Senin, 09 Oktober 2017

BONGKAR TUNTAS SEMUA TENTANG WAHABI

Gelar Wahabi bukanlah hinaan menurut                                                                                                                               tokoh besar Wahabi, tapi mengapa ulama wahabi dan jamaahnya di indonesia malu mengakuinya??? hehe... 😅😅 Ternyata gelar ini bukan berasal dari Syiah seperti yang dituduhkan.

Kepada ikwah wahabi, kami berpesan, jadilah orang yang selalu haus dengan ilmu, jangan cukupkan belajar kepada seorang atau dua orang guru, agar informasi bisa didapatkan berimbang sehingga bisa menilai sesuatu dengan seadil-adilnya.

Istilah Wahabi yang disematkan pada Salafi asal muasalnya dari para Ulama Salafi sendiri :

1. Syaikh Ahmad ibn ‘Hajar al-Butami dalam Biografi Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab yang juga ditashhihkan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Bazz, mengakui Wahhabi adalah ajaran Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab. – Di halaman 59 disebutkan :

فقامت الثورات على يد دعاة الوهابيين

[maka tegaklah revolusi di atas tangan para da’i Wahhabi…….] – Di halaman 60 disebutkan :

على أساس من الدعوة الدينية الوهابية في مكة

[atas dasar dari dakwah agama wahhabi di Mekkah………] – Di halaman 60 juga disebutkan :

فلما التقى بالوهابيين

[manakala berjumpa dengan para Wahhabi………..] – Di halaman 60 juga disebutkan :
استطاع هؤلاء المسلمون الوهابيون

[sangguplah mereka orang Islam Wahhabi…………] – Di halaman 60 juga disebutkan :
من المبادئ الوهابية

[dari dasar-dasar Wahhabi…………] – Di halaman 60 juga disebutkan :
ولكن الدعوة الوهابية

[tetapi dakwah Wahhabi…………] – Di halaman 60 juga disebutkan :
يدينون بالإسلام على المذهب الوهابي

[mereka beragama dengan Islam atas Mazhab kitabnya saja sudah jujur yaitu “Gerakan Wahhabi”.

Mari kita buka kitabnya…. – Di halaman 11 disebutkan :

اسس الحركة الوهابية

[Dasar-dasar gerakan Wahhabi……………….] – Di halaman 14 disebutkan :

الحركة الوهابية تدعو الي توكيد التوحيد

[gerakan Wahhabi menyeru kepada menguatkan Tauhid……….]

Di halaman 17 disebutkan :

الحركة الوهابية تدعو الي سبيل ربها

[gerakan Wahhabi menyeru kepada jalan Tuhan nya………] – Di halaman 21 disebutkan :

فلماذا تنسب الوهابية وحدها الى المبالغة

[kenapa Wahhabi saja yang dinisbahkan kepada berlebihan……..] –

Di halaman 22 disebutkan :
لايقع على الوهابية

[u7………………..] – Di halaman 30 disebutkan :

ان الوهابية لم تقم للاجتهاد فى الفروع

[sesungguhnya Wahhabi tidak tegak untuk ijtihad dalam masalah furu’………..] –
    cari lagi dari kitab Syaikh Wahabi yang lain. Dari cetakan asli berbahasa arab.

Ternyata sangat banyak kitab-kitab Syaikh Wahabi yang mengakui penamaan Wahhabi untuk dakwah Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab An-Najdi, di antaranya:

– Syaikh Muhammad Hamid Al-Fiqi dalam kitab Atsarud da’watil wahhabiyah. – Syaikh Umar Abu Nashri dalam kitab Ibnu Sa’ud. – Syaikh Muhammad Kurdi Ali dalam kitab Al-Qadim wal-Hadits. – Syaikh Muhammad Jamil Baiham dalam kitab al-Halqah al-Mafqudah fi Tarikh Arab. – Syaikh Abdul Karim Al-Khathibi dalam kitab Muhammad ibn Abdil Wahhab.

Fatwa Syekh Shaleh Fauzan tentang Wahabi
Pertanyaan :

Mengapa mereka yang berdakwah kepada Tauhid dijuluki sebagai “Wahhabiyyah” semenjak zaman Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (rahimahullah) ?? Julukan ini menjadikan manusia takut terhadap mereka yang mendakwahkan tauhid..

Syaikh Shalih Al-Fauzan menjawab :
Tidak, hal itu tidak menakutkan sama sekali. Kami (justru) bangga terhadap pernyataan bahwa mereka yang berdakwah kepada Tauhid dijuluki dengan “Wahhabi” dan segala puji bagi Allah..

Apakah julukan yang digelarkan kepada orang yang menyeru kepada kesyirikan ?? Apakah julukannya ?? Julukannya adalah Jahili !!

Kami bangga dengan istilah tersebut, biarkan saja mereka mengatakan Wahhabi. Mereka sendiri sedang bersaksi bahwa dakwah Wahhabiyah adalah dakwah kepadaTauhid.. Pengarang “Al-Lajnah” berkata :

ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺗﺎﺑﻊُ ﺃﺣﻤﺪ ﻣُﺘﻮﻫِّﺒﺎ ﻓﻠﻴﺸﻬﺪ ﺍﻟﺜﻘﻼﻥ ﺃﻧﻨﻲ ﻭﻫَّﺎﺑﻲ

Jika mengikuti Ahmad adalah Wahhabi"

ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺗﺎﺑﻊُ ﺃﺣﻤﺪ ﻣُﺘﻮﻫِّﺒﺎ ﻓﻠﻴﺸﻬﺪ ﺍﻟﺜﻘﻼﻥ ﺃﻧﻨﻲ ﻭﻫَّﺎﺑﻲ

Jika mengikuti Ahmad adalah Wahhabi, maka saksikanlah sekalian manusia dan jin bahwa aku adalah Wahhabi !!”

Jika para Salafi masih malu-malu dan alergi dengan kata-kata “Wahabi”, tidak demikian dengan ulama dari golongan Salafi Sururi, yaitu Sodara Firanda ngandirja hehe 😅😅😅😝😝😝😜😜

Tidak ada komentar:

Posting Komentar