Dari cerita yang terangkum soal First Travel , Andika Surachman dan Anniesa Desvitasar Hasibuan sesungguhnya dua pasangan sehidup semati yang mengambil jalan salah. Andika pengangguran ketika menikahi Anniesa yang lebih kaya. Keduanya bertekad menjalani kehidupannya sendiri meski hidup di kontrakan menyambung hidup jualan apa saja, termasuk dagang pulsa. Mertuanya atau orang tua Anniesa rupanya jatuh kasihan melihat penderitaan anak dan mantunya. Mereka bersedia menggadaikan rumahnya 50 juta untuk modal kerja mereka.
GIGIH DAN KEBABLASAN
Andika dan Aniesa bukan pengusaha atau punya bakat dagang. Tapi pasangan ini gigih dalam mencoba setiap lubang yang dipikirnya sebagai peluang. Mereka juga belajar cari tahu bisnis apa yang laku. Sampai akhirnya bisnis travel yang mereka geluti. Andika dan Aniesa memasarkan produknya tour domestik dan internasional dari pintu ke pintu.
Kerja keras dan kegigihan mengantarkan keduanya membuat gebrakan dengan paket umroh super murah dan paket biasa dan VIP. Namun keduanya kebablasan karena mereka sama sekali tidak punya pengalaman menjalankan bisnis umroh. Mereka hanya dipandu dengan naluri pedagang sederhana. Cari nasabah sebanyak-banyaknya. Duit nasabah terkumpul, sekian persen dipakai untuk memberangkatkan umroh, sebagian lagi diputar di investasi lain.
Dana yang sudah disetor calon jemaah umroh diputar di bisnis yang hendak ditekuni oleh Anniesa Hasibuan. Entah termakan bujukan siapa, wanita yang punya bakat desainer ini berpameran di New York dan sejumlah kota mancanegara. Ternyata ikut pameran itu harus bayar dengan biaya yang sangat mahal. Sementara pakaian buatannya tidak laku dijual karena hanya nampang di media dan dapatnya cuma liputan dan kebanggaan. Tanpa ada duit yang masuk.
AWAL KEHANCURAN
Ini disebabkan karena Anniesa tidak menapak kuat terlebih dahulu di dunia fashion. Dia nampak terburu-buru. Sementara itu, bisnis umroh super murah makin menjadi mimpi buruk bagi keduanya. Jumlah peminatnya terus bertambah dari ribuan ke belasan ribu sampai puluhan ribu peminat. Terakhir sebelum ditangkap First Travel punya 35 ribu jemaah yang belum atau mungkin tidak pernah diberangkatkan. Sungguh fantastis! Jumlah dana yang dipakai Andika dan Aniesa mencapai 500 Milyar. Namun polisi mencek rekeningnya cuma 1,3 juta.
KE MANA UANGNYA?
Ternyata sebagian uang itu ditanam di investasi bodong Pandawa yang dikendalikan Nuryanto si tukang bubur yang merugikan nasabah trilyunan. Logika Andika dan Aniesa mungkin sederhana. Di saat keringat dingin mengucur dan susah tidur karena makin banyak jemaah umroh yang belum diberangkatkan, investasi dengan bunga 10 persen sebulan bisa dipakai untuk menutupi kerugian. Namun sial, keluguan mereka akan berakhir di penjara.
ENDLESS LOVE
Andika dan Aniesa mungkin bukan orang yang serakah. Ke duanya hanya pedagang lugu tanpa perhitungan yang gagap mengembangkan bisnisnya. Mereka hanya menangkap peluang kelakuan orang Indonesia yang kalap dengan harga murah tanpa pikir panjang. Jadi bodoh ketemu bodoh hasilnya sama-sama roboh.
Yang mungkin bisa diapresiasi dari Andika dan Aniesa adalah mereka itu bukan sekedar pasangan melainkan soulmate yang terus berduaan meskipun sengsara . Mereka terbiasa makan sepiring berdua dan penjara mungkin hanya cobaan saja bagi mereka sambil bebenah dan merenung apa yang salah dari usaha mereka selama ini mengejar kebahagiaan.
Jadi bagi perjalanan cinta mereka and in pursuing their happiness.. its endless love…
Sumber:
- Akun Fb Budi Setiawan
- Beraninews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar