Jumat, 15 Desember 2017

HUKUM MENYAMBUNG RAMBUT

Pertanyaan:
Assalaamu 'alaikum ustadz, apakah bagi wanita memakai cemara itu boleh, ustadz? Dan bagaimana hukumnya memakai rambut palsu itu?

Jawab:
Wa 'alaikumus salaam wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Nabi SAW mela'nat wanita yang menyambung rambut, maupun yang minta disambung rambutnya.

عَنْ عَائِشَةَ رض اَنَّ جَارِيَةً مِنَ اْلاَنْصَارِ تَزَوَّجَتْ وَ اَنَّهَا مَرِضَتْ فَتَمَعَّطَ شَعَرُهَا، فَاَرَادُوْا اَنْ يَصِلُوْهَا، فَسَأَلُوا النَّبِيَّ ص، فَقَالَ: لَعَنَ اللهُ اْلوَاصِلَةَ وَ الْمُسْتَوْصِلَةَ. البخارى 7: 62

Dari 'Aisyah RA, bahwasanya ada seorang wanita Anshar menikah, dan ia terserang penyakit sehingga rambutnya rontok. Lalu keluarganya ingin menyambung rambutnya, maka mereka bertanya kepada Nabi SAW, maka Nabi SAW bersabda : "Allah mela’nat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta disambung rambutnya".
[HR. Bukhari juz 7, hal. 62]

عَنْ اَسْمَاءَ قَالَتْ: سَأَلَتِ امْرَأَةٌ النَّبِيَّ ص فَقَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّ ابْنَتِى اَصَابَتْهَا اْلحَصْبَةُ فَامَّرَقَ شَعَرُهَا، وَ اِنّى زَوَّجْتُهَا، اَفَأَصِلُ فِيْهِ؟ فَقَالَ: لَعَنَ اللهُ اْلوَاصِلَةَ وَ الْمَوْصُوْلَةَ. البخارى 7: 63

Dari Asma', ia berkata : Ada seorang wanita bertanya kepada Nabi SAW. Ia berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya anak perempuan saya terkena sakit panas sehingga rambutnya rontok, dan saya telah menikahkannya. Apakah boleh saya sambung rambutnya ?". Maka Rasulullah SAW bersabda, "Allah mela’nat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang disambung rambutnya".
[HR. Bukhari juz 7, hal. 63]

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: لَعَنَ النَّبِيُّ ص اْلوَاصِلَةَ وَ الْمُسْتَوْصِلَةَ، وَ اْلوَاشِمَةَ وَ الْمُسْتَوْشِمَةَ. البخارى 7: 63

Dari Ibnu Umar RA ia berkata, "Nabi SAW mela’nat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta disambung rambutnya, (dan mela’nat) wanita yang mencacah (mentatto) dan wanita yang minta dicacah (ditatto)".
[HR. Bukhari juz 7, hal. 63].

عَنْ اَسْمَاءَ بِنْتِ اَبِى بَكْرٍ قَالَتْ: لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ ص اْلوَاصِلَةَ وَ الْمُسْتَوْصِلَةَ. البخارى 7: 62

"Dari Asma' binti Abu Bakar, ia berkata, "Rasulullah SAW mela’nat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta disambung rambutnya".
[HR. Bukhari juz 7, hal. 62].

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: لُعِنَتِ اْلوَاصِلَةُ وَ الْمُسْتَوْصِلَةُ وَ النَّامِصَةُ وَ الْمُتَنَمّصَةُ وَ اْلوَاشِمَةُ وَ الْمُسْتَوْشِمَةُ مِنْ غَيْرِ دَاءٍ. ابو داود 4: 78، رقم: 4170

"Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Telah dila’nat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta disambung rambutnya, wanita yang mencabut bulu dahi (atau ngerik alis) dan wanita yang dicabut bulu dahinya (atau dikerik alisnya) dan wanita yang mencacah (mentatto) dan wanita yang minta dicacah (ditatto) bukan karena sakit".
[HR. Abu Dawud juz 4, hal. 78, no. 4170].

Adapun memakai rambut palsu, hukumnya sama dengan menyambung rambut, karena tujuannya sama, yaitu supaya rambutnya kelihatan lebat/ banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar