Senin, 07 Agustus 2017

TERNYATA MEMANG SAYA BODOH

Hahahaha ternyata saya memang bodoh

1. Konstruksi pembangunan Kereta API cepat Jakarta-Bandung akan dimulai 7 juli 2017. Biaya investasi 6 milliar dollar setara dengan 780 Triliun rupiah. Tapi kita Pribumi masih ribut soal import bumbu dapur yaitu garam.

2. Baru saja Pinjaman dari China Development Bank disetujui sebesar 4,5 milliar dollar setara 580 Triliun rupiah, tapi secara tiba tiba dan Sekonyong konyong promosi pemasaran Kota Meikarta diluncurkan padahal konon belum ada izin, yang jadi pertanyaan saya adalah mana lebih dahulu perencanaan proyek, Meikarta kah? Atau perencanaan pembangunan Kereta API Cepat Jakarta-Bandung? Lalu kemudian Apakah proyek Kereta API cepat ini dibangun untuk memperlancar pemasaran properti yang dibangun Meikarta ini? Serta untuk meningkatkan nilai jual properti Meikarta?

Sementara pinjaman untuk membiayai pembangunan Kereta API cepat Jakarta Bandung dijamin oleh pemerintah dan dibiayai oleh BUMN Waskita Karya dengan pinjaman juga. Sementara itu kita Pribumi masih diributkan dengan bumbu  dapur import Garam dan bawang ... weleh-weleh saya memang bodoh dan bodoh.

3. Oooo jadi pemerintah ini ngotot menggunakan teknologi buatan China dalam proyek Kereta API cepat jakarta Bandung karena ada proyek Meikarta?? Sadis amat ya? Kalau dugaan saya ini benar, Atau hanya kebetulan saja ketemu antara Jakarta- Bandung... bukan antara anyer dan Jakarta....bodoh bodoh sekali diriku ini... sementara itu kita Pribumi masih ribut bumbu dapur dan protein import garam dan daging...oooo negeri ku ... negeri para pencari rente

4. Nilai Proyek Kereta API Cepat Jakarta Bandung senilai 6 milliar dollar serata dengan 780 Trilium, komposisi kepemilikan 40% China dan 60% Waskita Karya, kelihatannya China baek banget pada Indonesia ya.. ehhh ntar dulu.. ini nih hitungannya dari total nilai konstruksinya dan pengadaannya, asumsi  saya 70% pengadaan dan lokal contennya 30%, artinya Pihak China mendapatkan paket pekerjaan 70% x 6 milliar dollar = 4,2 milliar dollar, Sementara Indomesia hanya kebagian sisanya sebesar 1,8 milliar dollar. Jadi pihak China proyek ini belum beroperasi Pihak China sudah untung besar, sementara itu Indonesia menanggung resiko 100% kalau ada apa apa dengan proyek tersebut maka  Pemerintah Indonesia  harus menjamin utang 6 milliar dollars tersebut... hahahaha memang saya bodoh.. Sementara kita Pribumi adik bicara bumbu dapur Garam import...... maafkan saya para generasi yg akan datang aku bodoh bodoh... Apa perlu kita namakan Kereta Api cepat Jakarta Bandung dengan nama kereta GARAM IMPORT?

Karena lengah:
• Hari ini kita masih saja ribut menyoal garam, maka esok lusa kita akan kehilangan lautan.
• Kita ribut persoalkan tepuk anak shaleh. Maka esok lusa, kita benar-benar kehilangan anak-anak shaleh.

Pinjaman untuk membiayai pembangunan Kereta Api cepat Jakarta - Bandung, di jamin oleh pemerintah dan dibiayai oleh BUMN yang lagi-lagi dengan pinjaman (hutang). Dan kita Pribumi, masih saja diributkan dengan bumbu dapur (Garam) dan tepuk anak shaleh.

5. Oooowh jadi,, pemerintah ini ngotot menggunakan teknologi buatan China dalam proyek Kereta Api cepat Jakarta - Bandung karena ada proyek Meikarta, Cantik bukan..? Aah, mudah-mudahan saja jalur Jakarta - Bandung itu hanya kebetulan. Bukan karena ada Meikarta.
Atau jangan-jangan, memang ..

eits nanti dulu,, ini coba sy buka hitungannya dari total nilai k
Jadii, bagi pihak China...
Meskipun proyek ini belum beroperasi, namun mereka sudah untung besar.

Sementara kita,, Indonesia,, ya seperti biasa,, menanggung resiko sebesar 100% atas segala yg mungkin terjadi dengan proyek tersebut. Artinyaaa,, Pemerintah Indonesia  harus menjamin utang sebesar 6 milliar dollar, atas keuntungan-keuntungan yg nyaris seluruhnya dinikmati China dan Konglomerasi Taipan.

Luar biasa Edann, bukan?
lakon bisnis James Riyadi. (Baca; Lippo Way)
** ..

Hampir semua kita, sibuk dgn pekerjaan,, lalu mencari tambahan agar semua beban hutang dan setoran bisa terbayarkan, yg penting perut kenyang, keluarga riang ...

allahuyahdiik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar