Selasa, 12 Desember 2017

SEJAK KAPAN ORANG HINDU KURANG AJAR?

Sejak kapan orang Hindu Bali kurang ajar? Yang jelas pemicunya PDI-P dan perlunya muslim daerah lain untuk beri orang-orang Jahil itu shock Therapy.

1. Tercatat bahwa orang Bali mulai kurang ajar dan ngelunjak gara-gara dan sejak PDIP Munas Di Bali. Saat memilih Megawati pertama kali dulu dengan mempercayakan keamanan kepada para Pecalang (keamanan tradisional kampung) karena tak percaya kepada Polisi. Sejak itu Pecalang mulai unjuk gigi dan makin hari makin kurang ajar dan berani serta sering meremehkan Polisi. Dan sikap para Pecalang itu memicu sikap masyarakat Hindu Bali yang makin berani diskriminatif terhadap non-hindu, khususnya orang Islam. Kejadian Bom Bali membuat sikap mereka mendapatkan pembenaran sehingga makin gila.

2. Munculnya Partai Hindu di India Batarya Janatha Party yang radikal dan mulai seringnya saling kunjung antara orang Hindu India dan Bali makin menularkan radikalisme Hindu kepada masyarakat Hindu Bali. Anehnya, setelah itu, orang Hindu Bali yang sebelumnya terkenal selalu menjaga kejujuran malah seolah ketularan budaya tipu dan ketidakjujuran yang memang meraja lela pada orang-orang Hindu India.

3. Muslim se-Indonesia perlu memberi Shock Therapy kepada orang-orang Hindu Bali dengan meniru dan menerapkan sikap dan perlakuan yang sama kepada orang-orang Hindu Bali di daerah lain manapun di Indonesia, agar mereka bisa cepat berkaca akan kesalahan mereka. Dan bersikap normal lagi apabila mereka juga sudah mampu bersikap normal dan membekukan Pecalang-pecalang yang sudah sok jadi polisi super itu. Semua harus kembali ke masa dan tradisi Bali sebelum Megawati jadi Ketum PDIP.

Catatan:
Semoga sekarang sudah tidak lagi. Tapi tahukah anda bahwa cukup banyak orang Islam di Bali yang oleh komunitas Hindu tempatan dipaksa membayar lebih dibanding kesepakatan sosial mereka untuk membuat para muslimin tidak betah sehingga cukup banyak juga yang akhirnya pindah ke pulau lain di Indonesia. Silahkan cek data kependudukan Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar