Rabu, 20 September 2017

SAKSI MATA KEKEJAMAN PKI

SBY: Pemerintah Harus Punya Sikap yang Jelas Terkait PKI
SBY Minta Jokowi Tegas Hadapi Isu PKI
SBY: Kudeta PKI Bukan Fiksi!

Menhan Ryamizard Sebut Jateng Daerah Paling Banyak PKI
Seorang saksi mata kekejaman PKI bernama Kiai Haji Khoirun (93 tahun)mengungkapkan kekejaman Komunis terhadap Umat Islam di masanya.

Ayah kandung Khoirun adalah satu dari korban pembunuhan massal yang dilakukan PKI pada 1948. PKI dengan cara licik menjebak dan mengelabui para tokoh masyarakat, kiai, dan pejabat untuk dieksekusi secara kejam.

Pengalaman terburuk dia alami saat berperang di wilayah Banyuwangi. Khoirun mendapati kenyataan mengerikan, 43 warga Nahdatul Ulama (NU) diracun, dibantai, dan dimutilasi secara bersamaan. Upaya Khoirun mencari dan mengejar PKI pembunuh rekan-rekannya harus dibayar mahal.

Dalam perjalanan mengejar para pembunuh, ia dan sembilan rekannya terjerat dalam jebakan yang dipasang anggota PKI. Tak ada pilihan lain, kecuali melawan dan terlibat aksi saling bunuh dengan anggota PKI. Namun, karena kalah jumlah orang, perlawanan Khoirun dan rekan-rekannya terhenti.

Mereka yang ditawan, disiksa dan dibakar dalam tungku berbahan kulit gabah yang terus-menerus menyala. Seusai dibakar, tubuh 10 pejuang anti-PKI ini diseret ke suatu tempat yang jauh, dengan siksaan tiada henti dari anggota PKI yang kebetulan melintas di jalan.

Dalam kondisi sangat lemah, seluruh kulit tubuh terkelupas, Khoirun dan rekan-rekannya dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan oleh PKI. Tubuh-tubuh tak berdaya itu dilemparkan ke lubang sedalam 12 meter. (khazanah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar