Sembilan tahun setelah terjadinya pemberontakan PKI di Madiun, 18 September 1948 yang mendirikan Negara Republik Soviet di Madiun dapat ditumpas oleh Pemerintah, maka pada tanggal 8 sampai dengan 11 September 1957 para Alim Ulama Indonesia mengadakan muktamar di Palembang. Setelah membaca, membahas dan mengkaji secara mendalam ideologi komunis, maka muktamar mengambil kesimpulan ideologi komunis dalam lapangan :
1. Falsafah berisi atheisme, anti Tuhan dan anti Agama.
2. Politik adalah anti demokrasi (dictator proletariat/istibdad).
3. Sosial menganjurkan pertentangan dan perjuangan klas.
4. Ekonomi menghilangkan hak perseorangan.
5. Ideologi/ ajaran yang demikian itu bukan saja berlawanan dengan ajaran Islam pada khususnya dan agama-agama lain pada umumnya akan tetapi merupakan tantangan dan serangan terhadap hidup keagamaan umumnya.
Muktamar Alim Ulama seluruh Indonesia kemudian memutuskan antara lain :
1. Ideologi/ ajaran komunis adalah kufur hukumnya, dan haram bagi umat Islam menganutnya.
2. Memperingatkan kepada Pemerintah RI agar bersikap waspada terhadap gerakan aksi subversive asing yang membantu perjuangan kaum komunis/ atheis Indonesia.
3. Mendesak kepada Presiden RI untuk mengeluarkan Dekrit menyatakan PKI dan mantel organisasinya sebagai partai terlarang di Indonesia.
Peringatan Alim Ulama se Indonesia itu rupanya tidak diperhatikan oleh pemerintah, maka 8 tahun setelah peringatan alim ulama tersebut, terjadilah pemberontakan PKI yang kedua, yakni pada 30 September 1965 yang kita kenal dengan G-30-S/PKI.
Komunis Di Luar Indonesia
1. Pembantaian kaum beragama di Rusia. Pada lima tahun pertama Lenin berkuasa dia mengintruksikan pembunuhan 28 Uskup dan 1200 pendeta. Membantai 800.000 muslimin dan diumumkan dalam kongres Soviet ke -10. Di Zaman Kruschov, membantai 50.000 orang pendeta bangsanya sendiri.
2. Pembantaian Kamboja oleh Rezim Pol Pot
– Ratusan ribu orang beragama dibantai termasuk di dalamnya pembasmian etnis minoritas muslim kaum chan, 75.000 orang
1. Imam Haji Res Los, mufti besar Kamboja yang dimasukkan dalam air mendidih, dan kepalanya dipukuli dengan linggis.
2. Haji Sulaiman Shoukri, mufti pertama, dipukuli hingga mati dan dilempar ke dalam got.
3. Haji Mat Sles Sulaeman, mufti kedua, mula-mula disiksa, lalu isi perutnya dikelurkan.
4. Haji Mat Ley Harun, ketua Islam Kamboja, dibiarkan mati kelaparan di penjara Anlong Sen.
Komunis di Indonesia
1. Pemberontakan PKI September 1948 Musuh utama mereka adalah pesantren-pesantren, di mana terdapat para kiai santri militan yang tahu siapa mereka itu sebenarnya. Dalam peristiwa itu Bupati, Patih, Wedana, Kepala Polisi, Komandan Depo. Jaksa, Kiai, Guru, pimpinan partai dan organisasi beserta para bawahannya beramai-ramai digiring ke suatu tempat, kemudian dijagal di lubang-lubang pembantaian yang telah disiapkan oleh para anggota FDR/PKI.
2. Pemberontakan PKI tahun 1965
– Orang-orang komunis membantai enam orang jenderal dan seorang perwira menengah sekaligus. Mereka dimasukkan ke dalam sebuah sumur tua di daerah Lubang Buaya.
– Dewan Revolusi PKI membantai 62 orang pemuda Ansor di desa Cemethuk, kecamatan Cluring, kabupaten Banyuwangi. Mereka dimasukkan ke dalam tiga lubang sumur. Sumur pertama diisi 11 orang, sumur kedua 11 orang dan sumur ketiga 40 orang. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 18 oktober 1965.
Komunis dan Komunisme tidak akan pernah padam.
Akhir akhir ini ada gejala-gejala bangkitnya kembali komunis di Indonesia yang sering di sebut dengan KGB (Komunis Gaya Baru). Menurut Drs Arukat Djaswadi, Direktur Centre of Indonesia Community Studies (CICS) atau Kajian Komunis Indonesia, saat ini telah bermunculan organisasi yang didirikan oleh orang-orang eks PKI dan simpatisannya seperti :
• Lembaga Penelitian Korban Peristiwa 1965 (LPKP’65).
• Paguyuban Korban Orde Baru (PAKORBA),
• Angklung Soren (Lembaga Kesenian), dan Sanggar Bumi.
Bahkan anak-anak PKI maupun simpatisannya telah mengorganisir diri dalam beberapa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan. Seperti :
• Lembaga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND),
• Partai Rakyat Demokrasi (PRD), dan
• Partai Persatuan Pembebasan Rakyat Nasional (PAPPERNAS).
Selain itu mereka juga telah menyusup ke pusat-pusat kekuasaan baik legislative maupun eksekutif. Di lembaga legislative misalnya ada yang namanya Rifka Ciptaning Proletariati, yang menjadi salah seorang ketua komisi di DPR RI. Yang telah menulis buku “ Aku Bangga Jadi Anak PKI dan Anak PKI Duduk di Parlemen”.
Mengapa Komunis tetap dapat tumbuh terus di Indonesia, padahal kejahatan, keganasan dan kebiadabannya sudah begitu jelas? Berkaitan pertanyaan tersebut Taufiq Ismail menjelaskan bahwa di negara manapun apabila :
1. Hukum tak tegak kukuh, keadialan tak dilaksanakan seungguh-sungguh.
2. Korupsi dan salah guna jabatan meluas dan merajalela
3. Situasi chaos, anarkhis, kacau, massa gampang dihasut, merusak, membakar, membunuh.
4. Jarak antara orang yang sangat kaya dengan yang sangat miskin seperti jurang.
Maka jalan bagi ”Palu Arit” di manapun merebut kekuasaan akan mulus dan gampang. Oleh karena itu, jika pemerintah tidak ingin adanya perebutan kekuasaan kembali oleh kaum komunis yang ke tiga kalinya, maka harus secepatnya memperbaiki empat hal tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar