalu menggerakan demo mahasiswa melalui kampus-kampus yang mereka miliki, Kampus-kampus cina: Trisakti, Atmajaya, Taruma Negara.
• Kompas, Tempo, Suara Pembaruan dll, media antek cina menyesatkan rakyat dengan mengopinikan aksi mahasiswa cina itu sebagai gerakan mahasiswa Indonesia. Untuk menciptakan trigger /pemicu, maka antek mereka melakukan penembakan terhadap mahasiswa Trisakti. Korban mahasiswa TEWAS.
Trigger Efektif..!
Kematian mahasiswa Trisakti itu memang dibunuh oleh antek konspirasi cina untuk menjatuhkan Suharto, berhasil memicu gerakan reformasi. SUHARTO – ABRI – PRABOWO menjadi korban fitnah luar biasa konspirasi asing aseng antek mereka. Justru di saat Suharto/ pemerintah mesra dengan umat Islam RI.
Rekayasa opini, ops militer liar/ ilegal, pembunuhan mahasiwa, penculikan rakyat, sabotase ekonomi dst.. Tujuannya adalah menjatuhkan Suharto. Kejatuhan Suharto menandai era perampasan kemerdekaan Islam, remarginalisasi pribumi, penghancuran kedaulatan ekonomi/ politik pribumi..!!
Mencekram Kekuasaan
Elit Cina-CSIS-fundamentalis katolik-Jenderal merah anti Islam, dan antek asing mulai mencengkram kekuasaannya kembali di Indonesia..!! Suharto legowo mundur, Habibie naik, sukses memulihkan ekonomi dan stabilitas politik, RI bergerak maju lagi. Mereka kemudian menghancurkan Habibie..!!
LOI IMF – RI sebagai prasyarat pinjaman valas untuk perkuat rupiah, stabilitas moneter dan penyehatan perbankan menjadi racun yang membuat MALAPETAKA NASIONAL..!! Tiba-tiba semua bank milik cina penerima fasilitas BLBI melaporkan lonjakan drastis kebutuhan likuditas bank, perampokan Negara besar-besaran. Bankir-bankir cina merampok Indonesia habis-habisan, gila-gilaan demi puaskan nafsu serakah mereka dan menguasai Indonesia secara total..!!
Opini milik mereka..!!bPada Mei 1998 BLBI untuk 23 bank total Rp 164 triliun, dana penjaminan antarbank Rp 54 triliun, dan biaya rekapitalisasi Rp 103 triliun..!
Penerima terbesar (65%) jumlah itu adalah :
• BDNI Rp 37 triliun.
• BCA Rp 27 triliun.
• Danamon Rp 23 triliun.
• BUN Rp 12 triliun.
Pemerintah RI diwajibkan membayar seluruh tagihan kredit perdagangan (L/C) bank-bank DN berdasarkan Kesepakatan Frankfurt..!!
Ri Dirampok Cina..!
Gara-gara perampokan bankir-bankir Cina, Pemerintah terpaksa utang dana BLBI US$ 1,2 miliar (Rp 18 triliun) dengan bunga utang 67%/thn..! Seluruh bankir cina itu diwajibkan lunaskan utang BLBI dalam setahun dengan ancaman pidana jika ingkar. Mereka ingkar..! Pengkhianatan Lagi..!!
Bankir cina ngemplang utang BLBI dengan segala cara, padahal beban bunga yang ditanggung negara > 60% / thn. Bankir Cina malah merampok lagi..! Cina sebagai entitas komunitas TDK PERNAH berjuang merdekakan dan bela negara tercinta ini. Selalu jadi rampok, pengkhianat, perusak negara..!!
Sebagai entitas pribadi/ individu ada sebagian kecil, sangat sedikit yang benar-benar patriot nasionalis pancasilais sejati.
Resapi kekejian perampokan/ pengkhiatan Cina terhadap Indonesia via Korupsi BLBI.
Rakyat dibebani bayar utang s/d thn 2032..!!
Sepak Terjang Cina
1. Tahun 1799 -1942 Cina menjadi kolaborator Penjajah Belanda, pengutip Pajak/ Cukai Rakyat untuk Penjajah. Cina WN Klas II, Pribumi Klas III.
2. Era kolonial (1799-1942) Cina diberi privilege kuasai perdagangan eceran oleh Belanda. Padahal sebelumnya (1601-1799) Cina itu budak/kuli VOC..!!
3. Era pergerakan kemerdekaan, Cina dan Belanda adalah musuh rakyat.
4. Era Revolusi Kemerdekaan, Cina antek Belanda.
5. Masa awal kemerdekaan, Cina menguasai jaringan perdagangan yang ditinggalkan Belanda, Cina menolak serahkan ke RI degan 1001 alasan..!!
6. Awal Orde lama timbul kerusuhan cina vs pribumi karena penolakan cina atas PP No. 10 & Kewaranegaraan tunggal. 500 ribu dari 2.5 juta cina balik ke RRC. Masa Orla: mayoritas cina berafiliasi dengan PKI dan terlibat G30SPKI.
7. Ratusan ribu cina komunis diusir dari RI.
8. Awal Orba sebagian besar cina diberi amnesti dan dijadikan mitra utama sektor ekonomi oleh pemerintah Orba.
9. Setelah mapan ekonomi, cina mengkhianati negara, berkoalisi dengan minoritas untuk menguasai Indonesia menindas pribumi..!
10. Gagal menguasai Indonesia pada 1988, pada 1997-98 merampok, sabotase, berkhianat dengan menunggangi reformasi. Pribumi ditindas lagi.
11. Setelah Era Reformasi Cina sukses jatuhkan Suharto dan gusur kedaulatan politik dan ekonomi pribumi, cina beraksi makin gila lagi. Penguasaan cina pada media/ pers bikin mereka sukses bangun opini seolah menjadi pihak korban, bukan pelaku penindasan..!
12. Pelan, bertahap dan pasti Konstitusi RI diubah, ratusan UU dibuat, hukum dibengkokkan, pejabat antek dipiara, PROXY CINA DICIPTAKAN..!!
13. Salim Grup merampok BLBI via BCA, dari Rp 67.7 triliun hasil rampokan, sebagian dilarikan ke LN, sebagian menjadi Bank Mega.
14. Jika dihitung dengan bunga 30-67% /thn , berapa ratus triliun total uang rakyat dirampok Antoni Salim..?
15. KPK RI sujud di kaki cina..! Semua bankir cina perampok BLBI total hmpir 700 triliun tidak tersentuh hukum. Mereka membeli KPK RI, mereka kriminalisasi aktivis.
16. Sejak era reformasi, cina gunakan PROXY dalam politik dan bisnis, pribumi boneka di depan, seolah-olah. Tapi semua punya cina..!!
17. Salim Grup majukan Chairul Tanjung sebagai proxy.
18. Astra Grup punya Sandiaga Uno sebagai Proxy-nya. Dst. Konglocina nyamar.
20. Setelah sistem politik, ekonomi, hukum dan pers mereka kuasai/ kendalikan, sekarng cina tak malu-malu lagi usung Ahok cina asli untuk kuasai Jakarta..!! Tapi alhamdulillah gagal.
Gunakan mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, mulut untuk bicara, hati untuk merasa, akal untuk berpikir. Sampai kapan kita dijajah cina..? Sampai kapan kita berhenti jadi keledai..? Ditipu, dikhianati, dirampok, diadudomba berkali-kali oleh cina dan proxy-proxynya..?
Belum sampai 20 tahun lamanya, ketika komunitas cina Indonesia menghancurkan merampok mengkhianati bangsa ini dengan begitu kejinya..!!
Negeri ini bukan warisan tapi titipan anak cucu kita.
Jangan biarkan mereka lahir sebagai bangsa jajahan.
Merdeka..!!
Terima kasih atas perhatian teman-teman sebangsa setanah air. Mohon disebarkan. Semoga Allah bersama kita. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar